lii Angka beban tanggungan adalah perbandingan jumlah penduduk
yang tidak produktif dengan jumlah penduduk yang produktif selama 1 tahun. Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa sebagian besar
penduduk di Kota Surakarta merupakan kelompok usia produktif usia
10-59 tahun.
Jumlah kelompok
usia nonproduktif
usia 0-4, 5-9, 10-14, 60-64, 65+ yang lebih kecil dari kelompok usia produktif menunjukkan bahwa beban tanggungan yang ditanggung
kelompok produktif terhadap kelompok usia nonproduktif lebih ringan. Angka Beban Tanggungan ABT sebesar 44,85 berarti bahwa setiap
100 penduduk usia produktif menanggung 45 penduduk usia nonproduktif.
4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Menurut data BPS Surakarta tahun 2009, berdasarkan monografi pada masing-masing kelurahan Kota Surakarta, jumlah penduduk menurut
tingkat pendidikan di Kota Surakarta dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Banyaknya Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kota
Surakarta Tahun 2008 No.
Tingkat Pendidikan Jumlah
1. Tamat Akademi Perguruan Tinggi
35.639 2.
Tamat SLTA 71.143
3. Tamat SLTP
101.351 4.
Tamat SD 98.118
5. Tidak Tamat SD
44.051 6.
Belum Tamat SD 66.799
7. Tidak Sekolah
32.192 8.
Belum Sekolah 73.642
Jumlah 522.935
Sumber : Badan Pusat Statistik Surakarta 2009: 44 Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui di Kota Surakarta, jumlah
penduduk yang paling banyak adalah tamat SLTP yaitu sebesar 101.351 jiwa. Pada urutan kedua yaitu tamat SD sebanyak 98.118 jiwa. Hal ini
liii menunjukkan bahwa penduduk Kota Surakarta sudah tergolong
memahami akan pentingnya pendidikan terbukti dari sebagian besar penduduknya sudah menjalankan wajib belajar 9 tahun. Secara umum
dapat dikatakan bahwa penduduk Kota Surakarta memiliki pendidikan yang cukup tinggi. Dengan pendidikan yang cukup tinggi maka
pengetahuan seseorang tentang suatu hal juga cukup luas, sedangkan sebanyak 73.642 jiwa belum sekolah karena merupakan anak-anak
dibawah umur 5 tahun.
5. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Berdasarkan hasil dari Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun 2008 dapat diketahui banyaknya penduduk Kota Surakarta menurut
mata pencahariannya pada tahun 2008. Menurut data BPS Surakarta, berdasarkan data monografi masing-masing kelurahan wilayah Surakarta,
jumlah penduduk di Kota Surakarta menurut mata pencaharian pada Tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Banyaknya Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kota Surakarta Tahun 2008
No. Mata Pencaharian
Jumlah 1.
Petani Sendiri 456
2. Buruh Tani
429 3.
Pengusaha 8254
4. Buruh Industri
51.034 5.
Buruh Bangunan 62.759
6. Pedagang
32.374 7.
Angkutan 15.776
8. PNSTNIPOLRI
26.424 9.
Pensiunan 22.683
10. Tidak atau belum bekerja
121.756 11.
Lain-lain 162.290
liv Jumlah
522.935 Sumber : Badan Pusat Statistik Surakarta 2009: 41-42
Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani dan buruh tani paling kecil hal ini
dikarenakan berdasarkan data pada Tabel 8, luas lahan menurut penggunaan di Kota Surakarta menyatakan bahwa sebesar 62,15 lahan
di Surakarta dimanfaatkan sebagai pemukiman hal ini karena telah banyak alih fungsi dari lahan pertanian ke nonpertanian sehingga yang bermata
pencaharian sebagai petani dan buruh tani juga semakin sedikit. Jenis pekerjaan akan mempengaruhi tingkat pendapatan yang
diterima oleh seseorang. Tingkat pendapatan yang diterima akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang, semakin tinggi pendapatan maka
proporsi pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan akan semakin meningkat.
C. Keadaan Perekonomian