TUJUAN PENULISAN PEMBATASAN MASALAH METODOLOGI PEMBAHASAN SISTEMATIKA PEMBAHASAN

I.2. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan dari Tugas Akhir ini adalah untuk 1. Mengitung beban ultimate yang dapat dipikul oleh plat dengan metode yield line plastis dan finite element method 2. Membandingkan hasil perhitungan plat dengan metode yield line plastis dan metode finite element method 3. Menghasilkan kesimpulan yang dapat menuntun pembaca dalam memilih metode yang lebih efisien dan ekonomis dalam melakukan perhitungan di masa yang akan datang.

I.3. PEMBATASAN MASALAH

Yang menjadi batasan masalah adalah: 1. Plat yang akan dibahas adalah plat beton 2. Gaya yang diperhitungkan adalah gaya – gaya vertikal yang bekerja pada plat 3. Dalam melakukan analisa beton dianggap isotropis 4. Dalam melakukan analisa yang dibahas hanyalah perhitungan momen maksimum dari tiap plat 5. Dalam melakukan analisis plastis digunakan cara pembuktian teoritis 6. Dalam melakukan analisis secara FEM elemen segiempat tidak akan menggunakan perhitungan secara manual melainkan menggunakan bantuan program SAP 200 Universitas Sumatera Utara

I.4. METODOLOGI PEMBAHASAN

Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah studi literatur yaitu dengan mengumpulkan data-data dan keterangan dari buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan pada tugas akhir ini serta masukan-masukan dari dosen pembimbing.

I.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika Pembahasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis besar isi setiap bab yang dibahas pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, sistematika pembahasan dari tugas akhir ini. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian tentang teori Yield Line, FEM, dan SAP 2000 dalam perhitungan pada plat BAB III. APLIKASI Bab ini berisi jenis – jenis plat yang akan ditinjau, dan perhitungannya dengan metode plastis secara manual dan dengan FEM dalam hal ini dibantu dengan menggunakan program SAP 2000 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pengerjaan tugas akhir ini dengan menitikberatkan pada perhitungan plat jika dihitung dengan metode yield line plastis dibangdingkan dengan finite element metho Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yield line adalah suatu pemecahan yang dapat digunakan dalam plat beton dimana terjadinya tegangan leleh dan rotasi secara plastis muncul. Teori ini dapat digunakan dalam berbagai jenis pola tergantung dari kondisi pembebanan, kondisi perletakan dan dimensinya. Teori Yield line ini dapat menganalisa mekanisme keruntuhan di batas ultimatenya. Teori ini berprinsipkan pada: Kerja akibat rotasi Yield Line = Kerja akibat pemberian beban Metode Yield Line telah lama digunakan dalam menganalisa plat. Hal ini telah menjadi perhatian umum sejak tahun 1990 oleh beberapa peneliti seperti Graf dan Bachi. Di awal tahun 1922, Ingerslev seorang peneliti berkebangsaan Rusia mempesentasikam sebuah makalah di Institution of Structural Engineers di London dengan judul collapse mode of rectangular slabs. Beberapa pengarang seperti R H Wood, L Jones , A Sawczuk dan T Jaeger, R Park, K O Kemp, C T Morley, M Kwiecinski dan masih banyak lagi, menggabungkan dan mengembangkan konsep asli dari Johansen sehingga membuat teori Yield Line ini menjadi sebuah teori yang sangat bermanfaat sebagai alat untuk mendesain dengan taraf Internasional. Seperti yang diketahui teori Yield Line dirintis pada tahun 1940an oleh seorang insinyur dan peneliti berkebangsaan Denmark yang bernama K W Johansen. Pada tahun 1960 sampai 1980 dilaporkan bahwa secara teoritis aplikasi dari teori Yield Line ini telah mempermudah dalam perhitungan struktur plat dan plat – beam. Untuk menunjang hasil perkejaan ini, pengetesan secara intesif dilakukan untuk membuktikan Universitas Sumatera Utara kebenaran dari teori ini,dan hasilnya sangat bagus dimana hanya ada sedikit perbedaan yang dibandingkan antara teoritis dan percobaan. Di dalam percobaanya dimana sendi disimulasikan menjadi suatu konstruksi yang menerus, dan hasilnya beban ultimate yang didapatkan lebih bagus daripada yang diprediksikan secara teoritis.

II.2 TEORI YIELD LINE