Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasan – batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut,
antara lain : 1
Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit 2
Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun 3
Tidak berasa dan berbau 4
Dapat dipergunakan untuk mencakupi kebutuhan domestik dan rumah tangga 5
Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen Kesehatan RI.
Air dikatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan – bahan kimia yang berbahaya, dan sampah atau limbah industri Chandra, 2005.
2.4 Syarat – Syarat Air Minum
Pada umumnya ditentukan beberapa standar patokan yang pada beberapa negara berbeda – beda menurut :
1 Kondisi negara masing – masing
2 Perkembangan ilmu pengetahuan
3 Perkembangan teknologi
Dari segi kualitas air harus memenuhi :
a. Syarat Fisik :
1 Air tidak boleh berwarna
2 Air tidak boleh berasa
3 Air tidak boleh berbau
4 Suhu air hendaknya ± 25ºC
5 Air harus jernih Sutrisno, 2004.
b. Syarat – Syarat Kimia
Air minum yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat – zat kimia ataupun mineral – mineral, terutama oleh zat – zat ataupun mineral yang
berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya diharapkan pula zat ataupun bahan kimia yang terdapat di dalam air minum, tidak sampai menimbulkan kerusakan pada tempat
penyimpanan air; sebaliknya zat ataupun bahan kimia dan atau mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, hendaknya harus terdapat dalam kadar yang sewajarnya
dalam sumber air minum tersebut Azwar, 1996.
c. Syarat – syarat bakteriologik
Air minum tidak boleh mengandung bakteri – bakteri penyakit patogen sama sekali dan tak boleh mengandung bakteri – bakteri golongan Coli melebihi batas – batas
yang telah ditentukannya yaitu 1 Coli100ml air Sutrisno, 2004.
2.5 Logam
Dalam kehidupan sehari – hari, kita tidak terpisah dari benda – benda yang bersifat logam. Benda ini kita gunakan sebagai alat perlengkapan rumah tangga seperti
sendok, garpu, pisau dan lain – lain logam biasa, sampai pada tingkat perhiasan mewah yang tidak dapat dimiliki oleh semua orang seperti emas, perak, dan lain –
lain logam mulia. Secara gamblang, dalam konotasi kesehatan kita beranggapan bahwa logam diidentikkan dengan besi, padat, berat, keras dan sulit dibentuk.
Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria – kriteria yang sama dengan logam – logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang
dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup.
Sebagai contoh, bila unsur logam besi Fe masuk ke dalam tubuh, meski dalam jumlah yang agak berlebihan, biasanya tidaklah menimbulkan pengaruh yang
buruk terhadap tubuh. Karena unsur besi Fe dibutuhkan dalam darah untuk
mengikat oksigen. Sedangkan unsur logam berat beracun yang dipentingkan seperti tenbaga Cu, bila masuk kedalam tubuh dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan
pengaruh - pengaruh buruk terhadap fungsi fisiologis tubuh. Jika yang masuk ke dalam tubuh organisme hidup adalah unsur logam beracun seperti hidragyrum Hg
atau disebut juga air raksa, maka dapat dipastikan bahwa organisme tersebut akan langsung keracunan.
Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek – efek khusus pada makhluk hidup. Dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat
menjadi bahan beracun yang akan meracuni makhluk hidup. Sebagai contoh adalah logam air raksa Hg, kadmium Cd, timah hitam Pb, dan khrom Cr. Namun
demikian, meski logam berat dapat mengakibatkan keracunan atas makhluk hidup, sebagian dari logam – logam berat tersebut tetap dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Kebutuhan tersebut berada dalam jumlah yang sangat sedikit. Tetapi bila kebutuhan dalam jumlah yanga sangat kecil itu tidak terpenuhi, maka dapat berakibat
fatal terhadap kelangsungan hidup dari setiap makhluk hidup. Karena tingkat kebutuhan sangat dipentingkan maka logam – logam tersebut juga dinamakan sebagai
logam – logam atau mineral –mineral essensial tubuh.
Ternyata kemudian, bila jumlah dari logam – logam essesnsial ini masuk kedalam tubuh dalam jumlah berlebihan, maka akan berubah fungsi menjadi zat
racun bagi tubuh. Contoh dari logam – logam berat essensial ini adalah tembaga Cu, seng Zn, dan nikel Ni Palar, 2004.
Berikut adalah Logam – logam makro dan mikro yang ditemukan dalam kerak bumi dapat di lihat pada table dibawah ini;
Tabel 2.2 Logam - logam makro dan mikro yang ditemukan dalam kerak bumi Kelompok
Logam Simbol
Jumlah mgkg Makro
Aluminium Al
81.300 Besi
Fe 50.000
Kalsium Ca
36.300 Natrium
Na 28.300
Kalium K
25.900 Magnesium
Mg 20.900
Mangan Mn
1.000 Mikro
Barium Ba
425 Nikel
Ni 75
Seng Zn
70 Tembaga
Cu 55
Plumbum Pb
12,5 Uranium
U 2,7
Timah putih Sn
2 Kadmium
Cd 0,2
Merkuri Hg
0,08 Perak
Ag 0,07
Emas Au
0,004 Logam ringan Darmono, 1995.
Terdapat 80 jenis logam berat dari 109 unsur kimia di muka bumi ini. Logam berat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
1 Logam berat essensial; yakni logam dalam jumlah tertentu yang sangat
dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumlah berlebihan, logam tersebut bisa menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn
2 Logam berat tidak essensial; yakni logam yang keberadaannya dalam tubuh
masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat toksik, seperti Hg, Cd, Pb, Cr, dan lain – lain.
Logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan manusia, tergantung pada bagian mana dari logam berat tersebut yang terikat dalam tubuh seta
besarnya dosis paparan. Efek toksik dari logam berat mampu menghalangi kerja enzim sehingga mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan alergi, berifat
mutagen, atau karsinogen pada manusia atau hewan Widowati, 2008.
2.6 Besi Fe