Suhu Detektor Kromatografi Gas

2.4.5 Suhu

Tekanan uap sangat tergantung pada suhu, maka suhu merupakan faktor utama dalam GC. Pemisahan dapat dilakukan pada suhu tetap isothermal atau pada suhu yang berubah secara terkendali temperature programming. GC isothermal paling baik dilakukan pada analisis rutin atau jika kita mengetahui agak banyak mengenai sifat sampel yang akan dipisahkan. Pilihan awal yang baik adalah suhu berapa derajat dibawah titik didih komponen utama sampel. Pada GC suhu diprogram, suhu dinaikkan mulai dari suhu tertentu sampai suhu tertentu yang lain dengan laju yang diketahui dan terkendali dalam waktu tertentu. Penaikan suhu dapat secara linear dengan laju yang kita tentukan, bertahap, isothermal yang diikuti dengan peningkatan secara linear, linear diikuti dengan isothermal, atau multilinear laju berbeda saat berlainan Gritter, dkk., 1991.

2.4.6 Detektor

Detektor hantar panas Thermal Conductivity DetectorTCD. Detektor ini didasarkan bahwa panas dihantarkan dari benda yang suhunya tinggi ke benda lain di sekelilingnya yang suhunya lebih rendah. Kecepatan penghantaran panas ini tergantung susunan gas yang mengelilinginya. Jadi setiap gas mempunyai daya hantar panas yang kecepatannya merupakan fungsi dari laju pergerakan molekul gas yang pada suhu tertentu merupakan fungsi dari berat molekul gas. Gas yang mempunyai berat molekul rendah mempunyai daya hantar lebih tinggi. Jika ada komponen senyawa yang dibawa fase gerak masuk kedalam detektor, karena berat molekul senyawa biasanya tinggi maka daya hantar menjadi turun Gandjar dan Rohman, 2009. Universitas Sumatera Utara Detektor ionisasi nyala Flame Ionization Detector, FID dewasa ini paling banyak digunakan. Prinsip pendeteksian didasarkan pada perubahan konduktivitas elektrik dari nyala hidrogen dalam wilayah elektrik bila diberikan senyawa-senyawa organik. Senyawa-senyawa organik keluar dari kolom pemisah dipirolisa, ini dikatakan sebagai fragmentasi. Selama proses oksidasi oleh oksigen yang diberikan ke dalam nyala dari luar. FID sensitif untuk semua senyawa- senyawa yang mengandung ikatan-ikatan C-C atau C-H, oleh karenanya dia dapat digunakan secara umum De Lux Putra, 2012. Jenis detektor yang lain adalah Thermoionic detector TID. TID digunakan sebagai suatu detektor spesifik tinggi untuk senyawa-senyawa yang mengandung nitrogen dan fosfor. Flame photometric detector FPD merupakan jenis yang paling sederhana dari detektor spektroskopik untuk indikasi selektif dari fosfor dan sulfur. Mass spectrometric detector MSD, merupakan sambungan langsung dari suatu spectrometer massa dengan suatu kolom De Lux Putra, 2012.

2.5 Spektrometer Massa MS