ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Gambaran Histologis Normal Gambar 2. Gambaran Histologis Kerusakan Ringan
Gambar 3. Gambaran Histologis Kerusakan Sedang Gambar 4. Gambaran Histologis Kerusakan Berat
Gambar 5. Gambaran Destruksi Septum Alveolar Gambar 6. Gambaran Edema
Gambar 7. Gambaran Infiltrasi Sel Radang
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rokok dikonsumsi oleh berbagai lapisan masyarakat , berbagai umur, dan berbagai st at us ekonomi. M eskipun m er eka sadar akan bahaya m er okok, namun
kenikmat an yang dirasakan menyebabkan banyak orang m elupakan bahayanya Winarsi, 2007. Saat ini diest imasikan ada sekit ar 1,3 milyar orang perokok di
dunia. Jumlah kemat ian akibat konsumsi rokok adalah 5,4 jut a orang per t ahun, 1 orang t iap 6 det ik dan 1 di ant ara 10 kemat ian orang dew asa di seluruh dunia. Jika
pola konsumsi t erus berlangsung, jumlah kemat ian akan m endekat i 8 jut a orang per t ahun pada t ahun 2030 World Healt h Organizat ion, 2006a.
x
Secara global, penggunaan r okok m emang m eningkat t et api prevalensi perokok di negara maju just ru berkurang. Lebih dari 80 persen perokok di seluruh
dunia hidup di negara berkembang World Healt h Organizat ion, 2006b. Laporan WHO m enyebut kan, jumlah perokok meningkat 2,1 persen per t ahun di negara
berkembang sedangkan di negara maju angka ini menurun sekit ar 1,1 persen per t ahun Tandra, 2003.
Rokok mengandung lebih dari 4.000 zat berbahaya, di ant aranya t ar, arsen, f ormaldehid, dan benzoapiren yang bersifat kar sinogenik. Tar bersifat direk
karsinogen sehingga t idak m emerlukan promot or unt uk dapat menim bulkan kanker. Di dalam asap rokok juga m engandung karbon monoksida CO, hidrogen
sianida, nit rogen oksida, dan amonia Cancerr esear chuk, 2006. Radikal bebas rokok berasal dari asap rokok yang menyebabkan irit asi dan ef ek inflamasi Winarsi,
2007. Tubuh manusia sangat r ent an t erhadap serangan radikal bebas t erut ama dari
radikal bebas alami dalam t ubuh dan polusi lingkungan Put ra, 2008. Unt uk dapat bert ahan hidup, di dalam t ubuh t erdapat sejumlah enzim dan zat yang dapat
menet ralkan radikal bebas yang disebut ant ioksidan Kart aw iguna, 1998. Walaupun paru-paru memiliki sist em pert ahanan yang st rat egis dengan cara
menghisap banyak oksigen pada saat inspirasi, meningkat nya asupan asap rokok dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru Arkeman, 2006.
Terdapat t iga macam ant ioksidan, yait u: i ant ioksidan yang dibuat oleh t ubuh kit a sendiri berupa enzi m, ant ara lain superoksida dismut ase, glut at ion
peroksidase, glut at ion redukt ase, dan kat alase; ii ant ioksidan alami yang dapat
xi
diper oleh dari t anaman at au hew an, yait u t okof erol, vit amin C, bet akarot en, f lavonoid, dan senyaw a fenolik; iii ant ioksidan sint et ik yang dibuat dari bahan-
bahan kimia, yait u But ylat ed Hydroxyanisole BHA yang dit ambahkan dalam makanan unt uk mencegah kerusakan lemak Kumalaningsih, 2007.
Hal yang harus diperhat ikan oleh set iap organism e t ent ang ant ioksidan adalah, sebaiknya komponen t ersebut diasup set iap hari. Dengan demikian, st at us
ant ioksidan dalam t ubuh selalu t erjaga dan mam pu m encegah pembent ukan radikal bebas Winar si, 2007. Beberapa ant ioksidan dapat dihasilkan dari produk
alam, sepert i rempah, herbal, sayuran, dan buah. Saat ini, semuanya cenderung kembali ke alam. Oleh sebab it u, ant ioksidan yang berasal dari alam lebih
dimanfaat kan sebagai obat her bal karena sederhana dan ekonomis Hernani dan Rahardjo, 2006.
Pepaya Carica papaya adalah buah t r opis yang mer upakan sumber vit amin C yang baik sehingga mampu m encegah kerusakan sel yang disebabkan oleh zat
radikal bebas. M engkonsumsi set engah buah pepaya ukuran sedang sehar i mampu mem enuhi kebut uhan vit amin C harian seorang m anusia dew asa. Pepaya juga
mengandung sedikit kalsium dan besi Kumalaningsih, 2007. The World Cancer Research Fund’s
melaporkan bahw a mengonsumsi pepaya sebagai makanan penut up secara t erat ur baik unt uk m enangkal kanker paru,
pankreas, payudara, kandung kemih, dan kolon, karena kandungan vit amin C dan karot enoid-nya yang t inggi. Kedua zat gizi t ersebut memang sangat pot ensial unt uk
mengurangi akt ivit as radikal bebas sebagai pemicu kanker Soenardi, 2005.
xii
Ber dasarkan uraian di at as, penelit i bermaksud ingin menget ahui apakah pepaya yang biasa dikonsumsi masyarakat dapat m emberikan efek prot eksi
t erhadap kerusakan hist ologis alveolus paru akibat paparan asap rokok.
B. Perumusan Masalah