Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

xlvi § ACTI8 STI menyediakan informasi yang cukup bagi saya. § ACTI 9 STI menyediakan informasi yang akurat bagi saya.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah kuesioner. Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala likert . Prosedur pengukuran sebagai berikut: § Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang akan dipergunakan sebagai dasar apakah responden masuk dalam kriteria atau tidak. § Responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang diajukan peneliti atas dasar persepsi masing-masing responden. Jawaban terdiri dari lima pilihan, yakni: Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Berpendapat TB, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. § Pemberian nilai scoring . Untuk jawaban Sangat Setuju SS diberikan nilai 5, dan seterusnya menurun sampai pada jawaban Sangat Tidak Setuju STS yang diberikan nilai 1. Tabel III. 2 Bobot Nilai Jawaban Responden Jawaban Nilai Sangat Setuju 5 Setuju 4 Tidak Berpendapat 3 xlvii Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Setelah kegiatan di atas, dilakukan uji instrumen untuk melihat validitas dan rebilitas kuisioner.

a. Uji Validitas

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur Cooper dan Schindler, 2003. Menurut Hair et al . 1998 korelasi yang kuat antara konstruk dan item- item pertanyaannya dan hubungan yang lemah dengan variabel lainnya merupakan salah satu cara untuk menguji validitas konstruk construct validity . Instrument memiliki convergent validity jika item pengukuran memiliki faktor loading lebih besar dari 0,4 Hair et al., 1998. Hair et al. 1998 juga menyatakan bahwa faktor loading lebih besar 0,3 dapat dipertimbangkan sebagai batas minimal dan bila faktor loading lebih besar dari 0,5 maka akan diterima secara signifikan.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu alat pengukur yang menunjukkan akurasi, konsistensi dan ketepatan dari pengukurnya. Konsistensi menunjukkan seberapa baik item–item pertanyaan yang mengukur sebuah konsep bersatu menjadi sebuah kumpulan Sekaran, 2006. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau xlviii handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu Cooper dan Schindler, 2003. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan teknik croncbach’s alpha Ghozali, 2004. Cronback’s alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Konsistensi jawaban ditunjukan oleh nilai rule of thumb atau tingginya cronbach’s alpha, dengan nilai alpha harus lebih besar dari 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima Hair et al. 1998. Menurut Sekaran 2006 jika nilai Cronbach’s alpha lebih kecil dari 0,60 dikategorikan poor ; dalam rentang 0,70 0,60 sampai 0,80 dikategorikan dapat diterima; dan di atas 0,80 dikategorikan baik.

E. Metoda Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Peranan Laboratorium Forensik Dalam Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan

11 138 178

ANALISIS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA MILITER

0 5 2

ANALISIS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA MILITER

0 5 2

ANALISIS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA MILITER

0 7 84

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK POLRI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Peranan Laboratorium Forensik Polri Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang).

0 2 11

PENDAHULUAN Peranan Laboratorium Forensik Polri Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang).

0 0 15

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK POLRI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Peranan Laboratorium Forensik Polri Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang).

1 3 17

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK DALAM PENGUNGKAPAN TINDAK PIDANA PENCURIAN Peranan Laboratorium Forensik Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor Melalui Pemeriksaan Metalurgi (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Cabang Semarang).

0 4 11

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK DALAM PENGUNGKAPAN TINDAK PIDANA PENCURIAN Peranan Laboratorium Forensik Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor Melalui Pemeriksaan Metalurgi (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Cabang Semarang).

0 1 19

TINDAKAN PENYITAAN BARANG BUKTI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DIKEPOLISIAN Tindakan Penyitaan Barang Bukti Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Dikepolisian Resort (Polres) Sukoharjo.

4 16 20