Low Voltage Distribution System LVDS High Voltage Distribution System HVDS

14

2.4 Biaya

Untuk meyakinkan bahwa sistem HVDS lebih baik dibandingkan sistem LVDS, selain dari segi teknis, juga perlu ditentukan kelebihan sistem HVDS dari segi ekonomi atau finansial. Berikut adalah penjabarannya.

2.4.1 Penghematan Tahunan Annual Savings

Besarnya penghematan tahunan dapat ditentukan dengan persamaan [7] : Annual Savings = Power Purchase Price x Reduction in Losses 2.9 Dimana : Power Purchase Price : harga pembelian daya listrik dari PLN Reduction in Losses : Total rugi LVDS – Total rugi HVDS

2.4.2 Pengeluaran Modal Capital Outlay

Besarnya pengeluaran modal dapat ditentukan dengan persamaan : Capital Outlay = Total Transformator Cost + Miscellaneous Cost 2.10 Dimana : Total Transformator Cost merupakan total biaya yang diperlukan untuk pembelian transformator. Miscellaneous Cost yang dimaksud disini adalah termasuk biaya pekerja, biaya material tambahan yang dibutuhkan untuk transformator dan beberapa biaya pembongkaran sistem yang sudah ada. [7]

2.4.3 Waktu Pengembalian Modal Payback Period

Waktu pengembalian modal merupakan jangka waktu yang dibutuhkan aliran kas masuk kumulatif bersih untuk modal investasi tetap [7]. Lamanya waktu pengembalian modal dapat ditentukan dengan persamaan : Payback Period = Capital Outlay Annual Savings dalam tahun 2.11

2.5 Low Voltage Distribution System LVDS

Sistem distribusi yang sudah ada di Indonesia menggunakan penyulang distribusi utama tiga-phasa 20 kV dan transformator distribusi tiga-phasa yang 15 mengubah tegangan 20 kV menjadi 220380 V. Sistem ini disebut sebagai LVDS Low Voltage Distribution System atau Sistem Distribusi Tegangan Rendah karena mayoritas tegangan yang didistribusikan adalah tegangan 380 V daripada 20 kV. Sistem distribusi dengan tegangan rendah menggunakan empat kabel inti, jaringan tegangan rendah yang panjang, dan sekumpulan banyak beban disuplai dari transformator daya yang besar, yang mengakibatkan peningkatan pada kerugian sistem yang mempengaruhi profil tegangan dan kinerja sistem distribusi [15]. LVDS dilakukan dengan kombinasi tiga phasa-empat kawat dan phasa tunggal-dua kawat. Sistem distribusi ini meliputi perbandingan hampir 2:1 pada panjang jaringan tegangan rendah dan tinggi. [5] Pada umumnya, dalam proses pemasokan tenaga listrik ke konsumen, kerugian energi terjadi yang disebabkan oleh kerugian teknis dan komersial. Kerugian teknis sebagian besar disebabkan oleh energi yang hilang pada konduktor dan peralatan yang digunakan untuk transformasi, transmisi, dan distribusi daya. Kerugian komersial disebabkan oleh kesalahan pada pembacaan pengukuran pada meteran yang kurang baik dan pada perkiraan pasokan energi yang tidak diukur [5]. Contoh penggunaan LVDS dapat diperhatikan pada Gambar 2.5 di bawah ini. Gambar 2.5 Contoh Penggunaan LVDS 16

2.6 High Voltage Distribution System HVDS

Sistem HVDS High Voltage Distribution System atau Sistem Distribusi Tegangan Tinggi ini akan menggunakan saluran tegangan 20 kV yang lebih panjang dibandingkan saluran tegangan 220380 V. HVDS dibangun dengan mengubah jaringan tegangan rendah 220380 V yang sudah ada menjadi tegangan tinggi 20 kV karena 20 kV dibandingkan dengan 220380 V tiga phasa-empat kawat. Pada sistem ini, jaringan 20 kV diperpanjang sampai sedekat mungkin ke beban dan memasang transformator distribusi berkapasitas kecil seperti 6,3 kVA, 10 kVA, 15 kVA, dan lain-lain yang memperpanjang pasokan tenaga listrik ke konsumen melalui sebuah jaringan tegangan rendah yang pendek [5]. Contoh penggunaan HVDS dapat diperhatikan pada Gambar 2.6 di bawah ini, yang merupakan konversi LVDS menjadi HVDS dari Gambar 2.5. Gambar 2.6 Contoh Penggunaan HVDS 17

2.7 ETAP