BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini berlangsung di Departemen Ortodonti FKG USU dengan sampel penelitian berjumlah 32 sampel sefalometri lateral mahasiswa FKG USU ras
Deutro Melayu yang masih aktif mengikuti pendidikan dengan usia minimal 18 tahun yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Sampel merupakan data
primer yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Dalam penelitian ini menggunaan 32 data primer dengan melakukan tracing pada sefalometri lateral yang
telah memperoleh persetujuan medik informed consent dan telah memenuhi syarat kode etik penelitian ethical clearance. Data hasil yang diperoleh dari pengukuran
foto sefalometri lateral kemudian diolah menggunakan perangkat lunak pengolahan data statistik. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap sampel dapat dilihat
gambaran rata-rata sudut interinsisal, tebal bibir atas dan tebal dagu pada mahasiswa FKG USU ras Deutro-Melayu pada Tabel 1.
Tabel 1. Rata-rata nilai sudut interinsisal, tebal bibir atas dan tebal dagu pada mahasiswa FKG USU ras Deutro Melayu.
Pengukuran Mean
Std. Deviation N
Sudut Interinsisal 127.06
9.360 32
Tebal Bibir Atas 13.38
2.311 32
Tebal Dagu 13.84
2.725 32
Tabel 1 menunjukkan nilai rata-rata sudut interinsisal, tebal bibir atas dan tebal dagu pada mahasiswa FKG USU ras Deutro Melayu. Nilai rata-rata sudut
interinsisal adalah 127,06º ; nilai rata-rata tebal bibir atas adalah 13,38 mm dan nilai rata-rata tebal dagu adalah13,84 mm.
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan pada sefalogram, selanjutnya dilakukan uji statistik pada data-data hasil pengukuran. Sebelumnya dilakukan tes uji
normalitas pada seluruh data-data hasil pengukuran untuk melihat apakah data-data tersebut terdistribusi normal yang menentukan uji statistik berikutnya.
Hasil uji normalitas menunjukkan nilai sudut interinsisal, tebal bibir atas dan tebal dagu memiliki distribusi data yang normal p0,05. Hasil uji normalitas dapat
dilihat pada lampiran. Pada tabel 2, hubungan antara sudut interinsisal dengan tebal bibir atas dan
tebal dagu diperoleh dengan menggunakan uji hipotesis korelasi Pearson’s. Hal ini disebabkan karena semua data terdistribusi normal.
Tabel 2. Hubungan antara sudut interinsisal dengan tebal bibir atas dan tebal dagu pada mahasiswa FKG USU ras Deutro Melayu.
Sudut Interinsisal P
R Pearsons TBA
0,402 -0,046
TD 0,042
0,195
Korelasi bermakna adalah signifikan pada taraf uji p ≤ 0,05
. Korelasi bermakna adalah signifikan pada taraf uji p ≤ 0.01
Hasil uji korelasi Pearson’s antara sudut interinsisal dengan tebal bibir atas diketahui sebesar -0,046. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi dengan
nilai signifikan p yaitu sebesar 0,402. Hubungan antara sudut interinsisal dengan tebal dagu memiliki nilai
signifikan yang bermakna yaitu sebesar 0,042 dengan nilai kekuatan korelasi uji Pearson’s sebesar 0,195. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel
tersebut lemah.
BAB 5 PEMBAHASAN