Hubungan Asupan Energi dan Lemak dengan Status Gizi

Dikatakan asupan lemak untuk kelompok laki-laki baik jika 70 g, sedang jika diantara 69-56 g, kurang jika diantara 56-49 g, dan defisit jika 49 g. Dan untuk kelompok perempuan dikatakan baik jika 67 g, sedang jika diantara 66,33-53,6 g, kurang jika diantara 53,6-46,9 g, dan defisit jika 46,9 g. Dan untuk asupan lemak kelompok laki-laki defisit sebanyak 9 orang 20, kurang sebanyak 6 orang 13, sedang sebanyak 14 orang 31, baik sebanyak 10 orang 22, dan lebih sebanyak 6 orang 13. Dan dari kelompok perempuan dikelompokan atas defisit 7 sebanyak orang 13, kurang sebanyak 6 orang 11, sedang sebanyak 19 orang 34, baik sebanyak 8 orang 14, dan lebih sebanyak 15 orang 27. Di lokasi penelitian tersedia berbagai pilihan jajanan yang kebanyakan menggunakan metode penggorengan dalam pengolahannya. Jajanan seperti ini merupakan sumber makanan dengan kandungan lemak yang cukup tinggi yang cukup signifikan menyumbang asupan lemak harian pada siswa SD. Dari hasil food recall kebanyak responden menggemari fast food yang mana turut menyumbang persentase lemak yang cukup tinggi. Makanan berlemak mempunyai kandungan energi lebih besar 9 Kalg, makanan berlemak juga mempunyai rasa yang lezat sehingga meningkatkan selera makan dan akhirnya menjadi konsumsi yang berlebihan. Lemak mempunyai kapasitas tidak terbatas, sehingga apabila kelebihan asupan lemak akan disimpan dalam jaringan lemak Hidayati, Irawan, Hidayat, 2009. Anak usia sekolah yang mengkonsumsi lemak melebihi AKG memiliki tingkat BMI yang besar. Dimana konsumsi lemak yang berlebih juga akan meningkatkan kadar asam lemak dan kolesterol tubuh. Dimana ini merupakan resiko terjadinya Penyakit Jantung Iskemik. Disarankan sejak anak-anak dilakukan pembatasan asupan lemak jangan sampai berlebih untuk pencegahan penyakit saat dewasa McPherson, Nichaman dan Kohl, 2011.

5.2.4. Hubungan Asupan Energi dan Lemak dengan Status Gizi

Dengan membandingkan status gizi berdasarkan SK Menkes 2010 dengan asupan energi berdasarkan AKG harian diperoleh bahwa hubungan yang signifian Universitas Sumatera Utara antara status gizi dengan asupan energi pada siswa kelas V SD Harapan-1 Medan, dengan menggunakan uji statistik chi square p 0,05 dengan nilai p 0,015 menunjukkan hipotesa satu diterima dan berarti bahwa ada hubungan secara statistik antara asupan energi dengan status gizi untuk siswa kelas V SD Harapan- 1 Medan. Dengan membandingkan asupan lemak berdasarkan AKG harian dengan status gizi berdasarkan SK Menkes 2010 diperoleh bahwa hubungan yang tidak signifian antara status gizi dengan asupan energi pada siswa kelas V SD Harapan- 1 Medan menggunakan uji statistik p 0,05 dengan nilai p 0,281 menunjukkan hipotesa nol diterima dan berarti bahwa tidak ada hubungan secara statistik antara asupan lemak dengan status gizi untuk siswa SD Harapan-1 Medan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Chuluq, Fadhilah, dan Bahabol 2013 dalam penelitiannya hubungan asupan makan dengan status gizi anak sekolah dasar kelas V Kecamatan Dekai suku Momuna yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan makan dengan status gizi, karena pada penelitian ini hanya dilakukan satu kali recall makanan. Juga tidak ada hubungan antara asupan energi dan protein dengan status gizi berdasarkan IMTU pada siswa sekolah dasar kelas 4 dan 5 SDN 1 Tounelet dan SD Katolik St. Monica, dikarenakan responden kurang kooperatif dalam wawancara food recall Makalew, Kawengian dan Malonda, 2013. Namun penelitian ini sejalan dengan penelitian hubungan asupan energi dengan status gizi pada siswa sekolah dasar di Pulau Bunaken Kota Manado Sulawesi Utara, dimana terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi berdasarkan indeks IMTU pada anak sekolah dasar di SD GMIM IV Kota Tomohan Sulawesi Utara Karundeng, 2011. Juga ada hubungan antara status konsumsi energi dengan status gizi anak umur 6-18 tahun penghuni PSAA di DKI Jakarta Tahun 1999 Rachma, Djuwita, 1999. Menurut Aeni 2008 ada hubungan antara status gizi dengan asupan energi, yang juga dipengaruhi faktor-faktor seperti tingkat pendidikan orang tua, aktivitas fisik, kebudayaan, sosial ekonomi dan tingkat pengetahuan ibu. Universitas Sumatera Utara Pada usia sekolah, ada berbagai faktor yang mengakibatkan defisit energi. Dari hasil wawancara peneliti dengan responden menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya tidak sempat sarapan, tingginya aktifitas siswa diluar kegiatan sekolah seperti les pelajaran, aktifitas jalan-jalan, dan kebiasaan jajan di sekolah memiliki persentase yang cukup besar. Konsumsi pangan pada penelitian ini tidak mencerminkan keseluruhan gambaran status gizi secara langsung sebab status gizi merupakan akibat konsumsi di masa lalu. Konsumsi pangan hanya gambaran bukti sementara dari tingkat kecukupan seseorang dan merupakan konsumsi pada saat diteliti Nur’aini, 2009. Konsumsi energi yang tidak terlalu tinggi pada saat ini karena ada kecenderungan peningkat aktifitas. Dan pada anak perempuan pada usia ini mendekati masa pubertas sehingga sudah mulai memperhatikan bentuk tubuh yang pada akhirnya dikompensasi dengan pengurangan asupan makan. Keterbatasan tempat, waktu, jadwal sekolah yang cukup padat merupakan keterbatasan bagi peneliti dalam menggali data secara maksimal sehingga mempengaruhi hasil penelitian. Dan karena peneliti menggunakan metode food recall , yang memiliki kekurangan pada saat wawancara dimana mengandalkan ingatan responden, dan untuk porsi makanan kurang dapat digali secara maksimal terhadap asupan yang dikonsumsi, sehingga konsumsi makan responden yang menjadi bias dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang hubungan asupan energi dan lemak dengan status gizi pada siswa kelas V SD Harapan-1 Medan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Rata-rata status gizi pada anak siswa V SD Harapan-1 Medan adalah berkategori normal menurut standar umur dan jenis kelamin. 2. Rata-rata asupan energi pada siswa kelas V SD Harapan-1 Medan adalah kategori cukup sesuai AKG. 3. Rata-rata asupan lemak pada siswa kelas V SD Harapan-1 Medan adalah kategori cukup sesuai AKG. 4. Dari analisa data dengan uji chi square diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan asupan energi pada siswa kelas V SD Harapan-1 Medan. 5. Dari analisa data dengan uji chi square diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan asupan lemak pada siswa kelas V SD Harapan-1 Medan.

6.2. Saran

Kepada siswa dapat diberikan penyuluhan tentang makanan bergizi sesuai kebutuhan harian yang berkaitan dengan status gizi dan dampaknya ke masa depan. Untuk orang tua dapat diberikan edukasi mengenai gizi seimbang dan penyediaan makanan yang sehat di rumah. Perlu diberikan informasi mengenai pengetahuan gizi kepada pihak sekolah sehingga dapat mengontrol dan menyediakan menu makanan yang variatif dengan kandungan gizi yang seimbang agar kebutuhan energi harian anak tetap terpenuhi sesuai umur dan aktifitas. Untuk mencegah kejadian status gizi lebih, sekolah dapat meningkatkan frekuensi jadwal olahraga pada kurikulum pendidikan anak SD. Dan dari pihak kantin dapat Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN LEMAK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK Hubungan Asupan Energi Dan Lemak Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta.

0 7 19

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN LEMAK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK Hubungan Asupan Energi Dan Lemak Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta.

0 6 16

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS MENARCHE DINI PADA SISWI DI SD Hubungan Antara Asupan Lemak Dan Status Gizi Dengan Status Menarche Dini Pada Siswi Di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.

0 3 18

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DENGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DENGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH GERIATRI DI PANTI WREDA SURAKARTA.

0 1 16

Mioma Uteri, Karakteristik Hubungan Asupan Energi dan Lemak dengan Status Gizi pada Siswa Kelas V SD Harapan-1 MedanTahun 2013

0 0 12

Mioma Uteri, Karakteristik Hubungan Asupan Energi dan Lemak dengan Status Gizi pada Siswa Kelas V SD Harapan-1 MedanTahun 2013

0 0 2

Mioma Uteri, Karakteristik Hubungan Asupan Energi dan Lemak dengan Status Gizi pada Siswa Kelas V SD Harapan-1 MedanTahun 2013

0 0 4

Mioma Uteri, Karakteristik Hubungan Asupan Energi dan Lemak dengan Status Gizi pada Siswa Kelas V SD Harapan-1 MedanTahun 2013

0 0 16

Mioma Uteri, Karakteristik Hubungan Asupan Energi dan Lemak dengan Status Gizi pada Siswa Kelas V SD Harapan-1 MedanTahun 2013

0 0 4

Mioma Uteri, Karakteristik Hubungan Asupan Energi dan Lemak dengan Status Gizi pada Siswa Kelas V SD Harapan-1 MedanTahun 2013

0 0 17