Nuclear Weapon State NWS

Universitas Sumatera Utara BAB IV KEPEMILIKAN NUKLIR DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI NUKLIR SESUAI DENGAN PERJANJIAN NONPROLIFERASI NUKLIR A. Status kepemilikan dan pengembangan teknologi nuklir negara anggota perjanjian nonProliferasi nuklir

1. Nuclear Weapon State NWS

Dalam ketentuan perjanjian nonproliferasi nuklir, setiap negara anggota sepakat untuk membagi status negara kedalam dua kategori yaitu Nuclear Weapon StatesNWS, dan Non-Nuclear Weapon State NNWS. Nuclear Weapon State adalah negara-negara yang diberi hak khusus untuk memiliki senjata nuklir, namun NWS tidak dibenarkan untuk mengembangkan teknologi nuklir mereka lebih canggih dan tidak boleh sembarangan untuk melakukan uji ledak nuklir sesuai dengan Comprehensive test ban treaty CTBT. Setiap negara anggota dalam perjanjian nonproliferasi nuklir ini setuju terhadap nonproliferasi nuklir atau pembatasan kepemilikan nuklir. Negara yang menyandang status NWS adalah negara anggota dewan keamanan PBB, negara tersebut diperbolehkan untuk memiliki senjata nuklir, dan negara tersebut dilarang untuk mengembangkan senjata nuklir nya dan juga membantu negara lain untuk mengembangkan nuklir demi kepentingan militer. Negara yang menyandang status sebagai NWS adalah 107 : 1. Amerika Serikat 107 “Daftar negara dengan senjata nuklir” sebagaimana dimuat dalam https:id.wikipedia.orgwikiDaftar_negara_dengan_senjata_nuklir diakses pada tanggal 24 agustus 2015 pukul 14.00 Universitas Sumatera Utara Amerika adalah negara yang diketahuin pertama kali mengembangkan senjata nuklir pada masa perang dunia II, akibat dibayangi ketakutan didahuluin oleh Nazi Jerman pimpinan Hitler. Amerika juga menjadi negara satu-satunya yang sampai saat ini pernah menggunakan bom nuklir terhadap negara lain. Pada 1945, dua bom nuklir milik Amerika dijatuhkan di dua kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki. Dalam hal percobaan nuklir, Amerika telah melakukan 1.054 kali uji coba, dan memiliki jangkauan ledakan sejauh 13.000 kilometer. Tes nuklir pertama dilakukan pada 1945, yang juga menjadi ledakan bom nuklir pertama di dunia. Sementara uji coba nuklir yang mereka lakukan terakhir kali ada 1992. Setelah keberhasilan penggunaan bom nuklir yang mereka jatuhkan di Jepang, Amerika pun terus mengembangkan senjata nuklir. Pada 1952, mereka berhasil mengembangkan bom hydrogen, yang lalu disempurnakan dua tahun kemudian, dan sekarang Amerika memiliki 20 pusat pengembangan nuklir, dan memiliki persediaan 5.113 bom nuklir. 2. Rusia Setelah perang dunia II usai, Rusia mulai mengembangkan persenjataan nuklir, dan melaukan uji cobanya yang pertama pada 1949 dengan tujuan utamanya adalah untuk menyeimbangkan kekuatan selama perang dingin dengan Amerika. Setelah melakukan uji coba pertamanya, Rusia melakukan uji coba yang lain pada 1953 dan 1955 dengan melibatkan dua bom nuklir berdaya ledak tinggi, dan diikuti dengan uji coba yang lain pada tahun 1967 yang dikenal Universitas Sumatera Utara dengan Tsar Bomba 108 yang memiliki daya ledak lebih dari 100 mega ton. Uji coba nuklir rusia Tsar Bomba ini merupakan uji coba nuklir terbesar yang pernah ada, sementara uji coba nuklir terakhir terjadi pada 1992. Rusia merupakan negara kedua yang meledakkan bom nuklir di dunia, setelah Amerika Serikat, pada tahun 1990, Rusia telah melakukan kurang lebih 715 uji coba bom nuklir, termasuk 969 uji coba peralatan nuklir. Rusia juga pernah memiliki persediaan senjata nuklir terbanyak yang mencapai 41.000 unit, namun setelah dilucuti, jumlah senjata nuklir yang dimiliki Rusia berjumlah sekitar 2.825 unit. 3. Inggris Inggris melakukan uji coba nuklirnya yang pertama pada tahun 1952, dengan data penciptaan senjata nuklir yang sebagian besar diperoleh dari hasil kerjasama dengan Amerika, ketika inggris pernah terlibat dalam Manhattan Project. Inggris melakukan pengembangan senjata nuklir dengan tujuan utama untuk melawan Rusia secara independen. Inggris memiliki persediaan nuklir sejumlah 225 unit, dan melengkapi sejumlah armada kapal dengan senjata nuklir. Pada tahun 1968, inggris menandatangani perjanjian untuk tidak mengembangkan lebih lanjut mengenai proyek senjata nuklir dengan bergaabung dalam perjanjian Nuclear Non-Proliferation Treaty NPT. Inggris dan amerika juga bekerjasama dalam bidang keamanan nuklir, hingga 108 Tsar Bomba yang berarti Kaisar Dari Segala Bom adalah sebuah bom nuklir yang diciptakan oleh negara Uni Soviet. Tsar Bomba adalah proyek dari pembuatan bom membutuhkan waktu selama 15 minggu dan diuji coba pada tanggal 30 Oktober 1961. Bom ini diuji cobakan di sekitar Pulau Novaya Zemlya, Laut Artik Universitas Sumatera Utara sejak awal tahun 1958 mengadakan persetujuan kerjasama di bidang pertahanan Mutual Defence Agreement. Inggris juga pernah melakukan uji coba bom hydrogen dan uji coba nuklir terakhir dilakukan pada tahun 1991 4. Cina Cina melakukan uji coba nuklirnya yang pertama pada tahun 1964, dan mengejutkan dinas intelijen di negara barat karena cina mendapat pengetahuan nuklirnya dai Rusia. Pada tahun 1967, Cina juga diketahui melakukan uji coba bom hydrogen, dan melakukan uji coba terakhirnya pada tahun 1996. Cina memiliki persediaan nuklir kurang lebih sebanyak 240 unit, dengan yang aktif mencapai 180 unit. Dengan persediaan bom nuklir yang banyak, cina merupakan satu- satunya negara pemilik senjata nuklir yang memberikan jaminan kepada negara-negara yang tidak memiliki senjata nuklir, bahwa mereka tidak akan menyerang negara tersebut, dan tidak akan meledakkan bom nuklir di zona bebas senjata nuklir, kapan pun dan dalam kondisi apa pun. Sikap cina ini sesuai dengan kesepakatan tentang perjanjian nonproliferasi nuklir. 5. Prancis Perancis pertama kali membuat bom nukir pada tahun 1958, ketika dibawah pemerintahan Charles de Gaulle dan kemudian dilakukan percobaan pada tahun 1960 dan delapan tahun kemudian, Pada tahun 1968, Perancis melakukan percobaan bom nuklir yang bersifat Fusion Universitas Sumatera Utara Bom 109 . Selain Fusion Bom, prancis juga mengembangkan bom hydrogen yang di ujicoba juga pada tahun itu. Hingga saat ini, prancis telah melakukan lebih dari 200 percobaan uji coba bom nuklir dan yang terakhir terjadi pada tahun 1995. Setelah perang dingin usai Perancis telah melucuti 175 hulu ledak dan mengurangi modernisasi persenjataannya yang kini telah berevolusi ke sistem dual berdasarkan rudal kapal selam balistik SLBM dan jarak menengah udara-ke- permukaan rudal Rafale fighter- pembom. Namun senjata nuklir jenis baru masih dalam pengembangan oleh prancis saat perang dingin usai dan pasukan skuadron nuklir telah dilatih selama operasi Enduring Freedom of Afghanistan 110 . Presiden Jacques Chirac menyatakan aksi teroris atau penggunaan senjata pemusnah massal melawan Prancis akan menghasilkan serangan balik nuklir. Dengan persediaan nuklir yang cukup banyak, prancis bergabung kedalam anggota Nuclear Non-Proliferation Treaty NPT untuk setuju agar tidak mengembangkan Nuklir untuk kepentingan militer dan menandatangani Traktat Non-Proliferasi Nuklir pada tahun 1992 pada bulan Januari 2006. Pada bulan Februari 2015, Presiden Francois 109 Senjata jenis ini disebut senjata termonuklir atau bom hidrogen disingkat sebagai bom-H, karena tipe ini didasari proses fusi nuklir yang menggabungkan isotop-isotop hidrogen deuterium dan tritium. Meski, semua senjata tipe ini mendapatkan kebanyakan energinya dari proses fisi termasuk fisi yang dihasilkan karena induksi neutron dari hasil reaksi fusi. Tidak seperti tipe senjata fisi, senjata fusi tidak memiliki batasan besarnya energy yang dapat dihasilkan dari sebuah sejata termonuklir. 110 Perang Afganistan dimulai pada Oktober 2001. Setelah serangan WTC 11 September, Amerika Serikat memulai kampanye Perang Melawan Terorisme mereka di Afganistan, dengan tujuan menggulingkan kekuasaan Taliban yang dituduh melindungi al-Qaeda, serta untuk menangkap Osama bin Laden. Aliansi Utara Afganistan menyediakan mayoritas pasukan, dengan dukungan dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO antara lain Britania Raya, Perancis, Belanda, dan Australia. Nama kode yang diberikan oleh Amerika Serikat untuk konflik ini adalah Operasi Kebebasan Abadi Operation Enduring Freedom Universitas Sumatera Utara Hollande menekankan perlunya pencegahan nuklir di dunia, dia juga mengatakan kalau Perancis sekarang memiliki kurang dari 300 hulu ledak nuklir, tiga set 16 kapal selam yang bisa meluncurkan rudal balistik dan 54 rudal udara jarak menengah, prancis begitu transparan mengenai kepemilikan senjata nya, dan mereka mendesak negara- negara lain untuk menunjukkan transparansi serupa 111 . Negara yang dibenarkan untuk memiliki senjata nuklir sesuai dengan perjanjian nonproliferasi adalah ke-lima negara tersebut, alasan mengapa ke-lima negara tersebut dibenarkan untuk memiliki nuklir karena negara-negara tersebut merupakan anggota tetap dewan keamanan PBB, dan hanya mereka lah yang dibenarkan untuk memiliki senjata nuklir demi kepentingan keamanan dunia. walaupun hanya ke-5 negara tersebut yang dibenarkan untuk memiliki senjata nuklir, ada beberapa negara di dunia ini yang memiliki dan terbukti memiliki senjata nuklir walaupun menyangkalnya, negara tersebut adalah 112 : 1. Korea Utara Korea utara dahulunya merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir tetapi kemudian menarik diri pada 10 Januari 2003. Pada Februari 2005 Korea Utara mengklaim telah memiliki sejumlah senjata nuklir aktif, walaupun diragukan sejumlah ahli karena Korea Utara kurang dalam melakukan uji coba. Pada Oktober 2006, Korea Utara mengatakan seiring dengan tekanan oleh Amerika Serikat, akan 111 ―Francois Hollande: Perancis Memiliki Sekitar 300 Hulu Ledak Nuklir‖ sebagaimana dimuat dalam berita elektronik eramuslim, diakses melalui http:www.eramuslim.comberitafrancois-hollande-perancis-memiliki-sekitar-300-hulu-ledak- nuklir.htm.VeVzi_mqqko terakhir diakses pada tanggal 31 Agustus 2015 pukul 16.00 112 https:id.wikipedia.orgwikiDaftar_negara_dengan_senjata_nuklir. Loc.cit Universitas Sumatera Utara mengadakan sejumlah uji coba nuklir sebagai konfirmasi atas status nuklirnya. Korea Utara melaporkan sebuah uji coba nuklir yang sukses pada 9 Oktober 2006. Kebanyakan pejabat intelejensi AS mempercayai bahwa sebuah uji coba nuklir telah dilangsungkan seiring dengan dideteksinya isotop radioaktif oleh angkatan udara AS, akan tetapi kebanyakan pejabat setuju bahwa uji coba tersebut kemungkinan hanya mengalami sedikit keberhasilan, dikarenakan daya ledaknya yang hanya berkisar kurang dari 1 kiloton 2. India India tidak pernah menjadi anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. India menguji coba sebuah alat nuklir damai, sebagaimana digambarkan oleh pemerintah India pada 1974 uji coba pertama yang dikembangkan setelah pendirian NPT, menjadi pertanyaan baru tentang bagaimana sebuah teknologi nuklir sipil dapat diselewengkan untuk kepentingan persenjataan. Motivasi utamanya diperkirakan adalah untuk melawan NATO 113 . India kemudian menguji coba hulu ledak nuklirnya pada 1998 yang disebut dengan Operasi Shakti 114 , termasuk sebuah alat termonuklir walaupun kesuksesan termonuklir tersebut masih diragukan. Pada Juli 2005, India secara resmi diakui oleh Amerika Serikat sebagai sebuah negara dengan teknologi nuklir 113 Pakta Pertahanan Atlantik Utara adalah sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. 114 Pada akhir 80-an, diketahui India memiliki 24 hulu ledak nuklir yang dapat dikirimkan melalui udara. Pada tahun 1998, beberapa hulu ledak nuklir diuji coba dalam sebuah operasi yang disebut Shakti Universitas Sumatera Utara maju yang bertanggungjawab dan setuju untuk melakukan kerjasama nuklir di antara kedua negara. 115 3. Pakistan Pakistan bukan merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Pakistan selama beberapa dekade secara diam-diam mengembangkan senjata nuklirnya dimulai pada akhir 1970-an. Pakistan pertama kali berkembang menjadi negara nuklir setelah pembangunan reaktor nuklir pertamanya di dekat Karachi dengan peralatan dan bahan yang disediakan oleh negara-negara barat pada awal 1970-an. Setelah uji coba senjata nuklir India, Pakistan secara bertahap memulai program pengembangan senjata nuklirnya dan secara rahasia membangun fasilitas nuklirnya kebanyakan berada di bawah tanah dekat ibu kota Islamabad. Banyak spekulasi yang menyatakan Pakistan telah memiliki kemampuan senjata nuklir pada akhir 1980-an. Hal tersebut masih bersifat spekulatif sampai pada 1998 ketika Pakistan melakukan uji coba pertamanya di Chagai Hills, beberapa hari setelah India melakukan uji cobanya 4. Israel Israel bukan merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal memiliki senjata nuklir, atau mengembangkan program senjata nuklir. Walaupun Israel mengklaim Pusat Riset Nuklir Negev dekat Dimona adalah sebuah reaktor penelitian, tetapi tidak ada hasil pekerjaan ilmuwan yang 115 Carnegie Endowment for International Peace, Proliferation Analysis: A Nuclear Triumph for India Universitas Sumatera Utara bekerja disana yang dipublikasikan. Informasi mengenai program di Dimona dibeberkan oleh teknisi Mordechai Vanunu pada 1986. Analisis gambar mengidentifikasi bunker senjata, peluncur misil bergerak, dan situs peluncuran pada foto satelit. Badan Tenaga Atom Internasional mempercayai Israel memiliki senjata nuklir. Israel mungkin telah melakukan sebuah uji coba senjata nuklir dengan Afrika Selatan pada 1979, tetapi hal ini belum dikonfirmasikan. Menurut Natural Resources Defense Council dan Federasi Ilmuwan Amerika, Israel memiliki sekitar 75-200 senjata. Cadangan hulu ledak nuklir di dunia tercatat turun menjadi 15.850, kebanyakan karena kebijakan Amerika Serikat dan Rusia 116 . Temuan tersebut diumumkan oleh lembaga penelitian asal Swedia, Stockholm Peace Research Institute SIPRI 117 . Namun begitu SIPRI juga mengklaim kedua negara adidaya dan tujuh negara lain yang memiliki senjata nuklir terus memodernisasi alat perangnya, yang secara nyata menjadi kegagalan Nuclear Non-Proliferation Treaty dalam menjalankan rezimnya untuk membatasi kepemilikan nuklir dan membatasi negara pemilik senjata nuklir untuk memodernisasi senjatanya.

2. Non-Nuclear Weapon States NNWS