1 Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima
oleh kebudyaan mereka. 2
Makna Nyeri Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi pengalaman
nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. 3
Perhatian Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya terhadap nyeri dapat
mempengaruhi persepsi nyeri.Perhatian yang meningkat dihuibungkan dengan nyeri yang meningkat.
4 Ansietas
Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks. Ansietas seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu
perasaan ansietas. 5
Keletihan Keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan menyebabkan
sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat
mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan. Effendy, 1995.
Pengkajian nyeri yang akurat penting untuk upaya penatalaksanaan nyeri yang efektif.Nyeri merupakan pengalaman yang subjektif dan dirasakan secara
berbeda pada masing-masing individu, maka perawat perlu mengkaji semua faktor yang mempengaruhi nyeri, seperti factor psikologis, fisiologis, perilaku,
emosional, dan sosiokultural.Riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien observasi langsung pada respons perilaku dan fisiologis klien.Tujuan
pengkajian adalah untuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman subjektif.
Universitas Sumatera Utara
Fokus Pengkajian 1.
Riwayat Keperawatan a.
Keluhan Utama : Klien mengatakan Nyeri b.
Riwayat Kesehatan sekarang : Mulai kapan dimulai nyeri Akutkronis Pola Nyeri, Skala Nyeri
Menurut Smeltzer, S.C bare B.G 2002 adalah sebagai berikut : Skala intensitas nyeri deskritif
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak nyeri ringan
nyeri sedang nyeri nyeri
Nyeri berat
berat tidak terkontrol
terkontrol Keterangan :
0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi
dengan baik. 4-6 :Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis,menyeringai,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.
7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapatmengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi
nafas panjang dan distraksi 10 :Nyeri sangat berat : Klien sudah tidak mampu
lagiberkomunikasi, memukul. c.
Riwayat Penyakit Dahulu melalui kemungkinan pernah nyeri, atau pengalaman nyeri dimasa lalu, penyakit penyebab Nyeri
d. Riwayat Penyakit keluarga : meliputi penyakit menular atau menahun
yang mengakibatkan Nyeri.
Universitas Sumatera Utara
2. Hal Pemenuhan KDM berdasarkan :
a. Pola Oksigenasi : Keluhan sesak nyeri, pola nafas ,bersihan jalan
nafas. b.
Pola Nutrisi : asupan nutrisi, pola makanan, kecukupan gizi, pantangan makanan.
c. Pola Eliminasi : Pola BAB dan BAK, konsistensi fases, warna urin,
volume out put, frekuensi BAB dan BAK sebagai identifikasi nyeri. d.
Pola Aktivitas : meliputi gerakan mobilitas klien, aktivitas pekerjaan klien yang dapat menimbulkan nyeri mengurangi nyeri.
e. Pola Istirahat : meliputi kebiasaan tidur istirahat klien, kebiasaan dalam
istirahat. f.
Pola Berpakaian: meliputi baju yang sesuai berpakaian dan melepas pakaian.
g. Pola Mempertahankan temperatur tubuh dan lingkungan : meliputi suhu
tubuh, akral dingin hangat warna kaji adanya sianosis, kemerahan h.
Pola Personal Hygiene i.
Meliputi : kebiasaan menjaga kebersihan tubuh dari penampilan yang baik serta melindungi kulit, kebiasaan mandi, gosok gigi dll untuk
menjaga kebersihan. j.
Pola menghindari bahaya lingkungan dan rasa nyaman. k.
Pola komunikasi : bagaimana berinteraksi dengan orang lain l.
Pola beribadah m.
Pola bekerja : meliputi waktu bekerja 3.
Pemeriksaan Umum a.
Keadaan Umum b.
Kesadaran c.
Tekanan darah TD d.
Nadi HR e.
Suhu Temperatur T f.
Respirasi Pernapasan RR g.
Skala Nyeri : meliputi P,Q,R,S,T
Universitas Sumatera Utara
P Provokative : faktor yg mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri Q quality : seperti apa : tajam, tumpul, atau tersayat
R region : daerah perjalanan nyeri S severityskala nyeri : keparahan intensitas nyeri
T time : lamawaktu serangan atau frekuensi nyeri 4.
Pengkajian Nyeri a.
Meliputi : titik nyeri berasal : 1
Pada bagian nyeri mulai terasa 2
Kapan Rasa Nyeri Terasa 3
Apa yang dikerjakan pada saat nyeri mulai terasa 4
Apakah rasa nyeri mulai menyebar b.
Faktor- faktor yang mempengaruhi 1
Apa yang dapat membuatnya lebih baik 2
Apa yang membuatnya semakin terasa nyeri 3
Obat-obatan penghilang c.
Intensitas Nyeri d.
Sifat Nyeri Gambaran rasa nyeri : tidak nyaman, rasa terbakar, tegang, patah, kram.
5. Fokus Intervensi
Intervensi Prioritas NIC a.
Penatalaksanaan Nyeri : Meringankan dan mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh klien.
b. Pemberian Analgetik : penggunaan agen-agen farmakologi untuk
mengurangi dan menghilangkan nyeri.
2. Analisa Data