Informasi mengenai struktur komunitas dan distribusi ikan karang di ekosistem terumbu karang di wilayah perairan pesisir Bahodopi, Teluk Tolo
Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah belum banyak diketahui. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada Tahun 2007 dan 2008, diketahui bahwa
sumberdaya terumbu karang di wilayah tersebut telah banyak mengalami kerusakan, terutama oleh kegiatan destrctive fishing, disamping kegiatan lainnya
seperti penggalian karang dan pemanfaatan kayu mangrove untuk bahan konstruksi. Sejak tahun 2005, pemerintah bersama masyarakat setempat telah
melakukan pelarangan terhadap penangkapan ikan yang bersifat destrctive komunikasi peneliti dengan masyarakat setempat, 2007. Namun demikian
program kegiatan pengelolaan ekosistem terumbu karang di wilayah tersebut belum memadai. Kondisi tersebut didukung oleh laporan Moore dan Ndobe
2008, bahwa regulasi pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut Provinsi Sulawesi Tengah baru dalam tahap pengusulan draft.
1.2 Perumusan masalah
Sebagai komunitas yang penting di ekosistem terumbu karang, keberadaan, kelimpahan dan distribusi komuntas ikan karang di perairan karang
wilayah Bahodopi belum banyak diketahui. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di berbagai wilayah perairan
karang Bell dan Galzin, 1984; Hukom, 1997;Gratwicke dan Speight, 2005; Arturo et al, 2005; Bozec et al, 2005; dan Harm et al, 2008 dinyatakan bahwa
keberadaan sumberdaya ikan karang berkaitan dengan kondisi ekosistem terumbu karang, kelimpahan dan kekayaan jenis karang, penutupan karang, kompleksitas
koloni karang, dan kualitas lingkungan. Berdasarkan sejumlah penelitian tersebut, diketahui bahwa kelimpahan,
struktur komunitas dan distribusi ikan karang merupakan informasi yang penting untuk mengetahui kondisi ekosistem karang. Informasi tentang kondisi tersebut
akan berguna bagi keperluan pengelolaan sumberdaya ikan dan terumbu karang. Moore dan Ndobe 2008 melaporkan bahwa berdasarkan data survey
tahun 2002 – 2008 kondisi terumbu karang di perairan Sulawesi Tengah, termasuk dalam kategori buruk. Bahkan data dan informasi tentang sumberdaya ikan dan
terumbu karang di perairan Teluk Tolo dilaporkan belum tersedia. Oleh karena itu penelitian di wilayah tersebut perlu dilakukan.
1.3 Kerangka Pemikiran
Sumberdaya ikan karang merupakan salah satu komponen penting yang hidup di ekosistem terumbu karang. Organisme tersebut memiliki jumlah yang
signifikan, menyebar di terumbu karang, dan memanfaatkannya sebagai tempat mencari makan, perlindungan, reproduksi dan pembesaranperawatan organisme
ikan muda. Setiap jenis ikan, baik secara individu maupun kelompok memiliki
kesukaanpreferensi terhadap karakteristik tertentu, sehingga organisme tersebut diduga memiliki distribusi spasial yang khas di ekosistem terumbu karang.
Asosiasi antara keduanya ikan dan karang berkaitan dengan kondisi terumbu karang, baik di daerah rataan terumbu reef flat maupun di lereng terumbu reef
slope. Kondisi terumbu karang dapat dikaji berdasarkan nilai persentase
penutupan bentuk pertumbuhan lifeform koloni penyusun terumbu. Kelimpahan individu maupun jenis ikan karang berkaitan dengan kondisi ekosistem terumbu
karang Bell dan Galzin, 1984; Hukom, 1997; Gratwicke dan Speight, 2005; Arturo et al, 2005; Bozec et al, 2005; dan Harm et. al, 2008. Asosiasi antara ikan
karang dengan habitanya di terumbu karang juga berkaitan dengan variabel kualitas lingkungan sekitarnya.
Untuk mengetahui distribusi spasial ikan karang di habitatnya, maka maka perlu dilakukan penelitian yang konfrehensif, melalui kajian struktur
komunitas dan kelimpahan ikan karang dan lifeform karang, dan menganalisis hubungan antara keduanya. Adapun skema kerangka pemikiran penelitian
tersebut disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian.
1.4 Tujuan penelitian