3.3.5. Scatter Diagram Diagram Pencar
Scatter Diagram adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan hubungan korelasi antara pasangan dua macam variabel. Walaupun terdapat
hubungan namun tidak berarti bahwa suatu variabel menyebabkan timbulnya variabel yang lain. Scatter Diagram biasanya menjelaskan adanya hubungan
antara dua variabel dan menunjukkan keeratan hubungan tersebut. Scatter Diagram juga dapat digunakan untuk mencek apakah suatu
variabel dapat digunakan untuk mengganti variabel yang lain. Sebagai contoh hubungan anatar temperatur dengan volume suatu bahan misalnya gas adalah
demikian erat sehingga dengan mengukur temperatur dapat memperkirakan volumenya. Dengan demikian daripada mengukur volume secara langsung, akan
lebih murah dan lebih aman apabila mengukur temperaturnya. Melalui penggambaran data tersebut dalam scatter diagram, akan dapat
dilakukan analisa lebih lanjut, sejauhmana antara faktor x dan y memiliki korelasi, yang dalam hal ini direpresentasikan sebagai nilai r rho, yaitu nilai yang
menunjukkan tingkat keeratan hubungan antar faktor tersebut. Dikatakan kedua faktor itu berhubungan sangat erat bila nilai rho mendekati angka + 1. Di samping
itu, juga akan dapat disimpulkan kecenderungan arah korelasi tersebut positif atau negatif.
Rumus koefisien korelai r antara dua variabel adalah sebagai berikut :
� = � ∑
����
� �=1
− ∑ ��
� �=1
∑ ��
� �=1
��� ∑ ��
� �=1
− �∑ ��
� �=1
�
2
� �� ∑ ��
� �=1
− �∑ ��
� �=1
�
2
�
Universitas Sumatera Utara
Rentang nilai koefisien korelasi r dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Rentang Nilai Koefisien Korelasi r
Koefisien Deskripsi
0,7 atau lebih tinggi Hubungan sangat kuat
0,5 – 0,69 Hubungan kuat
0,3 – 0,49 Hubungan sedang
0,10 – 0,29 Hubungan Lemah
0,00 – 0,09 Diabaikan
Sumber: David M. Deggs, The Leadership of Rural Counties, Their Attributes and Indicators of Educational Attainment
Korelasi memiliki kecenderungan positif bila setiap pertambahan faktor x menyebabkan pertambahan faktor y, sebaliknya kecenderungan negatif bila setiap
pertambahan menyebabkan pengurangan faktor y. Korelasi memiliki kecenderungan positif bila s
etiap pertambahan faktor x menyebabkan pertambahan faktor y, sebaliknya kecenderungan negatif bila setiap pertambahan menyebabkan
pengurangan faktor y. Contoh gambar untuk scatter diagram dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Scatter Diagram
Universitas Sumatera Utara
3.3.6. Control Chart