LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT LCPKS

25 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT LCPKS

Kelapa sawit merupakan salah satu minyak nabati yang populer di dunia dan konsumsinya yang terus meningkat [6]. Tingginya peningkatan permintaan biofuel maka terjadi peningkatan produksi minyak kelapa sawit sehingga peningkatan limbah dari pengolahan tersebut juga meningkat [14]. Pabrik minyak kelapa sawit dalam mengolah setiap ton tandan buah segar akan menghasilkan rata-rata 120-200 kg minyak kelapa sawit mentah, 230-250 kg tandan kosong kelapa sawit, 130-150 kg seratfiber, 60-65 kg cangkang, 55-60 kg kernel, dan 0,7 m 3 LCPKS [4]. Limbah pabrik kelapa sawit mentah yang terdiri dari materi senyawa organik kompleks yang tebal, berwarna kecoklatan, berbentuk bubur koloid dari air, minyak dan padatan termasuk sekitar 2 padatan tersuspensi yang berasal terutama dari sisa-sisa komponen selulosa [5]. Limbah cair pabrik minyak kelapa sawit merupakan suspensi koloid yang mengandung 95-96 air, 0,6-0,7 minyak dan 4-5 total padatan termasuk 2-4 padatan tersuspensi [15]. COD yang tinggi pada LCPKS karena memiliki jumlah karbon rendah 8-20 dari asam amino dan asam lemak yang terlarut [6]. Karakteristik LCPKS dapat berbeda untuk operasi yang berbeda setiap harinya dari pabrik-pabrik industri kelapa sawit, tergantung pada teknik pengolahan, usia atau jenis buah, iklim dan kondisi pengolahan kelapa sawit [17]. Pengolahan secara konvensional ini membutuhkan waktu yang lama dan lahan yang luas, sedangkan LCPKS merupakan sumber pencemar potensial yang dapat memberikan dampak serius bagi lingkungan, sehingga pabrik kelapa sawit dituntut untuk menangani limbah ini melalui peningkatan teknologi pengolahan [4]. LCPKS terdiri dari sisa- sisa buah kelapa sawit yang dihasilkan dari tiga sumber utama yaitu pada sterilizer, separator dan hydrocyclone [15] dengan perbandingan sekitar 0,9 : 1,5 : 0,1 m 3 [2]. Universitas Sumatera Utara 26 26 Adapun diagram alir proses ekstraksi minyak sawit pada industri kelapa sawit, dilengkapi dengan limbah yang dihasilkan beserta sumber limbahnya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Diagram Alir Dihasilkannya Minyak Sawit dan LCPKS [2] Komposisi dan konsentrasi dari protein, komponen nitrogen, lemak, dan mineral ditemukan dalam LCPKS. Lemak adalah satu dari polutan organik utama yang terdapat dalam LCPKS. Adapun potensi biogas yang dihasilkan oleh beberapa substrat yang dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Potensi biogas yang dihasilkan oleh beberapa substrat [16] omponen Reaksi Metanogenik ogas lg -1 Lemak C 50 H 90 O 6 + 24,5 H 2 O → 34,75 CH 4 + 15,25 CO 2 1,425 69,5 arbohidrat C 6 H 10 O 5 + H 2 O → 3 CH 4 + 3 CO 2 0,830 50,0 Protein 24 O 5 N 4 + 14,5 H 2 O → 8,25 CH 4 + 3,75 CO 2 + 4NH 4 + + 4HCO 3 - 0,921 68,8 Universitas Sumatera Utara 27 27 Adapun karateristik berupa parameter-parameter yang terkandung di dalam LCPKS dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Parameter LCPKS Parameter Satuan Jumlah Referensi pH - 3,4-5,2 [2] Temperatur o C 80-90 [2] Chemical Oxygen Demand COD mgL 45.500-65.000 [17] Biologycal Oxygen Demand BOD mgL 20.500-24.500 [17] Soluble Chemical Oxygen Demand SCOD mgL 21.500-28.500 [17] Total Solid TS mgL 33.790-37.230 [17] Total Volatile Solid TVS mgL 27.300-30.150 [17] Total Suspended Solid TSS mgL 15.660-23.560 [17] Total Dissolved Solid TDS mgL 15.500-29.000 [17] Minyak dan Lemak mgL 1.077-7.582 [17] Total nitrogen mgL 500-800 [17] Volatile Fatty Acid VFA gl 1900 [16] Karbon 0,69±0,01 [5] Adapun karateristik berupa unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam LCPKS dapat dilihat Tabel 2.3. Tabel 2.3 Unsur-Unsur Kimia yang Terkandung di dalam LCPKS Nama Unsur Satuan Jumlah Referensi Fosfor Phosphorus mgL 94-131 [2] Kalium Potassium mgL 1.281-1.928 [2] Magnesium mgL 254-344 [2] Kalsium Calsium mgL 276-405 [2] Mangan Manganese mgL 2,1-4,4 [2] Besi Iron mgL 75-164 [2] Seng Zinc mgL 1,2-1,8 [2] Tembaga Copper mgL 0,8-1,6 [2] Krom Chromium mgL 0,05-0,43 [2] Kobal Cobalt mgL 0,04-0,06 [2] Kadmium Cadmium mgL 0,01-0,02 [2] Timah Lead Ppm 1,70±0,01 [5] Kementerian Negara Lingkungan Hidup secara khusus telah menerbitkan 2 Keputusan Menteri yang menyangkut pemanfaatan air limbah Pabrik Minyak Kelapa Sawit PMKS yaitu Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2003 tentang pedoman teknis pengkajian pemanfaatan air limbah dari industri minyak sawit pada tanah di perkebunan kelapa sawit dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun 2003 tentang pedoman dan tata cara perizinan Universitas Sumatera Utara 28 28 pemanfaatan air limbah industri minyak kelapa sawit pada tanah di perkebunan kelapa sawit [18]. Adapun karakteristik baku mutu yang dikeluarkan oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup terhadap LCPKS dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4 Baku Mutu LCPKS Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup [19] Parameter Kabar Maksimum mgL Beban Pencernaan Maksimum kgton BOD 5 250 1,5 COD 500 3,0 TSS 300 1,8 Minyak dan Lemak 30 0,18 Amonia Total sebagai NH 3 -N 20 0,12 pH 6,0-9,0 Debit Limbah Maksimum 6 m 3 ton bahan baku Manfaat penggunaan LCPKS tanpa pretreatment, perlakuan fisik ataupun kimia adalah penggunaan bahan kimia akan dapat berkurang sehingga proses lebih ramah lingkungan sedangkan tanpa perlakuan fisik dapat memberikan keuntungan lebih cepat dalam pengolahan serta tidak membutuhkan perawatan mesin dan keuntungan yang kedua adalah sisa-sisa minyak dan padatan tersuspensi dapat digunakan sebagai sumber nutrisi bagi mikroba [14].

2.2 BIOGAS

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

3 61 86

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

4 65 95

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Termofilik

3 21 113

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 22

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 1 2

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 5

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 16

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 5

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 28

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Temperatur 45oC

0 0 6