ledeng, air sumur, berenangrekreasi kolam renang, air laut di pantai, mandi air ledeng, air sumur, kehidupan hewan air air sungai, danau, pengairan dan keperluan
industri. Adanya benda – benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan secara normal disebut polusi. Karena kebutuhan makhluk hidup akan air
sangat bervariasi, maka batasan polusi untuk berbagai jenis air juga berbeda. Sebagai contoh air dari kali di pegunungan yang belum terpolusi tidak dapat dipergunakan
langsung sebagai air minum karena belum memenuhi persyaratan air minum Agusnar, 2007.
2.2 Penggolongan Air
Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut
peruntukannya adalah sebagai berikut : 1
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu
2 Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
3 Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan 4
Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air Effendi, 2003.
2.3 Macam dan Sumber Air
Jika membicarakan tentang macam air yang dikaitkan dengan sumber atau asalnya, maka air dapat dibedakan atas :
1 Air hujan, embun ataupun salju, yakni air yang didapat dari angkasa, karena
terjadinya proses presipitasi dari awan, atmosfir yang mengandung uap air 2
Air permukaan tanah, dapat berupa air tergenang atau air yang mengalir, seperti danau, sungai, laut. Air dari sumur yang dangkal, adalah juga air
permukaan tanah
3 Air dalam tanah, yakni air permukaan tanah yang meresap ke dalam tanah,
jadi telah mengalami penyaringan oleh tanah ataupun batu-batuan. Air dalam tanah ini sekali waktu juga akan menjadi air permukaan, yakni dengan
mengalirnya air tersebut menuju ke laut.
Ditinjau dari segi kesehatan, ketiga macam air ini tidaklah selalu memenuhi syarat kesehatan, karena ketiga-tiganya mempunyai kemungkinan untuk dicemari.
Embun, air hujan atau salju misalnya, yang berasal dari angkasa, ketika turun ke bumi dapat menyerap abu, gas ataupun materi-materi berbahaya lainnya. Demikian pula air
permukaan, karena dapat terkontaminasi dengan berbagai zat-zat berbahaya untuk kesehatan. Air dalam tanah demikian pula halnya, karena sekalipun telah terjadi
proses penyaringan, namun tetap saja ada kemungkinan terkontaminasi dengan zat- zat mineral ataupun kimia yang mungkin membahayakan kesehatan. Adapun
perbandingan antara ketiga macam air tersebut sebagai berikut: Tabel 2.1 Perbandingan antara embun, air hujan, dan salju, air permukaan tanah, dan
air tanah dalam Embun, air hujan dan
salju Air permukaan tanah
Air dalam tanah Pada umumnya jika belum
terkontaminasi air bersifat bersih, steril, murni, hanya
saja mudah merusak logam menimbulkan
karat . Pada umumnya telah
terkontaminasi jadi bersifat kotor, mengandung bakteri
dan zat kimia, kaya akan O
2
, CO
2
serta mengandung zat-zat lainnya yang
bersifat merusak. Pada umumnya jika
mengalami penyaringan sempurna maka bersifat
bersih, bebas dari bakteri. Hanya saja kemungkinan
mengandung zat mineral cukup besar, karena itu
sering berwarna, berbau dan mempunyai rasa
yang tidak nyaman Azwar, 1996.
Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasan – batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut,
antara lain : 1
Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit 2
Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun 3
Tidak berasa dan berbau 4
Dapat dipergunakan untuk mencakupi kebutuhan domestik dan rumah tangga 5
Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen Kesehatan RI.
Air dikatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan – bahan kimia yang berbahaya, dan sampah atau limbah industri Chandra, 2005.
2.4 Syarat – Syarat Air Minum