xviii
Pembelajaran membaca menulis permulaan sebenarnya lebih banyak dipelajari ketika duduk di bangku kelas I, namun masih ada siswa siswi yang belum lancar membaca menulis.
Dengan demikian peneliti memberi pembelajaran membaca menulis permulaan dengan metode eja. Ternyata dengan metode eja kurang efektif, karena siswa menjadi terbiasa mengeja di saat
membaca. Akhirnya peneliti memilih menggunakan metode kata lembaga. Diharapkan dengan metode kata lembaga siswa siswi lebih semangat belajar dan lebih mudah memahaminya,
sehingga lebih lancar dalam membaca menulis.
C. PEMBATASAN MASALAH
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik
membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik.sehingga mampu menumbuhkan kebiasaan membaca sebagai
suatu yang menyenangkan. Kegiatan membaca permulaan tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan menulis
permulaan. Artinya, kedua macam keterampilan berbahasa tersebut dapat dilatihkan secara bersamaan. Ketika siswa belajar membaca, siswa juga belajar mengenal tulisan yakni berupa
huruf, sukukata, kata, kalimat yang dibaca. Setelah belajar membaca satuan unit bahasa tersebut, siswa perlu belajar bagaimana menuliskannya. Demikian pula sebaliknya, ketika siswa belajar
menulis huruf - suku kata – kata - kalimat, siswa juga belajar bagaimana cara membaca satuan unit bahasa tersebut.
Metode kata lembaga memulai mengajar membaca dan menulis permulaan dengan mengenalkan kata, menguraikan kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf, kemudian
menggabungkan huruf menjadi suku kata, dan suku kata menjadi kata, dan selanjutnya memvariasikan huruf yang sudah dikenal menjadi suku kata dan kata lain.
Untuk meningkatkan kemampuan membaca menulis permulaan siswa kelas II SDN Nayu Banjarsari Surakarta, maka peneliti mengadakan pembelajaran membaca menulisa permulaan
dengan menggunakan metode kata lembaga. Dengan penelitian ini peneliti memberi batasan yaitu sampai pada siswa dapat membaca
menulis kalimat dengan lancar. Cara peneliti untuk mengetahui dan memperoleh hasilnya, peneliti mengadakan tes pra perbaikan dan tes setelah perbaikan.
D. RUMUSAN MASALAH
xix
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah metode kata lembaga dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan di kelas II SDN Nayu Banjarsari Surakarta?
2. Apakah metode kata lembaga dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan di kelas II SDN Nayu Banjarsari Surakarta?
3. Bagaimana cara menggunakan metode kata lembaga dalam meningkatkan kemampuan membaca menulis permulaan di kelas II SDN Nayu Banjarsari Surakarta?
E. TUJUAN PENELITIAN