Media Rupa Landasan Teori 1.

25 19. Aliran Suprematis, tokoh aliran ini adalah: Malevice Moskowath 1913. Lukisan-lukisa pada umumnya abtraksi dalam bentuk geometri murni seperti “delapan empat panjang merah” dan yang lebih ektrem lagi “putih di atas putih” yang hanya merupakan kanvas putih telanjang dengan sebuah garis tipis membentuk bujur sangkar yang diletakan miring, Abdul Hadi, 2000:28 dalam Gusfiati, 2008 20. Aliran Dekoratif, aliran Dekoratif ini didalam seni lukis menggambarkan seakan-akan merupakan gambar dekor atau peralatan. Contoh-contohnya; lukisan Bali, dan India yang bersifat datar, tokoh-tokohnya adalah; A.Gede Sobrat, Regig, R.K Turas, Abdul Hadi,2000:28 dalam Gusfiati, 2008

7. Media Rupa

Medium rupa dapat dijangkau melalui berbagai jenis material seperti cat minyak, tinta, cat pigmen, tanah liat, semen, pasir, dan berbagai aplikasi yang memberi kemungkinan untuk diwujudkan dalam media rupa. Pengertian seni lukis sangat beragam, namun kadang terjadi kesimpangsiuran pengertian antara seni lukis dan menggambar. Lukisan dan gambar tidak dapat dibedakan hanya dengan memandang material yang digunakan. Tetapi lebih memerlukan pertimbangan tentang estetik, latar belakang pembuatan karya, dan sebagainya Kartika, 2004: 36. Apabila dalam menciptakan karya gambar, pembuat karya bertujuan hanya sebagai gambar penjelasan suatu novel misalnya. walaupun dengan tehnik goresan melukis karya tersebut bukan dikatakan sebagai karya lukis, adapun seni lukis merupakan ungkapan pengalaman estetik. Sehingga perbedaan antara keduanya terletak pada proses penciptaan karya seni, bukan pada hasil akhir. Penuangan konsep dalam sebuah media lukis memerlukan suatu proses kreatif yang diperoleh dari pengalaman seorang pelukis dalam menanggapi keadaan sekitarnya. Menurut pendapat Chapman ada tiga tahap proses kreatif, yaitu: 26 a. Tahap awal, berupaya menemukan gagasan inception of an idea atau mencari sumber gagasan, ilham atau inspirasi. b. Tahap berikutnya, proses penyempurnaan, pengembangan dan memantapkan gagasan elaboration and refinement . Artinya, proses ini mengembangkan gagasan menjadi gambaran pravisual yang nantinya dimungkinkan untuk diberi bentuk atau ujud kongkret lahiriah. c. Tahap terakhir adalah proses visualisasi ke medium yang dipakai. Medium sebenarnya hanya merupakan sarana. Hal yang lebih penting lagi bagaimana gagasan awal berupa konsep itu harus berwujud dalam bentuk yang dapat dilihat atau dirasakan oleh apresian dalam Susanto, 2003: 10. Jadi proses kreatif merupakan urutan tahap mulai dari proses pemikiran gagasan, pengembangan gagasan, hingga gagasan tersebut terwujud dalam hasil karya jadi.

8. Pembahasan Realis