75
• Bahwa Terdakwa menggigit punggung saksi korban dan memukul tangan
saksiMarina Br Panjaitan untuk memberi pelajaran karena telah mengejek dan menindir terdakwa
• Bahwa saksi korban masih anak-anak dan masih sekolah
• Bahwa Terdakwa menyesal
• Bahwa tidak ada perdamaian antara Terdakwa dengan saksi korban;\
• Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum
3. Alat Bukti
Di dalam perkara ini telah dibacakan bukti surat berupa Visum Et Repertum No.445290RM-RSUD2014, yang dibuat dan ditandatangani oleh
dr. Lili Oetaviani, yang pada pokoknya menerangkan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
• Luka lecet pada leher depan panjang satu sentimeter dan lebar nol koma
lima sentimeter •
Luka lecet pada punggung kiri panjang tiga sentimeter dan lebar nol koma lima sentimeter
• Luka lecet dada kiri sepanjang tujuh sentimeter dan lebar nol koma lima
sentimeter
c. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
Surat dakwaan merupakan dasar atau landasan pemeriksaan perkara dalam sidang di pengadilan. JPU harus bersikap cermatteliti terutama yang berkaitan
dengan penerapan peraturan perundangundangan yang berlaku agar tidak
Universitas Sumatera Utara
76
terjadikekurangan dan atau kekeliruan yang mengakibatkan batalnya surat dakwaan atau unsur-unsur dalam dakwaan tidak berhasil dibuktikan. JPU juga
harus mampu merumuskan unsur-unsur tindak pidanadelik yang didakwakan secara jelas, dalam artian rumusan unsur-unsur delik harus dapat dipadukan dan
dijelaskan dalam bentuk uraian fakta perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa. Dengan kata lain uraian unsur-unsur delik yang dirumuskan dalam pasal yang
didakwakan harus dapat dijelaskandigambarkan dalam bentuk fakta perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa. Sehingga dalam uraian unsurunsur dakwaan dapat
diketahui secara jelas apakah terdakwa dalam melakukan tindak pidana yang didakwakan tersebut sebagai pelaku pleger, pelaku peserta medepleger,
penggerak uitlokker, penyuruh doen pleger atau hanya sebagai pembantu. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang selanjutnya
disebut KUHAP, tidak pernah diatur berkenaan dengan bentuk dan susunan dari surat dakwaan. Sehingga dalam praktek hukum,masing-masing JPU dalam
menyusun surat dakwaan pada umumnyadipengaruhi oleh strategi dan rasa seni sesuai dengan pengalaman prakteknya masing-masing, namun demikian tetap
berdasarkan pada persyaratan yang diatur dalam Pasal 143 ayat 2 KUHAP. Dalam praktek hukum dikenal beberapa bentuk surat dakwaan yaitu surat
dakwaan tunggal, surat dakwaan subsider, surat dakwaan alternatif, surat dakwaan alternatif, surat dakwaan kumulatif, dan surat dakwaan kombinasi.
Universitas Sumatera Utara
77
Dakwaan JPU dalam perkara ini merupakan dakwaan tunggal yaitu melanggar Pasal 80 ayat 1 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang
dimana unsur-unsurnya sebagai berikut : 1.
Unsur setiap orang; Berdasarkan ketentuan di dalam perundang-undangan yang dimaksud
dengan “setiap orang” adalah sama dengan penegertian “barang siapa” sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana adalah subyek
hukum yang dapat berupa perorangan maupun badan hukum yang diwakili oleh person yang menampakkan daya berfikir sebagai persyaratan mendasar
kemampuan bertanggungjawab, yang berdasarkan ketentuan dalam Pasal 44 ayat 1 Kuhp dapat diketahui bahwa orang yang yang dipandang mampu
mempertanggungjawabkan perbuatan yang dilakukannya adalah orang ya ng sehat akal pikirannya;
Dalam perkara ini orang yang diajukan ke persidangan karena didakwa melakukian tindak pidana adalah berupa orang yaitu Terdakwa Ernauli
br.Tambunan alias Mak dewi sesuai dengan identitasnya dalam Surat Dakwaan dan terdakwa juga membenarkan identitasnya dalam Surat Dakwaan Penuntut
Umum tersebut, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa terdakwa sebagai tercantum dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah perkara a quo
adalah benar dan bukan orang lain daripadanya sehingga tidak terjadi error in persona, dengan demikian unsur setiap orang ini telah terpenuhi;
2. Unsur dengan sengaja melakukan kekejaman, kekerasan, atau ancaman
kekerasan atau penganiayaan terhadap anak;
Universitas Sumatera Utara
78
Berdasarkan fakta-fakta hukum di persidangan, dan berdasarkanVisum et Repertum Nomor: 445290RM-RSUD2014 yang dibuat danditandatangani oleh
dr. Lily Oetaviani, Hakim berpendapat bahwa perbuatanterdakwa Ernauli br.Tambunan yang mengakibatkan perasaan tidak enak penderitaan atau rasa
sakit atau luka terhadap korban Romauli br, Siamamora yang menurut yurispundensi dapat diartikan sebagai “penganiayaan” , sehingga perbuatan
terdakwa diketegorikanatau termasuk perbuatan penganiayaan. Dengan demikian, Hakimberkesimpulan unsur mengakibatkan orang lain mengalami rasa sakit atau
luka telah terpenuhi. Berdasarkan pembuktian unsur-unsur di atas, kemudian dikaitkan dengan
fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan maka dapat disimpulkan bahwa dakwaan JPU sudah terbukti yaitu Pasal 80 UU No.23 tahun 2002 yang dimana
terdakwa telah terbukti melakukan tindak penganiayaan terhadap anak karena korban Romauli br.Simamora masih dikategorikan sebgai usia anak atau belum
dewasa yaitu masih berusia 14 tahun. Setelah semua unsur-unsur tindak pidana berhasil dibuktikan,maka
selanjutnya Hakim mempertimbangkan alasan-alasan pengecualian, yaitu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan;
Keadaan yang memberatkan : •
Perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi korban Romauli br.Simamora Alias Butet mengalami luka;
• Perbuatan terdakwa meresahkan masyrakat;
• Terdakwa berbelit-belit di persidangan;
Universitas Sumatera Utara
79
Keadaan yang meringankan : •
Terdakwa menyesali perbuatannya; •
Terdakwa belum pernah dihukum;
d. Tuntutan Penuntut Umum