Mengurangi Kecemasan Kecemasan Dental .1 Definisi Kecemasan

sistem saraf simpatis dan parasimpatis. 27

2.1.5 Mengurangi Kecemasan

Cara paling baik untuk mengurangi kecemasan adalah pencegahan karena pengalaman buruk pasien mengakibatkan pasien akan merasa cemas pada kunjungan berikutnya. Terutama pada anak-anak sebaiknya dikurangi kunjungan dengan tujuan pencabutan gigi atau restorasi dengan cara menjaga kebersihan oral. Jika perawatan dental dilakukan sejak dini dengan hanya pemeriksaan dan pembersihan gigi maka pengalaman traumatik bisa terhindari. Banyak pasien dewasa menyatakan bahwa walau mereka sangat takut akan perawatan gigi pada masa muda karena pengalaman yang menimbulkan rasa sakit, kunjungan terus-menerus ke dokter gigi membuat pasien merasa semakin tidak cemas. Hal ini bisa dijelaskan bahwa pasien yang merasa cemas karena akan terjadi rasa sakit pada perawatan gigi membuktikan bahwa tidak terjadi rasa sakit seperti yang dibayangkan setelah beberapa kunjungan. 17 Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan dental dibagi atas: 1. Modelling Sama seperti tingkah laku buruk dimana orang dapat mudah menirunya hanya dengan melihat, penelitian juga menemukan bahwa sikap dan tingkah laku yang baik juga dapat dipelajari dengan proses observasi yang sama. 20 Modelling dapat dilakukan dengan model langsung atau model di dalam film karena model langsung tidak selalu tersedia di saat yang dibutuhkan. Studi klinis dan laboratoris telah membuktikan bahwa model didalam film sama efektifnya dengan menggunakan model langsung. 20 Modelling digunakan untuk mengatasi kecemasan dental dimana jika model memberikan contoh mengunjungi dokter gigi, menerima perawatan dan selesai tanpa mengalami tekanan, maka kecemasan pasien dan perasaan ketidakpastian atau keragu-raguan juga berkurang. 17 2. Mengurangi keragu-raguan Walau modelling sangat efektif untuk mengurangi kecemasan, namun besar kemungkinan kecemasan berkurang karena keragu-raguan pasien juga berkurang dan keyakinan yang diberikan oleh dokter gigi yang perhatian kepada pasien. Karena ketidakpastian menimbulkan kecemasan, pasien perlu diberikan informasi mengenai perawatan yang akan dilakukan untuk mengurangi ansietas. 17 3. Dukungan emosional Kecemasan dapat dikurangi dengan memberikan informasi kepada pasien dimana juga diiringi dengan pemberian dukungan emosional dari dokter gigi ketika memberikan penjelasan tentang prosedur dan perawatan gigi yang akan dilakukan pada pasien. 17 Pendekatan tidak hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi namun dapat dilakukan juga oleh tenaga medis lainnya yang melakukan interaksi dengan pasien. 2 4. Relaksasi Tujuan dari relaksasi adalah untuk mendapatkan mental dan otot yang tenang. Penggabungan antara metode pernafasan dalam dan relaksasi otot bisa mengurangi ketegangan pada pasien secara efektif. Pasien dewasa yang takut akan perawatan gigi sering menahan nafas ketika dilakukan injeksi, pencetakan gigi atau pemasangan rubber dam sehingga darah kekurangan oksigen yang akan memperparah rasa cemas, depresi dan timbulnya rasa lelah. 29 Metode relaksasi efektif untuk pasien yang memiliki motivasi dan koperatif. Metode ini aman, tidak memiliki efek samping dan memberikan pasien kontrol terhadap tingkat kecemasan dirinya. Metode yang dapat dilakukan adalah dengan menghirup nafas dalam-dalam dengan pernafasan diafragmatic, tahan lima detik, kemudian hembus selama lima detik. 2 5. Distraksi Distraksi banyak diaplikasikan karena penggunaannya yang mudah. Contoh distraksi yang paling sederhana dan efektif adalah musik. Dekorasi ruangan, karya seni yang menarik dan akuarium ikan tropis juga bisa mengalihkan fokus pasien dan berguna untuk mengalihkan perhatian pasien dari stimuli rasa takut. 29 Jika fokus pasien teralihkan, maka rasa cemas pasien juga akan berkurang. 17 6. Farmakologi Seiring dengan bertambahnya kecemasan, kemungkinan menggunakan obat- obatan semakin meningkat. Obat seperti diazepam yang dimakan secara oral sebelum tidur sehari sebelum tindakan pencabutan gigi dapat menurunkan ansietas di pagi hari namun obat oral kurang berefek pada pasien dengan rasa cemas sedang maupun berat ketika pasien masuk ke ruang operasi. Sedasi dengan inhalasi nitrous oxide merupakan teknik pilihan untuk pasien dengan rasa cemas ringan maupun sedang. Pasien dengan kecemasan berat yang akan menjalani beberapa ekstraksi gigi dengan proses rumit memerlukan sedasi yang lebih dalam biasanya melalui intravena. 19 2.2 Internet 2.2.1 Definisi Internet

Dokumen yang terkait

Prevalensi Fraktur Gigi Premolar Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin yang Dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU Tahun 2010-2012

8 89 54

PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN SEBELUM PENCABUTAN GIGI DI RSGMP UMY YOGYAKARTA

0 3 60

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN BERKOMPUTER BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN DAN JENIS KELAMIN PADA Perbedaan Tingkat Kecemasan Berkomputer Berdasarkan Tipe Kepribadian dan Jenis Kelamin Pada Mahasiswa Akuntansi (Survei di Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 0 12

Pencabutan gigi berdasarkan usia dan jenis kelamin anak di Klinik Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak RSGMP USU tahun 2010-2015

0 0 13

Pencabutan gigi berdasarkan usia dan jenis kelamin anak di Klinik Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak RSGMP USU tahun 2010-2015

0 0 8

Pencabutan gigi berdasarkan usia dan jenis kelamin anak di Klinik Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak RSGMP USU tahun 2010-2015

0 0 12

Pencabutan gigi berdasarkan usia dan jenis kelamin anak di Klinik Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak RSGMP USU tahun 2010-2015

0 0 6

Pencabutan gigi berdasarkan usia dan jenis kelamin anak di Klinik Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak RSGMP USU tahun 2010-2015

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecemasan Dental 2.1.1 Definisi Kecemasan - Tingkat Kecemasan Masyarakat Saat Pencabutan Gigi Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin Dan Asal Daerah Dengan Survei Online

0 0 22

TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT SAAT PENCABUTAN GIGI BERDASARKAN USIA, JENIS KELAMIN DAN ASAL DAERAH DENGAN SURVEI ONLINE SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

0 0 11