33
4. Uji Ketelitian Interpretasi
Untuk ketelitian hasil interpretasi citra dapat dilakukan berbagai cara. Menurut Short 1982 :12 ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam uji
ketelitian, yaitu: a cek lapangan pada titik - titik terpilih, b pendugaan kesesuaian antara citra dengan peta acuan atau foto, c analisis statistik, dan d
penghitungan matrik konfusi. Uji ketelitian pada penelitian ini menggunakan perhitungan matrik
konfusi. Tabel perhitungan matrik konfusi merupakan derivasi dari penjumlahan omisi, komisi dan keseluruhan ketelitian pemetaan Short: 1982: 14. Omisi
adalah jumlah kesalahan interpretasi dari objek X dibagi jumlah seluruh objek yang diinterpretasi. Komisi adalah jumlah objek lain yang diinterpretasikan
sebagai objek X dibagi jumlah seluruh objek yang diinterpretasi, sedangkan ketelitian pemetaan adalah jumlah objek X yang diinterpretasi benar dibagi
jumlah objek X yang diinterpretasi benar ditambah jumlah omisi dan komisi. Ketelitian pemetaan dihitung tiap klasifikasi objek. Keseluruhan ketelitian
pemetaan dihitung dengan menjumlahkan objek X yang diinterpretasi benar dari semua klasifikasi objek dibagi dengan jumlah seluruh sampel objek. Contoh tabel
matrik konfusi disajikan dalam Tabel 2 berikut ini : Tabel 2. Contoh Matrik Konfusi Uji Ketelitian
Klasifikasi Ikonos Kesalahan
Lapanga n
A B
C D
Jm l
Omisi Komis i
Pemetaan Jm
l A
25 5
10 3
43 1843 743
2525+18+7 50
B 2
50 6
5 63 1363
1163 5050+13+11
68 C
3 4
60 72
72 1272 1872
6060+12+18 67
D 2
2 2
10 10
6 6106
1310 6
100100+6+13 84
Jml 32
61 76
11 3
28 4
Ketelitian klasifikasi keseluruhan = 25+50+60+100284 = 83 Sumber: Short 1982: 259
34 Kelebihan melakukan perhitungan dengan matrik konfusi adalah
kesalahan omisi dan komisi dapat menggambarkan letak kesalahan interpretasi dan dari kedua jenis kesalahan tersebut dapat diturunkan ketepatan penggunaan
dan ketetapan pembuatan [Sitorus 1994 dalam Simarangkir 2005: 32]. Oleh karena itu uji ketelitian tersebut tidak termasuk pengukuran tunggal, sehingga
disebut sebagai prosedur uji ketelitian yang sangat valid. Tingkat ketelitian suatu uji klasifikasi dikatakan baik jika memenuhi
syarat tertentu yang tergantung pada tujuan klasifikasinya Simarangkir, 2005: 32. Pada umumnya ketelitian yang disyaratkan adalah 1 Rata-rata ketelitian
84 dan 2 kesalahan komisi 20
5. Pajak Bumi dan Bangunan