Very High Resolution Radiometer AVHRR pada U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration NOAA orbit polar Reynolds et al., 2002. Data
suhu permukaan laut tersebut disajikan dalam format .nc. 3.3.3
Dipole Mode Index DMI Data DMI diambil dari situs Japan Agency for Marine-Earth Science and
Technology www.jamstec.go.jp
. Nilai DMI didapatkan dari perbedaan anomali suhu permukaan laut dari dua daerah yaitu bagian barat ekuator dari Samudera
Hindia 50
o
– 70
o
BT dan 10
o
LS – 10
o
LU dan timur ekuator dari Samudera Hindia 90
o
– 110
o
BT dan 10
o
LS – ekuator. Anomali suhu permukaan laut dari
bagian barat yang dikurangi dengan anomali suhu permukaan laut bagian timur akan menghasilkan nilai DMI. Nilai DMI positif menyatakan bahwa fenomena
IODM positif, dan apabila nilai DMI negatif maka fenomena IODM negatif.
3.4 Metode Pengolahan Data
Proses pengolahan data penginderaan jauh dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pengumpulan data, pemotongan citra cropping dan visualisasi data.
3.4.1 Klorofil Pemotongan citra dilakukan langsung pada saat akan mengakses data di
situs http:reason.gsfc.nasa.govgiovanni
. Hasil keluaran output yang didapatkan berupa data ASCII .asc yang didalamnya terdiri dari variabel bujur,
lintang dan nilai estimasi konsentrasi klorofil-a. Data ASCII sebaran konsentrasi klorofil-a tersebut, selanjutnya dilakukan pengolahan pada Microsoft Excel 2007,
yaitu dilakukan kontrol data, meliputi kontrol data nilai, kontrol data frekuensi, dan kontrol data spasial. Kontrol data nilai yang dimaksud adalah menentukan
range nilai klorofil-a yang akan digunakan serta menghilangkan nilai ascii yang tidak terdefinisi yang diduga awan bernilai 65535. Setelah itu, dilakukan perata-
rataan nilai klorofil pada setiap pixelnya selama dua belas tahun tersebut. Kontrol data frekuensi dilakukan untuk menghapus data per piksel yang memiliki
frekuensi kemunculan kurang dari 12n+1 n = 11 dimana n merupakan banyaknya tahun. Kontrol data spasial dilakukan untuk menentukan minggu-
minggu mana saja yang dapat ditampilkan secara visual berdasarkan banyaknya data yang terisi dalam minggu tersebut. Nilai hasil perata-rataan klorofil tersebut
akan divisualisasikan dengan menggunakan Surfer. Secara garis besar, tahapan pengolahan data disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Diagram alir pengolahan data klorofil-a.
Data citra SeaWiFS level 3 merupakan data dari citra yang sudah terkoreksi baik secara geometrik maupun radiometrik dan merupakan nilai
Pola sebaran konsentrasi klorofil-a Mulai
Download data SeaWiFS di http:reason.gsfc.nasa.gov
dalam bentuk ASCII file
Microsoft Excel 2007 Versi data : Reprocessing 5.2
Penutupan spasial : Global 90
o
S – 90
o
N Resolusi spasial : 0.083
o
x 0.083
o
9km x 9km di ekuator
Resolusi temporal : 8-harian
Surfer 1.
Kontrol data nilai 2.
Perata-rataan konsentrasi klorofil 3.
Kontrol data frekuensi 4.
Kontrol spasial
Analisis Selesai
konsentrasi klorofil. Pendugaan nilai konsentrasi klorofil-a citra SeaWiFS dengan menggunakan algoritma Ocean Chlorophyll 4-band algorithm version 4 OC4v4.
Algoritma OC4v4 menggunakan nilai tertinggi dari rasio kanal 443 nm, 490 nm dan 510 nm dengan kanal 555 nm untuk menentukan nilai konsentrasi klorofil-a.
Persamaan algoritma OC4v4 O’Reilly et al, 2000 yaitu :
Ca = 10.0
0.366-3.067 R
4S
+ 1.930 R
4S 2
+ 0.649 R
4S 3
–1.532 R
4S 4
…………………….…....… 1 Dimana
R
4S
= log
10
R
555 443
R
555 490
R
555 510
………………………...………………………… 2 Keterangan :
Ca = konsentrasi klorofil-a mgm
3
R = rasio reflektansi R
4S
= remote sensing reflectance, bagian numerik 4 menunjukkan band yang digunakan sedangkan bagian huruf S merupakan kode untuk spesifik sensor
satelit S adalah SeaWiFS Perbandingan band
�
555 443
menetapkan estimasi konsentrasi klorofil paling tepat dispersi terendah pada konsentrasi kurang dari 0.4 mgm
3
, sedangkan, perbandingan band
�
555 510
dan �
555 490
akan menetapkan estimasi konsentrasi klorofil relatif lebih tepat pada perairan yang kaya akan klorofil
O’Reilly et al, 2000. 3.4.2 Suhu Permukaan Laut
Data SPL diperoleh dalam format .nc yang diunduh dari situs http:www.esrl.noaa.govpsddatagriddeddata.noaa.oisst.v2.html
dan dibuka dengan menggunakan software ODV
. Setelah mendapatkan data sesuai dengan lokasi studi data tersebut di ekspor dalam bentuk .txt. Selajutnya dilakukan
pengolahan data pada Microsoft Excel 2007, yaitu dilakukan pensortiran data
hanya pada waktu-waktu yang diinginkan yang disesuaikan dengan data klorofil yang tersedia. Data-data yang telah disortir tersebut kemudian divisualisasikan
dengan menggunakan perangkat lunak Surfer.
3.5. Analisis Data