Penggunaan Sistem Teknologi Informasi Peran Sistem Teknologi Informasi

xxv Dalam hal ini informasi yang akan disampaikan kepada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, sebab informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Hingga apabila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi di sebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat. c. Akurat Akurat berarti informasi yang disajikan harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga bisa berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan noise yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Istilah sistem teknologi informasi itu sendiri untuk menunjukan bahwa sistem informasi SI menggunakan teknologi informasi sehingga dapat menghasilkan informasi yang berguna.

2. Penggunaan Sistem Teknologi Informasi

Dalam suatu perusahaan, sistem informasi berfungsi sebagai alat bantu pencapaian tujuan melalui penyediaan informasi. Keberhasilan sistem informasi tidak hanya ditentukan oleh bagaimana sistem tersebut dapat memproses masukan dan menghasilkan informasi dengan baik, tetapi ditentukan juga oleh kesesuaiannya dengan lingkungan pekerjaan karena walaupun sistem informasi tersebut xxvi menggunakan teknologi canggih, sistem belum bisa dikatakan berhasil bila pemakai sistem informasi tidak dapat menerimanya atau bahkan enggan menggunakannya. Kesuksesan sistem informasi dapat diukur dengan empat jenis ukuran, yaitu kepuasan pemakai, penggunaan sistem, kinerja keputusan, dan kinerja organisasi. Dalam penelitian ini kepuasan pemakai dan penggunaan sistem informasi digunakan untuk mengukur kesuksesan sistem informasi, seperti yang dilakukan oleh Hartwick dan Barki 1994. Pemanfaatan sistem teknologi informasi menunjukkan keputusan individu untuk menggunakan atau tidak menggunakan sistem teknologi informasi dalam menyelesaikan serangkaian tugasnya Goodhue dan Thomson, 1995. Penggunaan sistem informasi, pemanfaatan teknologi informasi oleh individual, kelompok, atau perusahaan merupakan variabel inti dalam riset sistem informasi. Penggunaan sistem teknologi informasi merupakan variabel utama yang mempengaruhi kinerja manajerial Sharda et al., 1998; Davis, 1989.

3. Peran Sistem Teknologi Informasi

Sistem Teknologi Informasi STI memberikan lima peran utama di dalam organisasi Jogiyanto, 2003 yaitu : efisiensi, efektivitas, komunikasi, kolaborasi, kompetitif. Pada awalnya sistem teknologi informasi digunakan untuk pengelolaan transakasi. Tujuan dari pengolahan transaksi adalah menggantikan pengolahan transaksi oleh manusia dengan menggunakan teknologi sistem informasi. Sistem teknologi informasi yang berorientasi ke pengolahan transaksi saja lebih berperan untuk meningkatkan efisiensi. Sedangkan peran sistem teknologi xxvii informasi yang kedua adalah untuk meningkatkan efektivitas. Sistem-sistem teknologi ini menyediakan informasi bagi para manager di sebuah organisasi untuk mendukung proses pengmbilan keputusan mereka dengan lebih efektif, karena pengambilan keputusan didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Peran ketiga dan juga peran keempat dari sistem teknologi informasi yaitu untuk komunikasi dan kolaborasi yang dapat dicapai dengan menerapkan OAS Office Automation System yang akan mengintegrasikan pengguna sistem teknologi informasi termasuk para manager secara elektronik. Peningkatan komunikasi dapat dilakukan dan dicapai dengan menggunakan email dan chat. Sementara itu peningkatan kolaborasi dapat dicapai dengan menggunakan video conference dan teleconference . Terakhir peran kelima dari sistem teknologi informasi adalah untuk meningkatakan daya kompetisi. Peran ini dapat dicapai dengan menggunakan strategic information systems SIS . SIS merupakan sistem-sistem teknologi informasi di dalam organisasi untuk mengimplementasikan strategi untuk keunggulan kompetisi. Menurut pendapat Senn dalam Subhan 2007 terdapat empat keuntungan dari penggunaan teknologi informasi pada sebuah organisasi. Keempat keuntungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan xxviii Komputer mempunyai keunggulan dalam proses data yang bersifat kuantitatif. Prosesor komputer mempunyai kecepatan yang jauh lebih tinggi dalam melakukan perhitungan dari pada perhitungan secara manual. 2. Konsistensi Kinerja manusia dipengaruhi oleh banyak variabel seperti kondisi badan dan pikiran sehingga sulit bagi manusia untuk melakukan pekerjaan yang konsisten pada hal yang sama berulang-ulang. Komputer mempunyai tingkat konsistensi yang lebih dari manusia. 3. Ketepatan Pada suatu pengolahan data yang rumit, komputer mempunyai tingkat ketepatan yang lebih dari pada manusia. 4. Ketahanan Kemampuan komputer berfungsi secara penuh selama 24 jam tanpa mengurangi kualitas outputnya. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan utama yang dimiliki komputer. 4. Technology Acceptance Model TAM TAM diperkenalkan pertama kali oleh Davis pada tahun 1986 merupakan adopsi dari Theory of Reasoned Action TRA yang dibuat khusus untuk pemodelan penerimaan pengguna terhadap sistem informasi. Menurut Davis et al. 1989, tujuan utama TAM adalah untuk memberikan dasar untuk penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap, dan tujuan pengguna. TAM menganggap bahwa 2 keyakinan individual, yaitu persepsi manfaat perceived xxix usefulness , disingkat PU dan persepsi kemudahan penggunaan perceived easy of use, disingkat PEOU, adalah pengaruh utama untuk perilaku penerimaan komputer. Kang 1998 menambahkan, TAM merupakan perbaikan dari model TRA Theory of Reasoned Action , TAM mengadopsi komponen tetap dari model TRA umumnya dan menerapkannya komponen-komponen tersebut sebagai domain khusus dari teknologi komputer dan yang lainnya untuk teknologi informasi. Namun yang membedakan keduanya TRA dan TAM adalah penempatan faktor- faktor sikap dari TRA, dimana TAM memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu perceived ease of use dan perceived usefulness , yang memiliki relevancy pusat untuk memprediksikan sikap penerimaan pengguna terhadap teknologi komputer. Model TAM dikembangkan dari teori psikologis yang menjelaskan perilaku pengguna teknologi, yaitu berlandaskan pada kepercayaan belief, sikap attitude, intensitas intention, dan hubungan perilaku pengguna user behavior relationship. Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna TI terhadap penerimaan penggunaan TI itu sendiri. Model TAM menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemanfaatan usefulness dan kemudahan penggunaan ease of use. Secara empiris model ini telah terbukti memberikan gambaran tentang aspek perilaku pengguna komputer, dimana banyak pengguna komputer dapat dengan mudah menerima teknologi informasi karena sesuai dengan apa yang diinginkannya Iqbaria et al ., 1997. Pavlou 2002 menjelaskan bahwa sebenarnya, faktor yang mempengaruhi orang untuk menggunakan teknologi adalah motivasi ekstrinsik dan motivasi xxx intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan karena persepsi bahwa teknologi merupakan instrumen untuk meningkatkan value yang berbeda pada outcomes yang diperoleh dari aktivitas spesifik. Motivasi intrinsik tumbuh ketika kebutuhan utama dari sebuah aktivitas itu ada. Dalam penelitian ini motivasi intrinsik diperoleh dari perceived ease of use , sedangkan motivasi ekstrinsik diperoleh dari perceived usefullness. Motivasi ekstrinsik dan intriksi juga dapat disebabkan karena faktor kepercayaan dan resiko, khususnya untuk transaksi yang bersifat pribadi dan membutuhkan keamanan dalam penggunaan teknologi informasi tersebut. TAM adalah teori mengenai sistem informasi yang membuat model tentang bagaimana pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi. Menurut Morris dan Dillon 1997, TAM adalah sebuah model untuk memprediksikan bukan mendeskripsikan, yang digunakan untuk memprediksikan penerimaan dari sistem oleh user. Model ini mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem yang baru, sejumlah faktor mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem tersebut, khususnya dalam hal usefulness pengguna yakin bahwa dengan menggunakan sistem ini akan meningkatkan kinerjanya, ease of use di mana pengguna yakin bahwa menggunakan sistem ini akan membebaskannya dari kesulitan, dalam artian bahwa sistem ini mudah dalam penggunaannya. Berikut penulis sajikan model pengukuran penerimaan teknologi informasi dari teori Technology Acceptance Model TAM yang diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Morris dan Dillon 1997. xxxi

B. Pengembangan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Peranan Laboratorium Forensik Dalam Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan

11 138 178

ANALISIS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA MILITER

0 5 2

ANALISIS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA MILITER

0 5 2

ANALISIS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA MILITER

0 7 84

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK POLRI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Peranan Laboratorium Forensik Polri Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang).

0 2 11

PENDAHULUAN Peranan Laboratorium Forensik Polri Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang).

0 0 15

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK POLRI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Peranan Laboratorium Forensik Polri Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang).

1 3 17

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK DALAM PENGUNGKAPAN TINDAK PIDANA PENCURIAN Peranan Laboratorium Forensik Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor Melalui Pemeriksaan Metalurgi (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Cabang Semarang).

0 4 11

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK DALAM PENGUNGKAPAN TINDAK PIDANA PENCURIAN Peranan Laboratorium Forensik Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor Melalui Pemeriksaan Metalurgi (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Cabang Semarang).

0 1 19

TINDAKAN PENYITAAN BARANG BUKTI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DIKEPOLISIAN Tindakan Penyitaan Barang Bukti Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Dikepolisian Resort (Polres) Sukoharjo.

4 16 20