BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini jaringan saraf tiruan JST sebagai salah satu sistem pengolah informasi yang memiliki karakteristik kinerja menyerupai jaringan saraf biologis
berkembang sangat pesat. Perkembangan ini seiring dengan munculnya berbagai masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan efisien oleh proses komputasi
konvensional, karena algoritma yang ada tidak dapat diformulasikan secara eksplisit dan membutuhkan informasi dalam jumlah yang besar. Jaringan saraf
tiruan, selama ini banyak diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan- permasalahan tentang pengenalan pola pattern recognition, signal processing
dan peramalan, menurut Purnomo 2001. .
Ada beberapa metode dalam jaringan saraf tiruan, diantaranya adalah metode simple perceptron dan backpropagation. Perceptron merupakan salah
satu bentuk jaringan sederhana, perceptron biasanya digunakan untuk mengklasifikasikan suatu pola tipe tertentu yang sering dikenal dengan pemisahan
secara linear. Pada dasarnya perceptron pada jaringan saraf dengan satu lapisan memiliki bobot yang dapat diatur. Dapat digunakan dalam kasus untuk mengenali
fungsi logika “dan” dengan masukan dan keluaran bipolar. Algoritma yang digunakan oleh aturan perceptron ini akan mengatur parameter-parameter
bebasnya melalui proses pembelajaran. Fungsi aktivasinya dibuat sedemikian rupa sehingga terjadi pembatasan antara daerah positif dan negatif Heaton, 2008.
Metode Backpropagation, biasanya menggunakan jaringan multilayer. Ciri dari metode ini adalah meminimalkan error pada output yang dihasilkan oleh jaringan.
Dengan kata lain, Backpropagation menggunakan error output untuk mengubah
Universitas Sumatera Utara
nilai bobot-bobotnya dalam dua arah yaitu arah mundur backward dan perambatan maju forward propagation, ini memungkinkan pembentukan
jaringan lebih baik dari metode yang lain. Terlebih setelah berhasil ditemukannya berbagai aplikasi yang dapat diselesaikan dengan menggunakan jaringan saraf
tiruan backpropagation Shihab, 2006. Misalnya, Sholahuddin 2002, Wahab 2004,
Khan Sharma 2008, Handayani 2008, Yulianto 2010, Tahmasebi Hezarkhani 2010.
Salah satu penerapan jaringan saraf tiruan ini adalah di bidang biologi yaitu dalam pengenalan jenis tanaman. Untuk mengenalkan jenis tanaman
tersebut, ada yang melihat dari segi bunga ada pula dari daunnya. Dari penelitian sebelumnya, Babu Srinivasa 2004 telah membahas tentang pengenalan jenis
daun menggunakan image processing untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman. Sistem yang dibuat dengan menggunakan metode backpropagation
ini bertujuan untuk melihat daun yang terinfeksi hama dan penyakit pada daun yang nantinya bisa didapatkan solusi untuk penanganannya.
Berdasarkan riset yang pernah diteliti sebelumnya, maka dalam penelitian ini, peneliti ingin melakukan analisa lebih lanjut terhadap daun, dimana daun yang
diuji untuk dikenali jenisnya akan menggunakan 2 metode yaitu backpropagation dan simple perceptron, yang didesain untuk operasi pada JST dalam hal
pengenalan pola. Adapun langkah pertama, gambar image daun yang didapat terlebih
dahulu diproses dengan pemrosesan citra digital seperti pengubahan ke grayscale, konversi ke biner, serta boundary enhancement. Kemudian dilakukan feature
extraction untuk mendapatkan ciri-ciri yang dapat mewakili fitur dari masing- masing daun yang diuji cobakan. Hasil dari feature extraction ini nantinya akan
digunakan sebagai input terhadap metode backpropagation dan simple perceptron, kemudian akan diuji dalam sebuah sistem yang dapat melakukan
tugas dalam mendeteksi fitur daun dan mengenali daunnya serta mendeskripsikan nilai keakurasian masing-masing metode dari masukan citra daun tersebut sebagai
objek keluaran.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk
meneliti bidang ini dengan mengambil judul “Analisis Perbandingan Neural Network Backpropagation dengan Simple Perceptron dalam Mengenali Image
daun ”.
1.2.
Metode Backpropagation telah banyak digunakan sebelumnya oleh para peneliti untuk diaplikasikan ke berbagai objek, seperti pengenalan pola huruf abjad,
pengenalan hama dan penyakit pada daun, tes psikologi, identifikasi bentuk rancang bangun gambar 2D, dan yang lainnya. Yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah metode backpropagation dan simple perceptron akan digunakan untuk melakukan pelatihan dan pengenalan terhadap daun, hal ini
dimaksudkan untuk membandingkan tingkat akurasi kedua metode tersebut dalam pengenalan daun.
PERUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN PENELITIAN