xxiii Cahyadi, 2007: 7.
Kedelai  dibudidayakan  di  lahan sawah
maupun lahan  kering
ladang.  Penanaman  biasanya  dilakukan  pada  akhir musim  penghujan
, setelah
panen padi
.  Pengerjaan  tanah  biasanya  minimal.  Biji  dimasukkan langsung  pada  lubang-lubang  yang  dibuat.  Biasanya  berjarak  20-30cm.
Pemupukan  dasar nitrogen
dan fosfat
diperlukan,  namun  setelah  tanaman tumbuh  penambahan  nitrogen  tidak  memberikan  keuntungan  apa  pun.
Lahan yang  belum  pernah  ditanami  kedelai  dianjurkan  diberi  starter
bakteri  pengikat  nitrogen Bradyrhizobium  japonicum  untuk  membantu
pertumbuhan  tanaman.  Penugalan  tanah  dilakukan  pada  saat  tanaman remaja  fase  vegetatif  awal,  sekaligus  sebagai  pembersihan  dari
gulma dan  tahap  pemupukan  fosfat  kedua.  Menjelang  berbunga  pemupukan
kalium dianjurkan  walaupun  banyak  petani  yang  mengabaikan  untuk
menghemat biaya Soebandi, 1993: 15.
2. Kecap manis
Secara  tradisional,  kecap  manis  dibuat  dengan  proses  fermentasi, yaitu  menggunakan  jasa  mikroorganisme  kapang,  khamir,  dan  bakteri
untuk  mengubah  senyawa  makromolekul  kompleks  yang  ada  dalam kedelai  seperti  protein,  lemak,  dan  karbohidrat  menjadi  senyawa  yang
lebih  sederhana,  seperti  peptida,  asam  amino,  asam  lemak  dan monosakarida. Adanya proses fermentasi tersebut menjadikan zat-zat gizi
dalam  kecap  manis  menjadi  lebih  mudah  dicerna,  diserap,  dan dimanfaatkan  oleh  tubuh.  Dari  aspek  gizi,  kecap  merupakan  sumber
protein  yang  cukup  baik  karena  mengandung  asam-asam  amino  esensial yang  cukup  tinggi.  Kecap  manis  mengandung  pula  zat  gizi  lain,  seperti
lemak,  karbohidrat,  vitamin,  dan  mineral  yang  jumlahnya  relatif  lebih rendah dibandingkan dengan protein Cahyadi, 2007: 17.
Kecap  manis  dibuat  dari  kedelai.  Pada  umumnya  yang  digunakan adalah  kedelai  hitam.  Secara  tradisional,  yang  dipakai  sebagai  bahan
pemanis  adalah  gula  merah  atau  gula  jawa,  yaitu  gula  yang  dibuat  dari
xxiv tetes kelapa. Kecap modern sekarang juga menggunakan gula pasir. Selain
itu, pembuat kecap tradisional juga menggunakan berbagai bumbu-bumbu rempah  yang  alami  dan  segar  seperti  cengkeh,  laos,  daun  salam,  daun
jeruk,  sere,  kayu  manis  dan  lain-lain.  Penggunaan  bumbu-bumbu  rempah bertujuan  untuk  meningkatkan  kegurihan  dan  menghasilkan  aroma  kecap
yang khas. Rasyid, 2006. Kecap manis selain mengandung protein, vitamin, dan mineral, juga
berfungsi  sebagai  penyedap  makanan  karena  dapat  memberikan  rasa  dan aroma  yang  khas  pada  makanan  atau  masakan,  masyarakat  menjadikan
kecap  manis  sebagai  bagian  dari  menu  harian.  Dengan  kata  lain,  kecap manis  dapat  meningkatkan  selera  makan.  Kecap  manis  biasa  dikonsumsi
dengan  makanan  pokok  nasi,  sayuran,  daging,  unggas,  dan  ikan.  Di Indonesia,  kecap  manis  sangat  disukai  sehingga  kebutuhannya  semakin
meningkat dari tahun ke tahun Anonim, 2008
b
.
3. Kecap Asin