16
3. BAHAN DAN METODE
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Seluruh kegiatan penelitian adalah pengolahan dan analisis data, dengan mengambil lokasi di perairan barat Sumatera. Pengolahan dan analisis data
dilakukan pada bulan Agustus sampai Maret 2010 bertempat di Laboratorium Komputer Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian Lokasi penelitian untuk sebaran klorofil-a adalah perairan barat Sumatera
yang secara geografis terletak pada 8
o
LU – 10
o
LS dan 90
o
BT – 108
o
BT. Namun untuk memudahkan mengamati sebaran konsentrasi klorofil-a secara
spasial maka daerah penelitian dibagi menjadi tiga lokasi pengamatan, yaitu lokasi A 2
o
– 4
o
LU dan 92
o
– 98
o
BT, lokasi B 0
o
– 2
o
LS dan 94
o
– 101
o
BT, dan lokasi C 4
o
– 6
o
LS dan 97
o
– 105
o
BT Gambar 4.
A
B
C
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah seperangkat komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak sebagai berikut :
Surfer digunakan untuk menampilkan sebaran konsentrasi klorofil-a dan suhu
secara spasial.
ArcGis digunakan untuk membuat peta lokasi penelitian.
Ocean Data View ODV digunakan untuk mengolah data suhu dalam format .nc.
Microsoft Excel 2007 digunakan untuk mengolah data ascii.
Microsoft Word 2007
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Citra SeaWiFS level 3 digunakan untuk mengetahui nilai konsentrasi klorofil- a. Data yang digunakan berupa data rataan 8 harian dari 29 Agustus 1997
sampai dengan 9 Februari 2009.
Data NOAA digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata Suhu Permukaan Laut. Data yang digunakan merupakan data mingguan dari tahun 1997 sampai
dengan tahun 2009.
Data Dipole Mode Index DMI mingguan dari tahun 1997 sampai 2010.
Peta rupa bumi digunakan untuk membuat peta lokasi. Peta diambil dari Google Earth yang bersumber dari NOAA tahun 2010.
3.3 Perolehan Data
3.3.1 Klorofil-a Data klorofil-a diperoleh melalui data citra SeaWiFS. Data tersebut
merupakan data Ocean Color Time series Online Visualization and Analysis System yang didasarkan pada GES-DISC interactive online visualization analysis
infrastructure Giovanni yang dikembangkan oleh GES DISC DAAC – NASA
Goddard Space Flight Centre yang diperoleh dari situs http:reason.gsfc.nasa.govgiovanni
. Giovanni adalah aplikasi berbasis web yang dikembangkan oleh NASA Goddard Earth Sciences Data and Information
Services Center GES DISC yang menyediakan cara mudah untuk memvisualisasikan, menganalisis, dan akses sejumlah besar data ilmu bumi
penginderaan jauh tersedia dalam empat kategori yang berbeda contoh : udara, lingkungan, lautan, dan perairan. Data yang digunakan berupa data rataan 8
harian dari 29 Agustus 1997 sampai dengan 9 Februari 2009 yang disajikan dalam format ASCII dengan resolusi 0,1
o
x 0,1
o
. 3.3.2 Suhu Permukaan Laut
Data suhu permukaan laut yang digunakan merupakan data NOAA yang menggunakan analisis Optimum Interpolation OI diperoleh dari situs
http:www.esrl.noaa.govpsddatagriddeddata.noaa.oisst.v2.html . Data tersebut
merupakan data mingguan dengan penutupan spasial 1
o
x 1
o
global grid yang dianalisis secara in situ, satelit, serta
disimulasikan dengan penutupan laut es. Data in situ diperoleh dari catatan pengamatan permukaan laut National
Meteorological center NMC yang terdiri dari pengamatan kapal dan buoy yang tersedia dalam 10 jam waktu pengamatan. Data satelit diperoleh dari Advanced
Very High Resolution Radiometer AVHRR pada U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration NOAA orbit polar Reynolds et al., 2002. Data
suhu permukaan laut tersebut disajikan dalam format .nc. 3.3.3
Dipole Mode Index DMI Data DMI diambil dari situs Japan Agency for Marine-Earth Science and
Technology www.jamstec.go.jp
. Nilai DMI didapatkan dari perbedaan anomali suhu permukaan laut dari dua daerah yaitu bagian barat ekuator dari Samudera
Hindia 50
o
– 70
o
BT dan 10
o
LS – 10
o
LU dan timur ekuator dari Samudera Hindia 90
o
– 110
o
BT dan 10
o
LS – ekuator. Anomali suhu permukaan laut dari
bagian barat yang dikurangi dengan anomali suhu permukaan laut bagian timur akan menghasilkan nilai DMI. Nilai DMI positif menyatakan bahwa fenomena
IODM positif, dan apabila nilai DMI negatif maka fenomena IODM negatif.
3.4 Metode Pengolahan Data