digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tapi lebar dengan lipatan tunggal pada telapak tangan, memiliki penyakit jantung bawaan, gangguan mental, tubuh kecil, kekuatan otot lemah,
kelenturan yang tinggi pada persendian, bercak pada iris mata, adanya lipatan ekstra pada sudut mata, dan lubang mulut kecil.
35
Anak dengan Down Syndrom dalam Penelitian ini cukup mampu melakukan kegiatan menolong diri walau terkadang membutuhkan
bantuan orang lain, lincah, suka menari, dan mampu bersosialisasi dengan teman- temannya. Hal ini dapat terjadi karena konseli mengikuti
terapi semenjak usia 3 tahun. Walaupun banyak hal yang telah dikuasai, akan tetapi konseli masih memiliki salah satu hambatan berupa kesulitan
menghafalmengingat suatu kegiatanketerampilan yang telah diberikan membutuhkan waktu yang cukup lama bila dibandingkan teman-teman
yang lain, serta mengalami kesulitan dalam mereperesentasikan gagasan yang dimilikinya khususnya ketika mengatakan tentang jumlah bilangan.
Hambatan ini menjadi masalah karena melafalkan bilangan dan memaknai bilangan adalah tugas perkembangan kognitif anak pada usia
3-4 sampai 5-6 tahun. Sedangkan konseli kini telah berusia 9 tahun.
4. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian kualitatif, yakni penelitian yang bersifat naturalistik alamiah, apa adanya, dalam
situasi normal, dan tidak dimanipulasi situasi dan kondisinya.
35
Anita Kusuma Wati, “Penanganan Kognitif Anak Down Syndrom Melalui Metode Kartu Warna di TK Permata Bunda Sura
karta Tahun Ajara 20132014” Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, halaman 9.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Sebagaimana yang telah diungkapkan Bogdan dan Taylor, metode penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif berusaha memahami
persoalan secara keseluruhan dan dapat mengungkapkan rahasia dan makna tertentu.
36
Penelitian kualitatif adalah metode Penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna
daripada generalisasi.
37
Penelitian kualitatif dipilih untuk memahami fenomena yang dialami konseli secara menyeluruh yang dideskripsikan berupa kata-
kata dan bahasa untuk kemudian dirumuskan menjadi model, konsep, teori, prinsip, dan definisi secara umum.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah studi kasus yaitu uraian dan penjelasan komperehensif mengenai berbagai aspek
seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi sosial. Jenis penelitian ini dipilih karena peneliti
36
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012 halaman 14.