Universitas Sumatera Utara c.
Sebagai pengganti bahan bakar yang cenderung lama dalam proses pembentukan, cadangan minyak dan jenis bahan bakar fosil lainnya
cenderung kehabisan di beberapa titik. d.
Salah satu manfaat paling signifikan dari energi nuklir adalah bahwa tanaman nuklir akan menghasilkan energi bahkan setelah batubara dan
minyak menjadi langka. Dengan demikian, tanaman nuklir memainkan peran utama dalam produksi energi.
e. Energi yang dihasilkan lebih banyak. Bahkan setelah membakar
beberapa juta ton batubara atau beberapa juta barel minyak, satu ton uranium menghasilkan lebih banyak energi.
f. Produksi energi nuklir juga ramah lingkungan, tidak mengotori
lingkungan dan karenanya, menurunkan ketergantungan pada penyebab polusi bahan bakar fosil.
g. Tanaman Nuklir membutuhkan ruang lebih sedikit, karena itu dapat
ditanam di ruang terbatas. h.
Bila dibandingkan dengan batubara dan minyak, energi nuklir adalah jauh terkonsentrasi sebagian besar bentuk energi.
3. Bidang Pertanian
Peran nuklir di bidang pertanian dalam pemanfaatan sinar radioaktif sangat besar, yaitu sebagai berikut:
a. Mutasi tanaman untuk menemukan varietas unggul. Sinar radioaktif
yang biasanya digunakan untuk mutasi adalah sinar gamma yang dipancarkan dari radioaktif Cobalt-60. Contohnya adalah padi atomita
dan kedelai muria.
Universitas Sumatera Utara b.
Pemberantasan hama tanaman. Penggunaan sinar radioaktif untuk pemberantasan hama tidak untuk mematikan hama tetapi untuk
memandulkan hama. Dengan penggunaan teknik ini, maka populasi hama akan menurun secara lambat dan bertahap tanpa mengganggu
ekosistem. c.
Pengawetan makanan. Dilakukan agar bahan makanan yang disimpan tidak mudah rusak. Pengawetan makanan secara tradisional seperti
pengeringan, pemanasan, dan pengasapan masih memiliki kekurangan karena pada jenis makanan tertentu sifat makanan dapat berubah,
ditumbuhi jamur, dan dapat diserang serangga. Penemuan cara pengawetan dengan teknik radiasi dapat meminimalkan kerusakan
yang terjadi pada makanan. Bagi Negara yang menandatangani perjanjian nonproliferasi nuklir,
pengembangan teknologi nuklir bukan lah sesuatu yang dilarang, dalam perjanjian nonproliferasi nuklir dinyatakan bahwa negara yang tidak mempunyai teknologi
nuklir diperbolehkan untuk mengembangkan teknologi nuklir baik itu mengeksplor bahan uranium dan mengeksploitasinya selama untuk kepentingan
damai dan tidak ada indikasi akan menggunakannya untuk senjata nuklir. Kebanyakan negara maju menggunakan teknologi nuklir sebagai pembangkit
listrik dikarenakan sumber energy yang dihasilkan oleh nuklir sangat besar, dan didalam perjanjian nonproliferasi nuklir dijelaskan bahwa negara maju harus
membantu negara berkembang untuk pengembangan teknologi nuklir bagi kepentingan damai.
Universitas Sumatera Utara Negara yang sudah memiliki teknologi nuklir dilarang untuk mengalihkan
teknologi nuklir yang digunakan untuk kepentingan damai menjadi teknologi nuklir untuk kepentingan militer
72
, sebagaimana yang dijelaskan dalam pasal 1 Nonproliferation Treaty
“Each nuclear-weapon State Party to the Treaty undertakes not to transfer to any recipient whatsoever nuclear weapons or other nuclear explosive
devices or control over such weapons or explosive devices directly, or indirectly; and not in any way to assist, encourage, or induce any non-
nuclear-weapon State to manufacture or otherwise acquire nuclear weapons or other nuclear explosive devices, or control over such weapons
or explosive devices
73
”. Negara-negara yang menandatangani perjanjian nonproliferasi nuklir harus
setuju mengenai setiap hal yang diatur dalam perjanjian tersebut. Semenjak perjanjian tersebut dibuat pada tahun 1968 di finlandia, lebih dari 180 negara ikut
menandatangani dan menyetujui perjanjian ini, bahkan 170 diantaranya setuju untuk melanjutkan tanpa batas waktu dan syarat. Saat Menandatangani perjanjian
ini, disaat itu juga suatu negara tersebut harus mematuhi yang dilarang dalam perjanjian ini, seperti pelarangan pengembangan nuklir untuk kepentingan militer
dan juga hal-hal lain mengenai nuklir yang dianggap dapat membahayakan stabilitas keamanan dunia.
72
Perjanjian NonProliferasi
Nuklir‖ sebagaimana
dimuat dalam
https:id.wikipedia.orgwikiPerjanjian_Nonproliferasi_NuklirIsi_Perjanjian terakhir
diakses pada tanggal 17 agustus 2015 pukul 3.34 AM
73
―2005 review conference of the parties to the treaty on the Nonproliferation of nuclear weapon NPT” sebagaimana dimuat dalam http:www.un.orgenconfnpt2005npttreaty.html
terakhir diakses pada tanggal 17 agustus 2015 pukul 3.38 AM
Universitas Sumatera Utara Sebelum diadakannya perjanjian ini, sudah ada beberapa negara yang
dianggap telah berhasil mengembangkan teknologi nuklirnya untuk kepentingan militer dan jika ingin menjadi anggota dari perjanjian ini, maka negara tersebut
harus menghentikan proyeknya atau mengalihfungsikan proyek tersebut untuk kepentingan damai, kecuali bagi kelima negara anggota tetap dewan keamanan
PBB yang mendapat hak khusus sebagai negara yang diperbolehkan untuk memiliki senjata nuklir sebagaimana yang diatur dalam perjanjian nonproliferasi
nuklir. Beberapa negara yang terkenal dengan teknologi nuklirnya menghentikan proyek nuklir untuk kepentingan militer dan mengalihfungsikannya kepada
teknologi nuklir untuk kepentingan damai, begitu juga dengan negara seperti Korea Utara
74
yang terkenal dengan rezim militernya pernah menjadi anggota perjanjian nonproliferasi nuklir tetapi kemudian menarik diri pada 10
Januari 2003. Pada Februari 2005 Korea Utara mengklaim telah memiliki sejumlah senjata nuklir aktif. Walaupun diragukan sejumlah ahli, karena Korea
Utara kurang dalam melakukan uji coba. Pada Oktober 2006, Korea Utara mengatakan seiring dengan tekanan oleh Amerika Serikat, akan mengadakan
sejumlah uji coba nuklir sebagai konfirmasi atas status nuklirnya. Korea Utara melaporkan sebuah uji coba nuklir yang sukses pada 9 Oktober 2006. Kebanyakan
pejabat intelejensi AS mempercayai bahwa sebuah uji coba nuklir telah dilangsungkan seiring dengan dideteksinya isotop radioaktif oleh angkatan udara
AS, akan tetapi kebanyakan pejabat setuju bahwa uji coba tersebut kemungkinan
74
Korea Utara, secara resmi disebut Republik Demokratik Rakyat Korea adalah sebuah negara di Asia Timur, yang meliputi sebagian utara Semenanjung Korea. Ibu kota dan kota
terbesarnya adalah Pyongyang
Universitas Sumatera Utara hanya mengalami sedikit keberhasilan, dikarenakan daya ledaknya yang hanya
berkisar kurang dari 1 kiloton
75
. Indonesia menandatangani NPT pada 2 Maret 1970 dan pada 18 Desember
1978, Indonesia meratifikasi NPT dengan Undang-Undang No 8 Tahun 1978. Dalam rangka pelaksanaan safeguards sesuai NPT, Indonesia telah
menandatangani Agreement Between the Republic of Indonesia and the International Atomic Energy Agency for the Application of Safeguards in
Connection with the Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons pada 14 Juli 1980. Dengan demikian Indonesia mempunyai kewajiban hukum untuk
melaksanakan ketentuan-ketentuan yang ada di NPT sekaligus mengijinkan IAEA untuk melakukan verifikasi terhadap pemanfaatan nuklir di Indonesia.
Penemuan teknologi nuklir sangat berguna bagi kehidupan manusia apabila dipergunakan secara tepat, dan dianggap sebagai hal yang mendatangkan
bencana apabila tidak dipergunakan secara bijaksana, hal ini yang membuat khawatir terhadap penggunaan teknologi nuklir, sehingga dalam perjanjian
Nonproliferasi Nuklir ditegaskan tentang pelucutan senjata nuklir dan hanya Negara yang diperbolehkan untuk memiliki senjata nuklir lah yang boleh untuk
memiliki senjata nuklir, atau disebut juga dengan Nuclear Weapon State. Dalam pembukaan perjanjian nonproliferasi nuklir pasal 6, menerangkan bahwa negara-
negara NWS Nuclear Weapon State berusaha mencapai rencana untuk mengurangi dan membekukan simpanan mereka. Pasal 6 juga menyatakan
75
Satuan jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah senjata nuklir diledakkan yang dirumuskan setara dengan massa trinitrotoluene TNT dalam kiloton ribuan ton TNT atau
megaton jutaan ton TNT, tetapi kadang-kadang ditulis juga dalam terajoule atau TJ 1 kiloton TNT = 4,184 TJ
Universitas Sumatera Utara Perjanjian dalam perlucutan umum dan lengkap di bawah kendali internasional
yang tegas dan efektif, sebagaimana dinyatakan dalam pasal 6 NPT
76
“Each of the Parties to the Treaty undertakes to pursue negotiations in good faith on effective measures relating to cessation of the nuclear arms
race at an early date and to nuclear disarmament, and on a treaty on general and complete disarmament under strict and effective international
control ”
77
. Untuk menghindari timbulnya Negara dengan kekuatan senjata nuklir,
dalam perjanjian Nonproliferasi Nuklir dijelaskan juga mengenai pelarangan penyerahan teknologi atau pembujukan bagi Negara yang memiliki senjata nuklir
atau Nuclear Weapon State dan hal ini merupakan hal yang dilarang, sesuai Dalam Pasal I Perjanjian Nonproliferasi Nuklir yaitu negara-negara pemilik
senjata nuklir NWS menyatakan untuk tidak ―membujuk negara non-Nuklir manapun untuk mendapatkan senjata nuklir. Doktrin serangan pre-emptive dan
bentuk ancaman lainnya bisa dianggap sebagai bujukan godaan oleh negara- negara non-NWS
78
. Yang mana sesuai dengan pasal 1 NPT “Each nuclear-weapon State Party to the Treaty undertakes not to transfer
to any recipient whatsoever nuclear weapons or other nuclear explosive devices or control over such weapons or explosive devices directly, or
76
Perjanjian NonProliferasi
Nuklir‖ sebagaimana
dimuat dalam
https:id.wikipedia.orgwikiPerjanjian_Nonproliferasi_NuklirIsi_Perjanjian terakhir
diakses pada tanggal 17 agustus 2015 pukul 3.34 AM
77
―2005 review conference of the parties to the treaty on the Nonproliferation of nuclear weapon NPT‖ sebagaimana dimuat dalam http:www.un.orgenconfnpt2005npttreaty.html
terakhir diakses pada tanggal 17 agustus 2015 pukul 3.38 AM
78
Status negara dalam perjanjian nonproliferasi yang tidak dibenarkan untuk memiliki senjata nuklir
Universitas Sumatera Utara indirectly; and not in any way to assist, encourage, or induce any non-
nuclear-weapon State to manufacture or otherwise acquire nuclear weapons or other nuclear explosive devices, or control over such weapons
or explosive devices ”
79
. Pasal 10 menyatakan bahwa negara manapun dapat mundur dari
perjanjian jika diputuskan bahwa peristiwa luar biasa, yang berkaitan dengan subyek Perjanjian ini, telah membahayakan kepentingan tertinggi negaranya. Ini
akan memberikan pemberitahuan penarikan tersebut kepada semua Pihak lainnya pada Perjanjian dan ke Dewan Keamanan PBB tiga bulan di muka. Pemberitahuan
tersebut harus mencakup pernyataan dari peristiwa luar biasa itu menganggap sebagai memiliki membahayakan kepentingan tertingginya
80
. Yang mana sesuai dengan pasal 10 NPT ayat 1 :
“Each Party shall in exercising its national sovereignty have the right to withdraw from the Treaty if it decides that extraordinary events, related to
the subject matter of this Treaty, have jeopardized the supreme interests of its country. It shall give notice of such withdrawal to all other Parties to
the Treaty and to the United Nations Security Council three months in advance. Such notice shall include a statement of the extraordinary events
it regards as having jeopardized its supreme interests ”
81
.
79
―2005 review conference of the parties to the treaty on the Nonproliferation of nuclear weapon NPT‖ sebagaimana dimuat dalam http:www.un.orgenconfnpt2005npttreaty.html
terakhir diakses pada tanggal 17 agustus 2015 pukul 3.44 AM
80
― Perjanjian Nonproliferasi Nuklir‖ sebagaimana dimuat dalam http: id.wikipedia.orgwikiperjanjian_non_proliferasi_Nuklir terakhir diakses pada tanggal 18
agustus pukul 22.00
81
―The treaty on the non-proliferation of nuclear weapons‖ sebagaimana dimuat dalam http:www.un.orgenconfnpt2005npttreaty.html terakhir diakses pada tanggal 18 agustus pukul
22.00
Universitas Sumatera Utara Mengingat kembali mengenai sejarah kelam tentang bahaya nuklir, banyak
tekanan dari berbagai pihak dalam suatu negara untuk tidak menggunakan teknologi nuklir dalam mengatasi masalah energy, namun jika digunakan dengan
baik dan benar, nuklir merupakan suatu jalan keluar dari krisis energy yang dihadapi oleh beberapa negara, karena pentingnya nuklir sebagai alternative
energy, maka penggunaan teknologi nuklir bukan lah sesuatu yang dilarang jika digunakan untuk tujuan damai.
Perjanjian Nonproliferasi nuklir menyatakan bahwa negara-negara maju yang tergolong sebagai pemilik teknologi nuklir dapat membantu negara-negara
yang belum memiliki teknologi nuklir dalam mengembangkan teknologinya, ini merupakan suatu keuntungan yang didapat jika bergabung dalam perjanjian
Nonproliferasi nuklir bagi negara yang belum memiliki teknologi nuklir. Negara maju yang membantu negara lain untuk mengembangkan teknologi nuklir juga
mendapat keuntungan dengan berinvestasi terhadap proyek pengembangan nuklir.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang