gambaran bahwa sekitar 25.3 dari luas wilayah kerjanya atau sekitar 17453 Ha bertampalan overlap dengan ijin lokasi perkebunan. Di areal kerja PT Trisetia
ini ada 6 perusahaan perkebunan yang telah mendapatkan ijin lokasi pembangunan kelapa sawit. Overlap terluas adalah dengan PT Mentobi Mitra
Lestari PT MML, selanjutnya disusul oleh PT Tanjung Sawit Abadi PT TSA dan PT Sawit Multi Abadi PT SMA.
Dilihat dari segi fungsi kawasannya TGHK, luas areal overlap terluas ada di fungsi HP seluas 10558 Ha, selanjutnya di areal HPK seluas 6379 Ha dan
sisanya sekitar 517 Ha termasuk dalam fungsi HPT. Secara keseluruhan, wilayah kerja dari PT Trisetia Intiga ini. 45 dari luas wilayahnya adalah berupa HPK.
selanjutnya 35 HPT dan 20 HP Tabel 3.3. Tabel 3.3 Wilayah IUPHHK yang overlap penggunaannya dengan perkebunan
Perusahaan HP ha HPT ha
HPK ha Jumlah ha Presentase
PT SMA 168
517 2809
3494 5.1
PT SWA 4647
- 31
4677 6.8
PT.MML 5743 - 314
6057 8.8
PT FLTI -
- 247
247 0.4
PT.KSA - -
2978 2978
4.3 Jumlah Overlap
10558 517
6379 17453
25.3 Tidak Overlap
3153 23750
24714 51617
74.7 Jumlah 13711
24267 31092
69070 100
Presentase 19.8
35.1 45.0
100
Sumber : Laporan IHMB PT Trisetia Intiga 2010
3.4 Sediaan Tegakan
Berdasarkan hasil IHMB tersebut diketahui bahwa hutan di areal kerja IUPHHK PT Trisetia Intiga masih cukup baik dan layak untuk dikelola dan
diusahakan secara berkelanjutan yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari, khususnya dalam hal pengaturan hasil hutan yang
didasarkan pada sediaan tegakan dan kemampuan regenerasi dari hutan di areal tersebut. Sediaan tegakan yang terdapat di areal kerja IUPHHK PT Trisetia Intiga
didominasi oleh jenis kayu rimba campuran pada kelas D 10-19 cm. Jumlah jenis kayu meranti meranti mendominasi pada kelas D40 cm dan D50 cm
dibandingkan jenis rimba campuran dan kayu indah pada kelas diameter tersebut.
Jenis kayu indah memiliki jumlah yang paling sedikit diantara ketiganya pada setiap kelas diameter Tabel 3.4. Hal ini membuktikan bahwa sediaan tegakan di
areal kerja PT Trisetia Intiga layak dipanen untuk jenis komersil kelas D40 cm. Tabel 3.4 Data sediaan tegakan m
3
di areal kerja IUPHHK PT Trisetia Intiga berdasarkan hasil IHMB
Kelompok Jenis
Sediaan tegakan per kelas diameter 10-19 cm
20-39 cm 40 cm- up
50 cm – up N N V
N V
N V
Meranti 6575069 901580
676520 399080
2472780 376982
2414532 Rimba
Campuran 20118075 4949423 884857
398062 1129306 217875 826353
Kayu Indah 1947486
36486 12687
69511 177643
64191 168647
Jumlah 28640630 5887472
1574064 866653
3779729 659048
3409531 Sumber : Laporan IHMB PT Trisetia Intiga 2010
3.5 Keadaan Lahan
Keadaan topografi di areal kerja IUPHHK PT Trisetia Intiga, bervariasi dari dataran sampai agak curam. Berdasarkan analisis peta topografi areal IUPHHK
tersebut kondisi kelas lereng areal kerja IUPHHK PT Trisetia Intiga dapat dilihat pada Tabel 3.5. Dari kondisi topografi lahannya, keadaan topografi di areal kerja
IUPHHK PT Trisetia Intiga yang paling dominan secara keseluruhan adalah datar seluas 54056 Ha atau sebesar 78.26 dari seluruh areal kerjanya. Keadaan
topografi curam hanya seluas 1501 Ha atau sebesar 2.18 dari seluruh wilayah areal kerjanya.
Tabel 3.5 Kelas kelerengan tempat di areal kerja IUPHHK PT Trisetia Intiga Bentuk Wilayah
Kelas Kelerengan Luas Ha
Ha Datar
A 0 – 8 37871
54.8 Landai
B 8 – 15 13179
9.1 Agak Curam
C 15 – 25 12522
8.1 Curam
D 25 -40 5366
7.8 Sangat Curam
E 40 133
0.2 Jumlah 69070
100
Sumber : Laporan IHMB PT Trisetia Intiga 2010
Berdasarkan data ketinggian tempat Tabel 3.6, sebagian besar luas areal kerja PT Trisetia Intiga terletak pada ketinggian 0 – 250 mdpl 84.41. hanya
11.9 yang terdapat pada ketinggian antara 200 – 500 mdpl dan hanya sedikit areal yang berada pada ketinggian diatas 500 mdpl.
Tabel 3.6 Kelas ketinggian tempat di areal kerja IUPHHK PT Trisetia Intiga Kelas tinggi
Luas ha Persen
0-250 58299.12 84.41
250-500 8252.21 11.95
500-750 1789.27 2.59
750-1000 705.39 1.02
1000-1250 24.00 0.03
Jumlah 69070.00 100.00
Sumber : Laporan IHMB PT Trisetia Intiga 2010
3.6 Geologi dan Tanah