59
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental meliputi: pengumpulan dan pengolahan sampel, identifikasi sampel, pembuatan simplisia, skrining
fitokimia dan karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan gel, evaluasi sediaan gel, pengujian sediaan gel terhadap penyembuhan luka sayat.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas laboratorium, blender, neraca analitik, mortir, stamfer, pH meter, gunting bedah,
pinset bedah, pisau cukur, pisau bedah, pot plastik, rotary evaporator, spatula, sudip, termometer dan viskometer Brookfiled.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun gulma siam, etanol, kloralhidrat, toluen p.a, akuades, kalium iodida, merkuri II klorida,
bismut nitrat, asam nitrat, iodium, alpha naftol, asam asetat anhidrat, asam sulfat pekat, kloroform, besi III klorida, timbal II asetat, natrium hidroksida, asam
klorida pekat, metanol teknis, eter minyak tanah teknis, etil asetat teknis, serbuk seng, serbuk magnesium, isopropanol, HPMC, propilenglikol, metil
paraben, propil paraben, akuades, Lidokain HCl, Larutan dapar pH 4,0 dan 7,0.
3.2 Pembuatan Pereaksi 3.2.1 Pereaksi Meyer
Sebanyak 5 g kalium iodida dalam 10 ml air suling kemudian ditambahkan
Universitas Sumatera Utara
60 larutan 1,358 g raksa II klorida dalam 60 ml air suling. Larutan dikocok dan
ditambahkan air suling hingga 100 ml DepKes, RI.,1995.
3.2.2 Pereaksi Bouchardat
Sebanyak 4 g kalium iodida dilarutkan dalam 20 ml air suling, lalu ditambahkan 2 g iodium sambil diaduk sampai larut, lalu cukupkan dengan air
suling hingga 100 ml DepKes, RI., 1995.
3.2.3 Pereaksi Dragendorff
Campur 20 ml larutan bismuth III nitrat dalam asam nitrat lalu tambahkan dengan 50 ml larutan kalium iodida diamkan sampai memisah
sempurna. Ambil larutan jernih dan encerkan dengan air secukupnya hingga 100 ml DepKes, RI., 1995.
3.2.4 Pereaksi Molich
Sebanyak 3 g α-naftol ditimbang, kemudian dilarutkan dalam asam nitrat 0,5 N hingga diperoleh larutan 100 ml DepKes, RI., 1995.
3.2.5 Pereaksi Lieberman Bouchard
Sebanyak 1 g bagian asam asetat anhidrat dicampurkan dengan 1 bagian asam sulfat pekat.
3.2.6 Pereaksi besi III klorida 1 bv
Sebanyak 1 g besi III klorida ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air secukupnya hingga diperoleh larutan 100 ml DepKes, RI., 1995.
3.2.7 Pereaksi timbal II asetat 0,4 M
Sebanyak 15,17 g timbal II asetat ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air hingga 100 ml DepKes, RI., 1995.
3.2.8 Pereaksi asam sulfat 2 N
Universitas Sumatera Utara
61 Sebanyak 5,5 ml asam sulfat pekat diencerkan dengan air sulinghingga
100 ml DepKes, RI., 1995.
3.2.9 Pereaksi asam klorida 2 N
Sebanyak 17 ml larutan asam klorida pekat ditambahkan air suling hingga diperoleh larutan 100 ml DepKes, RI., 1995.
3.2.10 Pereaksi kloralhidrat
Larutkan 50 g kloralhidrat jenuh dalam 20 ml air DepKes, RI., 1995.
3.3 Hewan Percobaan