Dalam beberapa kasus pengambilan keputusan alternatif mana yang akan diambil   relatif   mudah.   Biaya   total   dari   setiap   alternatif   dapat   dihitung   dan
alternatif biaya total terendah akan dipilih. Dalam kasus lain, penetapan kapasitas dan   bagaimana   mencapai   kapasitas   tersebut   akan   lebih   rumit.   Dalam   banyak
kasus, faktor subjektif yang sangat sulit untuk dihitung dan diukur. Faktor-faktor lain meliputi pilihan teknologi; strategi pesaing; pembuat keputusan; biaya nodal;
piihan sumber daya manusia; dan hukum, serta peraturan lokal dan negara bagian.
F. Metode Grafik dan Diagram Teknik grafik dan diagram  graphical and charting techniques  sangat
terkenal   karena   mudah  dipahami   dan   digunakan.   Pada   dasarnya,   rencana   ini menggunakan   beberapa   variabel   secara  bersamaan   agar   perencana   dapat
membandingkan permintaan yang diproyeksikan dengan  kapasitas yang ada. Pendekatan   ini   merupakan   pendekatan  trial-and-error  yang  tidak   menjamin
sebuah   rencana   produksi   yang   optimal,   tetapi   hanya   membutuhkan perhitungan   yang   terbatas  dan   dapat   dilakukan   oleh   karyawan   administrasi.
Berikut ini adalah lima tahapan dalam metode grafik : 1. Tentukan permintaan pada setiop periode.
2. Tentukan   kapasitas   untuk   waktu  reguler,   lembur,   dan   subkontrak pada setiap periode.
3. Tentukan   biaya   tenaga   kerja,   merekrut   dan   mem-PHK,   dan   biaya penyimpanan persediaan.
4. Pertimbangkan kebijakan perusahaan yang dapat diterapkan pada pekerja atau tingkat persediaan.
5. Buat rencana alternatif dan kaji biaya totalnya.
Tahap-tahap ini digambarkan dalam Contoh dibawah ini.
11
Sebuah   manufaktur   pasokan   atap   di   Juarez,  Meksiko,   telah   membuat prediksi bulanan untuk sebuah produk yang penting dan menampilkan periode 6
bulan selama Januari hingga Juni  Tabel 2.
Gambar 3.5 Prediksi Bulanan dari Bulan Januari hingga Juni
Permintaan per hari dihitung dengan membagi permintaan yang diperkirakan dengan banyaknya hari kerja atau produksi tiap bulan.
Untuk   mengilustrasikan   sifat   alami   permasalahan   perencanaan   agregat, perusahaan   juga  menggambar   sebuah   grafik   Figur   3   yang   memetakan
permintaan harian setiap bulan.  Garis putus-putus pada bagan menggambarkan tingkat  produksi  yang diperlukan  untuk  memenuhi permintaan rata-rata selama
periode 6 bulan tersebut. Perhitungan dilakukan sebagai berikut: Rata-rata Permintaan
12
=      50hari Perhatikan bahwa dalam 3 bulan pertama, permintaan yang diharapkan
lebih rendah dari rata-rata, sedangkan permintaan yang diharapkan pada bulan April, Mei, dan Juni berada di atas rata-rata.
Gambar 3.6
Grafik   3.6   menggambarkan   bagaimana   prediksi   berbeda   dengan
permintaan rata-rata. Beberapa strategi yang digunakan untuk memenuhi prediksi
didata terlebih dahulu. Sebagai contoh, perusahaan dapat merekrut karyawan lebih banyak untuk dapat menghasilkan tingkat produksi yang memenuhi permintaan
rata-rata   ditandai   oleh   garis   terputus.   Perusahaan   juga  bisa   memproduksi
13
secara stabil, sebagai contoh, 30 unit dan kemudian melakukan subkontrak  atas kelebihan permintaan yang ada kepada para pemasok atap yang lain. Rencana lain
mungkin  mengombinasikan   pekerjaan   lembur   dengan   subkontrak   untuk memenuhi   permintaan.   Contoh  2   hingga   4   menjelaskan   ketiga   strategi   yang
mungkin digunakan. Strategi yang mungkin digunakan sebut rencana 1 oleh manufaktur yang
dijelaskan dalam Contoh 1 adalah mempertahankan tingkat tenaga kerja yang tetap sepanjang   periode   6   bulan.  Strategi   yang   kedua   rencana   2   adalah   menjaga
tingkat   tenaga   kerja   yang   tetap   pada   suatu   tingkatan   yang   diperlukan   untuk memenuhi permintaan bulanan yang paling rendah Maret  dan untuk memenuhi
semua permintaan di atas tingkatan ini dengan subkontrak. Kedua rencana 1 dan 2 memiliki tingkat produksi dan oleh karena itu, disebut strategi bertingkat. Rencana
3  adalah   dengan   merekrut   clan   memberhentikan   pekerja   sesuai   dengan   yang dibutuhkan   untuk  menghasilkan   kebutuhan   bulanan   secara  tepat—strategi
perburuan.  Tabel   3   menyediakan   informasi   biaya   yang   penting   untuk menganalisis ketiga alternatif ini:
Gambar 3.7 Analisis   Rencana   1.  Ketika   melakukan   analisis   pendekatan   ini,
diasumsikan   produksi   50   unit  per hari, tenaga kerja yang ada tetap, tidak ada
14
lembur   atau   waktu   kosong,   tidak   ada   persediaan  pengaman,   dan   tidak   ada subkontraktor.   Perusahaan   menimbun   persediaan   sepanjang   periode  di   mana
permintaan   rendah,   yaitu   bulan   Januari   hingga   Maret,   dan   menghabiskannya sepanjang  permintaan   tinggi   di   musim   hangat,   yaitu   bulan  April   hingga   Juni.
Diasumsikan persediaan awal = 0 dan persediaan akhir yang direncanakan 0:
Gambar 3.8
Total unit persediaan yang dibawa dari satu bulan ke bulan berikutnya =1.850unit
Tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan 50 unit per hari = 10 pekerja. Karena   setiap   unit   membutuhkan   1,6   jam   kerja,   maka   setiap   pekerja   dapat
membuat 5 unit dalam satu hari selama 8 jam. Jadi, untuk menghasilkan 50 unit diperlukan 10 pekerja. Biaya untuk rencana 1 dihitung sebagai berikut:
Biaya Kuantitas
Harga Perhitungan
Inventory 1850 unit
5 9.250
Jam kerja reguler 10 pekerja
40 x 124 hari 49.600
Biaya lain2 PHK, Rekrut, SubKontrak, lembur,dll Jumlah BiayaTotal
58.850
15
Grafik untuk Contoh 2 diperlihatkan pada Figur 3. Beberapa perencana menyukai   grafik  kumulatif  untuk  menampilkan   secara   visual   bagaimana
prediksi menyimpang dari permintaan rata-rata. Perhatikan bahwa garis tingkat produksi   dan   garis   prediksi   menghasilkan   total   produksi   yang   sama.   Grafik
tersebut disajikan dalam Figur .4.
Gambar 3.9  Grafik kumulatif rencana 1
16
G. Studi Kasus Manajemen Kapasitas Produksi dan Manajemen Persediaan