Karya Ketujuh Analisis Karya

53

7. Karya Ketujuh

Gambar 19. Judul : Menimba Ukuran : 100 x 90 cm Media : Cat minyak di kanvas Tahun : 2009 Dokumentasi oleh Anggodo Visualisasi karya Lukisan berjudul “menimba” ini bercerita tentang seseorang yang melakukan aktivitas untuk mencari air dengan cara menimba karena dalam pemukiman kumuh tidak ada yang namanya PDAM bersyukur masih ada sumur dalam kehidupan di pemukiman kumuh kalau tidak ada sumur mereka terpaksa menggunakan air seadanya kalau pemukiman tersebut berada di bantaran sungai mereka menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari seperti contoh untuk mencuci, bahkan mandi pun juga menggunakan air sungai. Dalam kehidupan air sangat penting sekali bahkan air bisa dikatakan sebagai kebutuhan pokok. 54 Berikut adalah penjelasan penggunaan unsur-unsur seni rupa pada karya ketujuh ini. Penggunaan garis lurus pada bagian objek rumah-rumahnya, tiang listrik, perspektif lantai tanah dan objek rumah dibuat semakin jauh semakin kecil batas tanah dan langit. Garis lengkung pada bagian objek manusia, batang pohun, daun, dan bagian awan-awan pada langit. Warna yang ditampilkan benuansa kuning, coklat, hijau, merah dan putih. Warna gelap diberikan di bagian dalam ruangan rumah karena dalam lukisan realis galap terang harus diperhatikan untuk memberikan kesan objek tersebut mempunyai volume. Permainan garis tegas tidak hanya pada bagian objek rumah tetapi juga pada objek utama yaitu objek manusia dan bagian yang dirasa perlu ditegaskan . Kreativitas dalam karya ini menggunakan kanvas kemudian diolesi lem dicampur dengan dijemur dengan betujuan mempermudah teknik pewarnaan agar dalam pewarnaan ini tidak boros cat dan warna yang dihasilkan kelihatan cerah. Dengan menggunakan cara seperti ini dalam pencampuran warna lebih mudah sesuai warna apa yang diinginkan dan kepuasan dalam berkarya. Dalam lukisan ini centre of interest adalah objek pada manusia yang sedang menimba dengan tidak menggunakan baju karena menyesuiakan judul dalam lukisan ini yaitu menimba. Bentuk manusia dibuat agak gemuk dengan perut agak buncit yang menggambarkan seorang pengangauran yang aktifitasnya sebagai preman dengan kebiasaan mabuk yang bertempat tinggal di pemukiman kumuh. Pada bagian objek manusia tidak dibuat begitu detail tetapi tidak menghilangkan bentuk asli dari objek manusia tersebut bentuk manusia masih terlihat jelas. 55

8. Karya Kedelapan