Simulasi ETAP untuk LVDS

24

4.2.1 Simulasi Aliran Daya dengan ETAP

Untuk memperoleh profil tegangan di setiap ujung beban dan kerugian daya di seluruh jaringan, maka dilakukan simulasi aliran daya dengan menggunakan fitur Load Flow Analysis pada perangkat lunak ETAP. Simulasi aliran daya ini dilakukan untuk membandingkan hasil yang diperoleh LVDS dan HVDS. Dalam hal ini, tegangan yang digunakan pada sisi tegangan rendah 220380 V, sedangkan pada sisi tegangan tinggi adalah 20 kV. Konduktor 20 kV yang digunakan adalah Pirelli AAAC tipe KRYPTON ukuran 158 mm 2 dengan resistansi 0.189 Ω kM. Sedangkan konduktor 220380 V yang digunakan, yaitu konduktor tembaga berisolasi XLPE untuk konduktor antar tiang dan berisolasi Polyvinyl Chloride untuk konduktor sambungan rumah. Untuk ukurannya dapat dilihat pada Lampiran 2. Faktor daya di ujung beban dianggap 0.85.

4.2.1.1 Simulasi ETAP untuk LVDS

Studi sistem distribusi tegangan rendah dilakukan dengan bantuan program komputer ETAP pada jaringan distribusi sekunder dengan keadaan 80 dari batas daya masing-masing konsumen yang diberikan oleh PLN. Data dan susunan jaringan pada LVDS ini sesuai dengan yang digunakan saat ini. Bentuk one line diagram jaringan transformator MK053 secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini. 25 26.4 kVA 2 1 3 6 11 13 12 10 0.72 kVA 0.72 kVA 1.04 kVA 1.04 kVA 1.04 kVA 1.76 kVA 1.76 kVA 6.16 kVA 8.48 kVA 8.48 kVA 10.56 kVA 157.6 kVA 7 4 5 9 8 = 200 kVA Distribution Transformer 20 kV 220380 V = HV Line 20 kV = LV Line 220380 V = 1 Phase Load Service = 3 Phase Load Service Keterangan : Gambar 4.1 One Line Diagram Sederhana LVDS Jaringan Transformator MK053 Bentuk one line diagram jaringan transformator MK053 yang sudah digambar pada software ETAP dapat dilihat pada Lampiran 3 atau Gambar 4.2 berikut ini. 26 Gambar 4.2 One Line Diagram LVDS Konfigurasi 1 pada ETAP Setelah fitur Load Flow Analysis dijalankan, maka akan muncul berbagai tampilan angka pada one line diagram tersebut, seperti tegangan pada setiap bus, daya yang mengalir, dan lain sebagainya, seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 4 atau Gambar 4.3 berikut ini. 27 Gambar 4.3 Tampilan LVDS Konfigurasi 1 Setelah Fitur Load Flow Analysis Dijalankan Simulasi ini akan menghasilkan data-data secara lengkap. Dari keseluruhan data hasil simulasi analisis aliran daya yang diperoleh, dirangkum menjadi 3 buah tabel yang paling berkaitan dengan penelitian ini, yaitu Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4.3 berikut ini. 28 Tabel 4.1 Beban dan Tegangan pada LVDS Konfigurasi 1 No. LOAD VOLTAGE Consumers 80 of Max. Load VA Phase Nominal Voltage V Magnitude Magnitude V Voltage Drop Voltage Drop V 1 0857121 720 1 220 95.07 209.154 4.93 10.846 2 0906560 720 1 220 95.07 209.154 4.93 10.846 3 0809975 1040 1 220 95 209 5 11 4 0827987 1760 1 220 94.84 208.648 5.16 11.352 5 0809987 1040 1 220 94.97 208.934 5.03 11.066 6 0809999 1040 1 220 94.88 208.736 5.12 11.264 7 0139297 157600 3 380 94.492 359.0696 5.508 20.9304 8 0915072 6160 1 220 91.82 202.004 8.18 17.996 9 0136634 10560 3 380 93.306 354.5628 6.694 25.4372 10 0139563 8480 3 380 93.369 354.8022 6.631 25.1978 11 0126602 8480 3 380 92.712 352.3056 7.288 27.6944 12 0169169 1760 1 220 92.2 202.84 7.8 17.16 13 0661509 26400 3 380 92.2 350.36 7.8 29.64 Tabel 4.2 Kerugian Daya Jaringan 3-Phasa pada LVDS Konfigurasi 1 3-PHASE Systems ID From-To Bus Flow kW To-From Bus Flow kW Power Losses kW Line2 179 -178.9 0.013 MK053 -173.2 178.9 5.787 Cable7 121.4 -119.9 1.533 Cable9 7.9 -7.8 0.037 Cable10 6.3 -6.3 0.024 Cable11 6.2 -6.2 0.033 Cable13 19.2 -19.1 0.109 Cable14 4.9 -4.9 0.006 Cable15 46.9 -45.7 1.161 Cable16 27 -26.8 0.203 Cable17 20.6 -20.5 0.119 TOTAL 9.025 29 Tabel 4.3 Kerugian Daya Jaringan 1-Phasa yang Sudah Digabungkan Menjadi 3- Phasa pada LVDS Konfigurasi 1 1-PHASE Systems ID From-To Bus Flow kW To-From Bus Flow kW Power Losses kW Cable1 0.554 -0.553 0.001 Cable2 0.554 -0.553 0.001 Cable3 0.8 -0.798 0.002 Cable4 1.4 -1.3 0.1 Cable5 0.799 -0.797 0.002 Cable6 0.799 -0.796 0.003 Cable8 4.5 -4.4 0.1 Cable12 1.3 -1.3 TOTAL 0.209 Tabel 4.3 di atas menunjukkan rugi-rugi daya pada saluran 1-phasa yang sudah digabung seluruh salurannya menjadi rugi-rugi 3-phasa, sehingga total rugi-rugi pada Tabel 4.2 dan 4.3 dapat dijumlahkan untuk memperoleh total rugi-rugi daya keseluruhan sistem.

4.2.1.2 Simulasi ETAP untuk HVDS