Tabel 1. Pengukuran Kualitas Air Paramater
Alat dan Metode Satuan
Lokasi Suhu Termometer
C in situ
Kecerahan Cakram Secchi
cm in situ
Alkalinitas Titrasi mgl
CaCO
3
in situ pH pH
meter -
in situ Oksigen terlarut
DO meter mgl
in situ Karbondioksida Titrasi
mgl in situ
Sampel ikan ditangkap dengan menggunakan jaring insang eksperimen dengan ukuran mata jaring ½ inci, 1 inci, 1¼ inci, 1½ inci dan 2 inci masing-masing satu buah
dengan panjang 4 m dan tinggi 2 m yang dipasang pada sore hari 16.00 dan diangkat pada pagi hari 06.00. Cara pemasangan jaring dilakukan pada setiap stasiun dari arah
pantai ke perairan bebas. Ikan yang tertangkap dipisahkan berdasarkan stasiun penelitian dan jenis kelamin. Selanjutnya ikan sampel diawetkan dalam paraform 4 .
3.4 Analisis Laboratorium
Analisis laboratorium dilakukan di laboratorium Bio Makro I FPIK IPB meliputi penimbangan berat ikan dengan menggunakan timbangan digital berketelitian 0,01 g.
Identifikasi jenis ikan berdasarkan karakter morfometrik dan meristik berdasarkan Allen 1991; Kottelat et al. 1993; Wiecaszek et al. 2007 dengan menggunakan kaliper
vernier dengan ketelitian 0,01 mm. Ikan sampel kemudian dibedah menggunakan alat bedah lalu gonadnya diambil dan diawetkan dalam paraform 4 .
Penentuan tingkat kematangan gonad berdasarkan morfologinya mengacu pada kategori perkembangan dan kematangan gonad ikan pelangi Pusey et al., 2001
Lampiran 4. Pengamatan gonad secara histologi dengan membuat preparat histologi gonad betina dan jantan mengacu pada pembuatan preparat histologi Angka et al., 1990
Lampiran 5 dan analisis histologi gonad menggunakan analisis histologi ikan berdasarkan Takashima dan Hibiya 1982; ikan Odonthestes bonariensis Soria et al.,
2008; Miranda et al., 2009. Selanjutnya gonad ditimbang dengan menggunakan
timbangan berketelitian 0,0001 g. Analisis fekunditas dilakukan dengan menghitung langsung telur dari ikan yang matang gonad TKG IV–V dan penghitungan dilakukan
seluruhnya dengan cara diencerkan dengan air dan dihitung jumlah telurnya di bawah mikroskop Effendie, 1979. Pengukuran diameter telur dilakukan dengan mengambil
gonad ikan betina dari TKG III- V dari tiga bagian yang berbeda yaitu anterior, median dan posterior masing-masing sebanyak 100 butir, diletakkan berjajar pada gelas objek lalu
diamati dengan menggunakan mikroskop yang dilengkapi mikrometer okuler, sebelumnya mikrometer okuler ditera dengan mikrometer objektif. Peneraan dilakukan dengan
mengalikan nilai pengukuran diameter telur dengan hasil bagi antara mikrometer objektif dan okuler.
3.5. Analisis Data Nisbah Kelamin
Perbandingan antara jumlah ikan jantan dan betina nisbah kelamin yang terdapat pada setiap stasiun dihitung menggunakan rumus :
X J
B Keterangan :
X : Nisbah kelamin
J : Jumlah ikan jantan ekor
B : Jumlah ikan betina ekor
Keseragaman sebaran nisbah kelamin dilakukan dengan uji khi kuadrat Steel dan Torrie, 1993.
x o
i
e
i
e
i n
i
Keterangan : X
2
: Sebuah nilai bagi peubah acak X
2
yang sebaran penarikan contohnya menghampiri khi kuadrat
o
i
: Frekuensi ikan jantan dan betina yang teramati e
i
: Frekuensi harapan yaitu frekuensi ikan jantan ditambah frekuensi ikan betina dibagi dua.