Menentukan Waktu Penggantian Pencegahan

TCr = �� � ∑ ��� � �=� ...................... Hani Handoko T, hal 162 Keterangan: TCr = biaya bulanan total kebijakan breakdown NC 2 = biaya perbaikan mesin ∑ ��� � �=1 = jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan c. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan pemeliharaan preventive: Untuk menentukan biaya pemeliharaan preventive meliputi pemeliharaan setiap satu bulan, dua bulan, tiga bulan dan seterusnya, harus dihitung perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam suatu periode. Bn = N ∑ �� � � + B n-1 P 1 + B n-2 P 2 + B n-3 P 3 + B 1 P n-1 Keterangan: Bn = perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam n bulan, N = jumlah Mesin, Pn = Probabilitas mesin rusak dalam periode n.

2.9 Menentukan Waktu Penggantian Pencegahan

Seperti disebutkan sebelumnya, jika komponen tersebut memiliki tingkat kegagalan meningkat, maka program pemeliharaan hati-hati dirancang preventif bermanfaat untuk ketersediaan sistem. Jika tidak, biaya pemeliharaan preventif mungkin sebenarnya lebih besar daripada manfaatnya. Tujuan dari program pemeliharaan yang baik preventif adalah baik meminimalkan biaya keseluruhan atau downtime, dll atau memenuhi tujuan keandalan. Untuk mencapai hal ini, selang waktu yang tepat waktu untuk pemeliharaan terjadwal harus ditentukan. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan model usia penggantian optimal, seperti yang disajikan berikutnya. Menganut model untuk kondisi dibahas sebelumnya, atau: • Komponen ini menunjukkan perilaku yang berhubungan dengan mode pakaian-out. Artinya, tingkat kegagalan dari komponen meningkat dengan waktu. • Biaya untuk penggantian yang direncanakan secara signifikan kurang dari biaya untuk penggantian yang tidak direncanakan. Gambar 2.4: Biaya kurva untuk penggantian preventif dan korektif. [13] Gambar 2.4 menunjukkan Biaya Per Unit Waktu vs Time plot. Dalam gambar ini, dapat dilihat bahwa biaya penggantian korektif meningkat dengan meningkatnya penggantian interval. Dengan kata lain, semakin sering Anda melakukan tindakan PM, biaya perbaikan Anda lebih tinggi akan. Jelas, semakin lama kita membiarkan komponen beroperasi, tingkat kegagalannya meningkat ke titik yang lebih mungkin untuk gagal, sehingga membutuhkan lebih banyak tindakan korektif. Sebaliknya benar untuk biaya penggantian pencegahan. Semakin lama Anda menunggu untuk melakukan PM, semakin sedikit biaya, sedangkan jika Anda melakukan PM terlalu sering, semakin tinggi biaya. Jika kita menggabungkan kedua biaya, kita dapat melihat bahwa ada titik optimum yang meminimalkan biaya. Dengan kata lain, seseorang harus mencapai keseimbangan antara risiko biaya yang berhubungan dengan kegagalan sekaligus memaksimalkan waktu antara tindakan PM. www.weibull.com

BAB III METODOLOGI

3.1 Metodologi

Metode yang dilakukan penulis tujuannya adalah memberikan uraian dari pelaksanaan penelitian yang dilakukan penulis untuk mengetahui sistem pemeliharaan yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun uraian penelitian yang dibuat penulis adalah sebagai berikut:

3.1.1 Jenis penelitian

Adapun metode penelitian yang dilakukan penulis adalah deskriptif dengan metode studi kasus berdasarkan survey di lapangan. Survey dilakukan untuk mengetahui bagaimana kegiatan pemeliharaan pada Turbin Uap yang dilakukan. Dan melakukan studi literatur agar penelitian yang dilakukan memiliki pedoman yang kuat.

3.1.2 Lokasi dan waktu penelitian

3.1.2.1 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah di PKS Tj seumantoh PTP N I Kab. Aceh Tamiang.

3.1.2.2 Waktu penelitian

Penulis melakukan penelitian di PTPN I PKS Tj Seumantoh selama dua minggu, mulai dari tanggal 02 – 19 desember 2011.

3.1.3 Data yang diambil

Pada PKS Tj Seumantoh mempunyai 3 Unit MesinTurbin Uap untuk menghasilkan Listrik kepabrik. Dalam proses pengolahan hanya 1 turbin yang digunakan, dua lagi sebagai cadangan bila turbin yang utama megalami perawatan dan kerusakan.