commit to user 29
Tindak pidana
Pembuktian tindak pidana
Pasal 184 ayat 1 KUHAP
Saksi Ahli
Surat Petunjuk
Keterangan terdakwa
Tidak terkait kasus
Terkait kasus
Saksi Kunci
Saksi Mahkota
Perlindungan Hukum
B. Kerangka Pemikiran
Ga mba r 1. Skema Kerangka Pemikira n
Keterangan: Tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum
yang mana larangan tersebut disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa melanggar larangan tersebut. Oleh karena itu bersalah
atau tidaknya seseorang haruslah melalui proses pembuktian. Sistem pembuktian
commit to user 30
yang berlaku di Indonesia adalah
nega tief wettelijk stelsel
dimana salah tidaknya seorang terdakwa ditentukan oleh keyakinan hakim yang didasarkan pada cara
dan dengan alat-alat bukti yang sah menurut UU. Alat bukti yang sah sebagaimana diterangkan dalam pasal 184 KUHAP,
yaitu yang dimaksud alat bukti yang sah adalah : 1. keterangan saksi; 2. keterangan ahli; 3. surat; 4. petunjuk; dan 5. keterangan terdakwa.
Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar
sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya itu. Saksi di sini dapat merupakan saksi yang tidak terkait kasus
saksi kunci maupun saksi yang terkait kasus saksi mahkota. Pada dasarnya saksi kunci merupakan saksi sesuai dengan pengertian saksi
pada Pasal 1 angka 26 KUHAP. Sedangkan saksi mahkota adalah saksi yang berasal dan atau diambil dari salah seorang atau lebih tersangka atau terdakwa
lainnya yang bersama-sama melakukan perbuatan pidana. Penggunaan saksi mahkota dibenarkan didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu yaitu, 1 dalam
perkara delik penyertaan ; 2. terdapat kekurangan alat bukti ; dan 3. diperiksa dengan mekanisme pemisahan
splitsing
; Penegak hukum dalam mencari dan menemukan kejelasan tentang tindak
pidana yang dilakukan oleh pelaku tindak pidana sering mengalami kesulitan karena tidak dapat menghadirkan saksi dan atau korban disebabkan adanya
ancaman, baik fisik maupun psikis dari pihak tertentu. Sehubungan dengan penegakan hukum, perlu dilakukan perlindungan hukum bagi saksi dan korban
yang sangat penting keberadaannya dalam proses peradilan pidana.
commit to user 31
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN