Pola-pola Komunikasi. Bentuk-Bentuk Komunikasi dan Pola-pola Komunikasi 1. Bentuk- bentuk Komunikasi

24 apa yang dikatakan pembicara. Kemungkinan daerah sekitar mulut juga bisa menunjukkan tanda-tanda yang sama, yang dapat memperlihatkan kesenangan dan kesedihan. Komuniksi nonverbal merupakan suatu tambahan yang sangat berharga pada komunikasi yang dinyatakan dalam kata-kata. Komunikasi nonverbal menyatakan segi emosional dari suatu komunikasi, akan tetapi kita sebaiknya membaca kode komunikasi nonverbal dalam hubungan dengan kata-kata yang menyertainya. Komunikasi nonverbal memberikan umpan balik yang berharga baik bagi pembaca kode.

2. Pola-pola Komunikasi.

Secara umum pola komunikasi dikelompokka menjadi 2 dua yaitu: 1 saluran komunikasi formal, Dalam struktur organisasi garis, fungsi maupun matriks, terlihat berbagai macam posisi atau kedudukan, masing-masing sesuai batas-batas tanggung jawab dan wewenang. Saluran komuniasi formal terdiri dari: a. komunikasi dari Atas ke Bawah Down Ward Communication, Komunikasi dari bawah ke atas berbentuk perintah, instruksi, dan prosedur yang harus oleh para bawahan, yaitu rapat yang dipimpin oleh kepala dinas dan dihadiri kepala sub dinas dan seluruh karyawan. kepala dinas memberikan perintah untuk menyelesaikan semua kudeta yang dihadapi, misalnya mengenai masalah terjadinya penurunan penurunan hasil produksi minyak kelapa sawit CPO, peningkatan biaya-biaya produksi untuk membuat produk-produk turunan kelapa sawit, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 25 Komunikasi kebawah ini mempunyai kelemahan yaitu penyaringan informasi yang ditterima para bawahan, karena informasi yang diterima tidak lengkap atau tidak sesuai dengan aslinya. b. komunikasi dari Bawah ke Atas Up Down Communication, Komunikasi dari bawah keatas sangat membantu didalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi di organisasi dan untuk mengambi keputusan secara tepat. Dalam komunikasi ini para manajer harus mempunyai rasa percaya kepada bawahannya, karena kalau tidak informasi sebagus apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat bagi manajer, karena yang ada hanya rasa ketedakpercayaan terhada informasi. Komunikasi dari Bawah ke Atas juga diterapkan di Kantor PTPN III Medan. Misalnya pada saat rapat bulanan, yaitu rapat yang dipimpin oleh kepala bagian dan dihadiri oleh kepala sub bagian dan kepala sub unit pada setiap bulan. Rapat bertujuan untuk menyelesaikan semua rencana kerja yang akan dilaksanakan, misalnya membahas mengenai pertanggung jawaban hasil kerja karyawan dalam bentuk laporan-laporan. Kelemahan komunikasi ini adalah bawahan hanya menyampaikan informasi yang baik-baik saja, sedangkan informasi yang negatif tidak disampaikan demi menyelamatkan posisinya. c. komunikasi Horizontal Horizontal Communication, Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara bagian- bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu oorganisasi. Tujuan komunikasi ini antara lain adalah untuk melakukan parsuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang Universitas Sumatera Utara 26 memiliki kededukan sejajar. Pada Kantor PTPN III Medan juga berlangsung komunikasi horizontal, yaitu sebagai contoh komunikasi antara kepala bagian produksi dengan kepala bagian sumber daya manusia, komunikasi antara kepala bagian keuangan dengan kepala bagian umum, dan lain-lain. d. komunikasi Diagonal, Bentuk komunikasi diagonal melibatkan dua tingkat organisasi yang berbeda dan bentuk komunikasi ini tidak sama dengan komunikasi dari atas ke bawah dan komunikasi dari bawah ke atas. Komunikasi diagonal lebih banyak diterapkan pada organisasi yang berskala besar, dimana terdapat saling ketergantungann yang cukup besar antara bagian-bagian atau departemen- departemen dalam organisasi tersebut. Komunikasi diagonal pada kantor PTPN III Medan, misalnya komunikasi antara kepala bagian tanaman dengan sub unit pembibitan. Kelemahan komunikasi ini adalah dapat mengganggu jalur komunikasi yang telah berjalan normal dalam suatu organisasi. Selain itu, dalam organisasi yang berskala besar akan sulit dikendalikan secara efektif. 2 saluran komunikasi informal. Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang dalam organisasi tanpa memperdulikan jenjang hirarki, pangkat, dan kedudukan atau jabatan, sehingga dapat berkomunikasi dengan leluasa. Komunikasi yang mereka bicaakan biasanya bersifat umum seperti musik, acara film, anak-anak, keluarga dan sebagainya. Komunikasi ini juga berlangsung pada kantor PTPN III Medan yakni mengadakan pertemuan informal dengan kepala bagian, kepala sub unit yang Universitas Sumatera Utara 27 diikuti oleh karyawan-karyawan lainnya. Hal ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kebijakan perusahaan, seperti diantaranya setiap hari jum’at di setiap pekannya akan diadakan senam kesehatan jasmani SKJ, contoh lain adaah saat-saat perusahaan merayakan hari-hari Besar Keagamaan, Rresepsi, dan lain-lain, apda saat-saat seperti itulah diharapkan kepala bagian dan kepala sub dinas dapat mempererat ikatan emosional sebagai kolega dalam pekerjaan agar tidak canggung dalam bertukar pikiran guna menyelesaikan masalah-masalah baik yang akan dihadapi maupun yang akan dihadapi pada masa yang akan datang.

F. Proses Komunikasi