Volatile Fatty Acids VFA Pengadukan Zat Racun Toxic

37 37 kalsium, zat besi, kadmium, kromium, nitrogen dan lain-lain diperlukan untuk kinerja yang efektif. Nutrisi limbah cair minyak kelapa sawit dan bahan penghambat lainnya menyebabkan kegagalan pertumbuhan mikroba untuk beradaptasi menyesuaikan diri selama proses penguraian [7].

2.4.5 Volatile Fatty Acids VFA

VFA merupakan hasil biokonversi senyawa polimer organik menjadi monomer pada proses asidogenesis [26]. Stabilitas proses digestasi tercermin dari konsentrasi produk intermediate seperti asam lemak bebas VFA. Asam lemak bebas merupakan senyawa intermediate asetat, propionat, butirat, laktat, dihasilkan selama asidogenesis, dengan rantai karbon hingga enam atom. Dalam kebanyakan kasus, ketidakstabilan proses pencernaan akan menyebabkan akumulasi VFA di dalam digester, yang dapat menyebabkan selanjutnya untuk penurunan nilai pH. Namun, akumulasi VFA tidak akan selalu diungkapkan oleh penurunan nilai pH, karena kapasitas penyangga digester, melalui jenis biomassa yang terkandung di dalamnya [29]. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kristina W. Golub et.al., 2012 [33] jenis-jenis asam yang terdapat apa VFA adalah asam asetat, asam propionat, asam butirat, asam valerat, asam caproat dan asam heptanoat.

2.4.6 Pengadukan

Dengan agitasi kondisi substrat menjadi homogen dan kontak dengan substrat menjadi lebih merata, sehingga proses pertubuhan mikroba bekerja lebih optimum. Agitasi dapat meningkatkan intensitas kontak antara organisme dan substrat, dibandingkan tanpa agitasi. Pengadukan dimaksudkan agar kontak antara limbah segar dan bakteri perombak lebih baik, dan menghindari padatan terbang atau mengendap. Pengadukan atau agitasi 100 rpm dapat meningkatkan produksi biogas [4]. Pengadukan juga berfungsi agar tidak terbentuk kerak pada permukaan, agar tidak terjadi pengendapan dibawah permukaan, memastikan suhu yang homogen dalam digester dan distribusi homogen pada penyebaran nutrisi [9] Universitas Sumatera Utara 38 38

2.4.7 Zat Racun Toxic

Faktor lain yang berpengaruh terhadap aktivitas mikroorganisme adalah kehadiran dari komponen senyawa racun. Racun dapat terbawa ke dalam sistem digestasi bersamaan dengan umpan atau dihasilkan selama proses berlangsung. Aplikasi untuk menetukan nilai komponen racun sangat sulit. Di satu sisi karena banyak komponen material yang terikat dengan proses kimia, dan disisi lain karena kapasitas dari mikroorganisme untuk beradaptasi, dengan beberapa batas untuk menghubungkan kondisi untuk kehadiran komponen racun [29].

2.4.8 Organic Loading Rate OLR

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

3 61 86

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

4 65 95

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Termofilik

3 21 113

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 22

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 1 2

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 5

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 16

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 5

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 28

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 6