Gambaran Klinis Klasifikasi dan Gambaran Histopatologi Kanker Endometrium

2. Paparan estrogen Estrogen baik sebagai terapi pengganti atau diproduksi secara endogen misalnya, granulosa cell tumor dan polycystic ovarian disease, meningkatkan risiko kanker endometrium beberapa kali. Obesitas dikenal dapat meningkatkan produksi estrogen secara endogen karena kehadiran lemak tampaknya bertanggung jawab untuk konversi androstenedion menjadisenyawa estrogen pada tingkat yang tinggi. 14 3. Riwayat keluarga Individu dengan riwayat keluarga kanker endometrium memiliki peningkatan risiko untuk menderita kanker endometrium. 14 4. Penggunaan obat anti kanker tamoxifen Obat antikanker yang paling banyak digunakan adalah tamoxifen, dan obat ini telah disarankan oleh beberapa penelitian dapat menyebabkan peningkatan insiden adenokarsinoma endometrium. Data ini berasal dari analisis retrospektif dimana adenokarsinoma endometrium bukanlah titik akhir dalam beberapa studi acak secara prospektif yang mengevaluasi peran tamoxifen pada pasien dengan kanker payudara. 15

2.1.3. Gambaran Klinis

Sembilan puluh persen pasien dengan kanker endometrium akan mengalami pendarahan abnormal vagina dimana perdarahan terjadi pascamenopause dan biasanya terjadi di awal perjalanan penyakit. Perdarahan intramenstruasi atau perdarahan berkepanjangan yang berat pada perimenopause atau anovulasi premenopause perempuan harus dicurigai. Diagnosis mungkin tertunda pada perempuan tersebut karena pendarahan biasanya dianggap berasal dari ketidakseimbangan hormon. Hal ini juga perlu diperhatikan secara khusus untuk diagnosis dini pada perempuan yang lebih muda dari 40 tahun. Kadang-kadang, perdarahan vagina tidak terjadi karena penyempitan serviks, khususnya pada lansia yang mengalami defisiensi estrogen. 16 Universitas Sumatra Utara

2.1.4. Klasifikasi dan Gambaran Histopatologi Kanker Endometrium

Karsinoma endometrioid biasanya menampilkan arsitektur kelenjar atau villoglandular yang dilapisi oleh sel epitel kolumnar bertingkat yang memiliki cabang arsitektur yang ramai dan kompleks. Sel yang melapisi biasanya berbentuk kolumnar dan berbagi perbatasan dengan sel apikal yang berdekatan, menyebabkan lumen kelenjar halus berkontur. Sitoplasma sel neoplastik terdiri dari eosinophilic dan granular. Nuclear atypia biasanya ringan sampai sedang, dengan nukleolus yang mencolok, kecuali pada poorly differentiated carcinomas dan indeks mitosisnya sangat bervariasi. Perbedaan antara karsinoma endometrium dengan hiperplasia endometrium intrapepitel neoplasia berdasarkan ada tidaknya invasi stroma, yang ditandai dengan hilangnya intervensi stroma. 17 Tabel 2.1 Klasifikasi Tumor Ganas Endometrium 16 __________________________________________________________________ Tumor Epitel __________________________________________________________________ Endometrial carcinomas Endometrioid carcinoma  Squamous differentiation  Villoglandular  Secretory Mucinous carcinoma Serous carcinoma Clear cell carcinoma Neuroendocrine tumours  Low-grade neuroendocrine tumour  Carcinoid tumour  High-grade neuroendocrine carcinoma  Small cell neuroendocrine carcinoma  Large cell neuroendocrine carcinoma Mixed cell adenocarcinoma Undifferentiated carcinoma Dedifferentiated carcinoma Universitas Sumatra Utara Terdapat dua jenis kanker endometrium, yaitu adenokarsinoma endometrium tipe I dengan karakteristik berdiferensiasi baik dan invasi secara superfisial. Tipe ini sensitif terhadap progesteron dan penderita cenderung memiliki prognosis yang baik. Adenokarsinoma tipe II berdiferensiasi buruk grade 3 atau bertipe histologi yang agresif clear cell, papillary serous dan berinvasi ke dalam myometrium. 18 Prognosis penderita tipe ini kurang baik dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan penderita tipe I. 19

2.1.4.1. Kanker Endometrium Tipe I

Tumor-tumor ini biasanya berkembang pada wanita perimenopause dengan hiperestrogenisme. Mereka sering berko-eksis dengan CAH EIN dan secara khas merupakan tumor derajat rendah tanpa invasi myometrium yang dalam. 20

2.1.4.1.1. Adenocarcinoma

Adenokarsinoma endometrium cenderung tumbuh lambat dan oleh karena perdarahan abnormal merupakan gejala awal, lesi cenderung didiagnosis pada tahap awal dan terbatas pada fundus rahim dengan infiltrasi miometrium yang sangat terbatas. Tumor tersebut dapat berkembang sebagai massa polipoid lokal atau mungkin melibatkan seluruh permukaan endometrium secara difusi.. 21 Gambar 2.1. Endometrioid Adenokarsinoma well differentiated. 20 Universitas Sumatra Utara

2.1.4.1.2. Adenoacanthoma

Ketika perubahan karakteristik dari adenokarsinoma berdampingan dengan sel epitel skuamosa jinak, lesi dikatakan sebagai adenoacanthoma. 22 Unsur skuamosa dapat terlokalisasi secara merata pada seluruh lesi. Sel skuamosa dapat mencerminkan berbagai derajat diferensiasi yang diamati dalam epitel yang metaplasia pada uterus. Lesi pada komponen kelenjar ini biasanya tergolong memiliki prognosis yang lebih baik. 23

2.1.4.1.3. Adenosquamous Carcinoma

Adenosquamous atau mixed adenosquamous carcinoma pada endometrium memiliki kelenjar yang ganas dan komponen skuamosa. Sekitar 85 dari komponen kelenjar yang ganas merupakan moderately atau poorly differentiated dan keduanya dapat bermetastasis. Lesi ini cenderung dimiliki pada pasien yang telah mengalami menopause dan prognosisnya tergantung pada derajat diferensiasi dari komponen kelenjar dan lebih buruk pada pure adenocarcinoma daripada adenoacanthoma. 21

2.1.4.2. Kanker Endometrium Tipe II

Merupakan suatu neoplasma yang sangat agresif yang tidak berkaitan dengan stimulasi estrogen yang biasanya muncul pada perempuan yang lebih tua pascamenopause. Endometrial carcinoma tipe II merupakan jenis high-grade tumours yang invasive, dan tidak berko-eksis dengan CAH EIN. 20

2.1.4.2.1. Clear Cell Carcinoma

Karsinoma sel jernih endometrium tercatat sekitar 4,3-7,5 dari karsinoma endometrium. Elemen sel jernih dapat berupa fokal atau umum. Lesi berasal dari Mullerian terdiri dari sel jernih atau komponen paku sepatu. 22 Rata-rata lesi ini disajikan pada perempuan yang 10 tahun lebih tua pada adenocarcinoma murni dan diagnosisnya pada tahap klinis lebih maju. Prognosis dari lesi ini tampaknya sangat buruk. 24 Universitas Sumatra Utara Gambar 2.2. Clear Cell Adenokarsinoma. 20

2.1.4.2.2. Mucinous Carcinoma

Suatu karsinoma endometrial dimana 50 dari neoplasma terdiri dari sel mucinous. Mucinous carcinoma diperkirakan terhitung 1-9 dari karsinoma endometrium. Memiliki gambaran glandular ataupun villoglandular, mucinous, columnar dengan stratifikasi yang minimal. Biasanya terdapat diferensiasi skuamosa dan nuklear atipik terdiri dari ringan sampai sedang serta aktifitas mitotik yang rendah. 17

2.1.4.2.3. Serous Carcinoma

Serous carcinoma memiliki karakteristik papilar yang kompleks danatau gambaran kelenjar dengan difusi pleomorfik nuklear. 17

2.1.4.2.4. Mixed Carcinoma

Suatu karsinoma endometrium yang terdiri dari dua atau lebih gambaran histologi yang berbeda, setidaknya salah satunya merupakan kategori tipe ke II. 17

2.1.4.2.5. Undifferentiated dan dedifferentiated carcinoma

Karsinoma tanpa diferensiasi merupakan suatu keganasan epitel neoplasma tanpa diferensiasi. Sedangkan dediferensiasi karsinoma terdiri dari karsinoma tanpa diferensiasi dengan suatu komponen kedua dari FIGO derajat I atau II karsinoma endometrium. 17 Universitas Sumatra Utara

2.1.5. Stadium