ANALISA DATA RUMUSAN MASALAH PERENCANAAN

2. ANALISA DATA

Pengelompokan data berdasarkan kriteria klinis yang dapat diambil adalah: No Data Etiologi Masalah keperawatan 1. Ds : Klien mengatakan nyeri di bagian kepala beberapa hari ini. Klien memiliki riwayat hipertensi sejak berumur 50 tahun. Do : Klien tampak memegangi kepala Wajah meringis Skala nyeri 6 Tekanan darah 180100 mmHg RR : 26 xi HR : 88 xi Usia Lanjut Hipertensi Peningkatan tekanan vaskuler serebral Nyeri kepala Gangguan rasa nyaman Nyeri Gangguan rasa nyaman Nyeri 2. Ds : Klien menyatakan penglihatannya sangat berkurang, klien juga mengatakan takut berjalan sendiri karena keterbatasan penglihatannya. Do : Klien dibantu saat berjalan Usia Lanjut Katarak Penglihatan berkurang Resiko Cidera Resiko cidera Universitas Sumatera Utara Terdapat adanya katarak glaukoma di mata kanannya Susunan ruangan rumah kurang rapi, berantakan.

3. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah didasarkan pada identifikasi kebutuhan klien Potter Perry, 2005. Masalah yang ditemukan pada klien adalah : 1 Nyeri sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler selebral karena hipertensi ditandai dengan wajah meringis, skala nyeri 6, tampak memegangi kepala. 2 Resiko cidera berhubungan dengan keterbatasan penglihatan ditandai dengan terdapat adanya katarak di mata kanan, pengaturan susunan ruangan kurang rapi. Universitas Sumatera Utara

4. PERENCANAAN

PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL Hari Tanggal No. DX Perencanaan Keperawatan 1 Tujuan dan Kriteria Hasil : Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi, dan tidak mengeluh nyeri lagi. Kriteria Hasil : Klien mengungkapkan tidak adanya nyeri kepala Klien tampak nyaman TTV dalam batas normal Rencana Tindakan Rasional a. Teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya dengan skala 0-10 karakteristiknya misal : berat, berdenyut, konstan. Lokasinya, lamanya, faktor yang memperburuk atau meredakan. b. Berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala Nyeri merupakan pengalaman subjektif dan harus dijelaskan oleh klien. Identifikasi karakteristik nyeri dan faktor yang berhubungan merupakansuatu hal yang sangat penting untuk memilih intervensiyang cocok dan untuk mengevaluasi ke efektifan dari terapi yang diberikan. Tindakan yang menurunkan tekanan Universitas Sumatera Utara misal: kompres dingin pada dahi,pijat punggung dan leher,tenang,redupkan lampu kamar,tehnik relaksasipanduan imajinasi,diktraksi dan aktifitas waktu senggang. c. Hilangkanminimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala misal : mengejan saat BAB, batuk panjang dan membungkuk. d. Bantu klien dalam ambulasi sesuai kebutuhan. e. Berikan cairan, makanan lunak, perawatan mulut yang teratur bila terjadi pendarahan hidung atau kompres hidung telah dilakukan untuk menghentikan pendarahan. f. Kolaborasi pemberian obat analgesik. g. Kolaborasi pemberian obat Antiansietas misal : lorazepanmativan,diazepam,vali vaskuler serebral dan yang memperlambatmemblok respon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya. Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada adanya peningkatan tekanan vascular serebral. Meningkatkan kenyamanan umum. Kompres hidung dapat mengganggu proses menelan atau membutuhkan napas dengan mulut,menimbulkan stagnasi sekresi oral dan mengeringkan membran mukosa. Munurunkanmengontrol nyeri dan menurunkan Universitas Sumatera Utara um. rangsang sistem saraf simpatis. Dapat mengurangi ketegangan dan ketidaknyamanan yang diperberat oleh stress. 2 Tujuan dan Kriteria Hasil : Tujuan : Dapat terbebas dari cedera dan mampu untuk melakukan aktifitas secara optimal berdasarkan kemampuan yang dimiliki Kriteria hasil : Tidak terjadi penurunan fungsi pada otot yang sehat. Ruangan termodifikasi sehingga mengurangi resiko jatuh. Klien terorientasikan terhadap ruangan. Rencana Tindakan Rasional a. Antisipasi dan perkirakan kebutuhan klien dalam memenuhi kebutuhan untuk toileting, makan atau minum. b. Jelaskan kepada klien, dengan bahasa yang jelas dan dapat dimengerti klien mengenai keterbatasan pergerakan dan gangguan sensori yang dimilikinya tentang penyebab, rencana tindakan yang harus dilakukan. c. Orientasikan klien terhadap ruangan dan lingkungan tempat klien tinggal, termasuk orang yang dapat klien Memperkirakan resiko klien untuk jatuh sehingga dapat diprediksikan bantuan yang harus diberikan. Meningkatkan pemahaman tentang kondisi tubuhnya, diharapkan meningkatkan kerjasama dalam rencana perawatan Mengurangi Universitas Sumatera Utara hubungi atau panggil bila klien membutuhkan bantuan. d. Bersama – sama klien, lakukan pengaturan peralatan atau dekatkan alat-alat yang klien butuhkan terutama dalam hal makan, minum, toileting, dan bicarakan dengan klien posisi masing-masing alat untuk penempatannya sehingga mudah dijangkau oleh klien. e. Fasilitasi alat – alat yang dapat klien gunakan untuk membantu mobilisasi seperti tongkat atau side walker di dinding ruangan. f. Modifikasi ruangan bersama keluarga untuk mengurangi resiko jatuh atau cedera lingkungan yang aman bagi lansia menghindari ruangan yang tidak teratur, seperti penempatan kursi yang mudah di jangkau atau tidak menghalangi jalan, pencahayaan ruangan, menyediakan keset di depan pintu toilet. kebingungan dan antisipasi terhadap resiko jatuh. Agar pemenuhan dapat dipenuhi dengan cepat, aman dan diharapkan klien lebih mandiri. Alat bantu berjalan diperlukan untuk membantu menopang beban tubuh klien, sehingga titik tumpu beban yang terlalu berat pada punggung akan lebih tereliminir. Ruangan yang teratur, penempatan peralatan furniture yang tidak tepat dan pencahayaan yang kurang baik akan meningkatkan resiko jatuh dikarenakan pada lansia telah terjadi penurunan koordinasi gerak dan kemampuan. Universitas Sumatera Utara

5. IMPLEMENTASI dan EVALUASI