Kecamatan  Cibadak  Kabupaten  Sukabumi,  sedangkan  secara  administratif kehutanan  termasuk  dalam  wilayah  Bagian  Kesatuan  Pemangkuan  Hutan  Gede
Barat,  Kesatuan  Pemangkuan  Hutan  Sukabumi,  Perum  Perhutani  Unit  III  Jawa Barat  dan  Banten  dengan  luas  wilayah  359  ha,  terdiri  dari  tiga  blok  yaitu  Blok
Timur Cikatomas seluas 120 ha, Blok Barat Cimenyan seluas 125 ha, dan Blok Tengah Tangkalak seluas 114 ha.
Batas wilayah Hutan Pendidikan Gunung Walat antara lain : Utara
: Desa Batununggul dan Desa Sekarwangi Timur
: Desa Cicantayan dan Cijati Selatan
: Desa Hegarmanah Barat
: Desa Hegarmanah
4.3 Kondisi Fisik
Menurut  Fakultas Kehutanan 2010 berdasarkan peta tanah Gunung Walat skala  1  :  10.000  tahun  1981,  jenis  tanah  Gunung  Walat  adalah  keluarga  lotosol
merah  kekuningan,  latosol  coklat,  podsolik  merah  kekuningan  dan  Latosol. Keadaan  ini  menunjukkan  bahwa  tanah  di  Hutan  Pendidikan  Gunung  Walat
bersifat  heterogen.   Tanah  latosol  merah  kekuningan  adalah  jenis  tanah  yang terbanyak sedangkan di daerah berbatu hanya terdapat tanah latosol, dan di daerah
lembah terdapat tanah podsolik. Klasifikasi  iklim  Hutan  Pendidikan  Gunung  Walat  menurut  Schmidt  dan
Ferguson termasuk tipe iklim hujan B basah dengan nilai Q = 14,3 -33, suhu udara  minimum  20°  pada  malam  hari  dan  suhu  maksimum    30°  pada  siang  hari
dengan  rata-rata  curah  hujan  tahunan  1600-4400  mm.  Topografi  bervariasi  dari landai  sampai  bergelombang  terutama  di  bagian  selatan,  sedangkan  bagian  utara
memiliki topografi yang semakin berat. Hutan Pendidikan Gunung Walat merupakan bagian dari pegunungan  yang
berderet dari timur ke barat. Bagian selatan merupakan daerah yang bergelombang mengikuti punggung-punggung bukit yang memanjang dan melandai dari utara ke
selatan.  Bagian  tengah  terdapat  puncak  dengan  ketinggian  676  mdpl  dengan topografi agak curam 15-25 sampai sangat curam 40.
Daerah  aliran  sungai  yang  terdapat  di  areal  Hutan  Pendidikan  Gunung Walat  antara  lain  anak  sungai  Cipereu,  Citangkalak,  Cikabayan,  Cikatomas  dan
Legok  Pusar.  Pada  bagian  selatan  dari  areal  Gunung  Walat  terdapat  anak  sungai yang terus mengalir.
4.4 Kondisi Biotik
Di  dalam  Hutan  Pendidikan  Gunung  Walat  terdapat  hutan  tanaman  yang dibangun  sejak  tahun  19511952  dengan  jenis  tanaman  damar  Agathis
loranhtifolia. Saat ini penutupan hutan di Hutan Pendidikan Gunung Walat telah mencapai  lebih  dari  95    dengan  berbagai  jenis  tanaman,  yaitu  damar  Agathis
lorantifolia,  pinus  Pinus  merkusii,  puspa  Schima  wallichii,  kayu  afrika Maesopsis eminii, mahoni Swietenia macrophylla, rasamala Altingia excelsa,
sono  Dalbergia  latifolia,  Gliricidae  sp,  jeunjing  Paraserianthes  falcataria, meranti  Shorea  sp  dan  mangium  Acacia  mangium  Fakultas  Kehutanan  IPB
2012. Menurut  Fakultas  Kehutanan  IPB  2010,  Potensi  hutan  tanaman
berdasarkan  hasil  inventarisasi  hutan  tahun  1984  adalah  sebanyak   10.855  m
3
kayu agathis lorantifolia Damar, 9.471 m
3
kayu Pinus merkusii Pinus, 464 m
3
Schima  wallichii  puspa,  132  m
3
Paraserianthes  falcataria  sengon  dan  88  m
3
kayu Swietenia macrophylla mahoni.  Tanaman Damar dan Pinus merkusii telah menghasilkan getah kopal dan getah pinus.
Jenis-jenis  satwa  liar  yang  banyak  dijumpai  antara  lain  musang,  monyet ekor panjang Macaca fascicularis, bajing, babi hutan Sus scrofa dan beberapa
jenis  burung  seperti  elang  jawa,  empirit  dan  kutilang  serta  jenis  reptilian  seperti ular dan bunglon. Di kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat terdapat gua alam
yang  terbentuk  dari  batuan  karst  yang  dikembangkan  sebagai  objek  rekreasi spesiologi.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN