Peranan Bahan Organik Analisa Karbon Organik

2.4.3 Sifat Hayati Tanah

Ada kehidupan dalam tanah berupa akar tumbuhan dan flora serta fauna tanah. Sehubungan dengan produksi enzim, CO 2 , dan beraneka ragam zat organik, kehidupan dalam tanah bertanggungjawab atas terjadinya banyak alihragam fisik dan kimia. Sifat dan tampakan tanah yang mengimplikasikan kegiatan hayati adalah nisbah CN, kadar bahan organik atau kandungan biomassa tiap satuan luasvolum tanah, tingkat perombakan bahan organik, pembentukan krotovina, dan permintaan oksigen hayati biogical oxygen demand, BOD. Notohadiprawiro, 1998

2.5 Peranan Bahan Organik

Peranan bahan organik ada yang bersifat langsung terhadap tanaman, tetapi sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan dan ciri tanah. Pengaruh langsung senyawa organik sebetulnya dapat diabaikan sekiranya kemudian tidak ditemukan bahwa beberapa zat tumbuh dan vitamin dapat diserap langsung dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Dulu dianggap orang bahwa hanya asam amino, alanin dan glisin yang diserap tanaman. Serapan senyawa N tersebut ternyata relatif lebih rendah daripada bentuk N lainnya. Sehubungan dengan hasil-hasil dekomposisi bahan organik dan sifat-sifat humus maka dapat dikatakan bahwa bahan organik akan sangat mempengaruhi sifat dan ciri tanah. Pengaruh itu sebagai berikut. Pengaruh bahan organik pada ciri fisika tanah a. Kemampuan menahan air meningkat Universitas Sumatera Utara b. Warna tanah menjadi coklat hingga hitam c. Merangsang granulasi agregat dan memantapkannya d. Menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk lainnya dari liat. Pengaruh bahan organik pada kimia tanah a. Meningkatkan daya jerap dan kapasitas tukar kation b. Kation yang mudah dipertukarkan meningkat c. Unsur N, P, S diikat dalam bentuk organik atau dalam tubuh mikro organisme, sehingga terhindar dari pencucian, kemudian tersedia kembali d. Pelarutan sejumlah unsur hara dari mineral oleh asam humus. Pengaruh bahan organik pada biologi tanah a. Jumlah dan aktivitas metabolik organisme tanah meningkat b. Kegiatan jasad mikro dalam membantu dekomposisi bahan organik juga meningkat. Hakim, dkk. 1986

2.6 Analisa Karbon Organik

Untuk mengetahui hara tanaman di dalam tanah perlu dilakukan analisis tanah dan tanaman. Masing-masing analisis dapat berupa uji cepat qiuck test ataupun analisis laboratorium. Quick test merupakan analisis untuk mengetahui ada tidaknya hara tanaman dan harkatnya. Sedangkan analisis dilaboratorium hasilnya secara kuantitatif dinyatakan dalam persen, ppm part per million, miliequivalent, dan sebagainya secara pasti sehingga jumlah hara yang tersedia dalam satu hektar dapat dihitung.Rosmarkam dan Yuwono, 2002 Universitas Sumatera Utara Ketiga unsur yaitu karbon, oksigen, dan hidrogen merupakan unsur yang sangat dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak. Unsur ini diperlukan sebagai penyusun karbohidrat, lemak dan persenyawaan-persenyawaan penting lainnya dalam tanaman. Hakim, dkk. 1986 Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan diadakan penelitian tentang unsur-unsur yang hilang sehingga dapat diketahui unsur yang hilang tersebut dan berapa yang dibutuhkan. Dalam satu agregat tanah hanya sedikit terkandung bahan organik. Bahan organik sangat penting bagi tumbuhan karena bahan organik sebagian syarat tanah yang subur. Sehingga tanah yang kehilangan bahan organik dapat merugikan bagi tumbuhan. C-Organik penting untuk mikroorganisme tidak hanya sebagai unsur hara, tetapi juga sebagai pengkondisi sifat fisik tanah yang mempengaruhi karakteristik agregat dan air tanah. Seringkali ada hubungan langsung antara persentase C-organik total dan karbon dari biomassa mikroba yang ditemukan dalam tanah pada zona iklim yang sama. C-organik juga berhubungan dengan aktivitas enzim tanah. Di perkebunan teh Gambung, C-organik tanah juga digunakan untuk menentukan dosis asam-asam organik dan apabila ditambahkan ke dalam tanah akan meningkatkan kandungan senyawa organik dalam tanah yang dicirikan dengan meningkatnya kadar C-organik tanah.http:dodishinta.blogspot.co.id201211bahan-organik-organic- matter.html Ada beberapa metode yang biasa dilakukan dalam analisis bahan organik tanah. Antara lain dengan pembakaran, oksidasi basah. Kebanyakan metode dari Universitas Sumatera Utara manual hingga yang otomatis menduga kadar C-Organik melalui oksidasi seluruh atau sebagian karbon dan menentukan perkembangan CO 2 yang terbentuk. Penetapan bahan organik tanah metode pembakaran menggunakan prinsip dimana tanah yang dibakar pada 460 o C pada temperatur ini C-Organik terbakar menjadi CO 2 . Kadar C-Organik ditetapkan sebagai persentase berat yang hilang. Sedangkan penetapan bahan organik metode colorimetri walkey dan Black modifikasi yaitu C-Organik dihancurkan oleh oksidasi kalium bikromat akibat penambahan asam sulfat. Perubahan reduksi kromat oleh C-Organik menjadi kromium menimbulkan perubahan warna. Mukhlis.2014 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang