Hubungan Kecemasan dengan Dismenorea

2 Kontrasepsi oral pil KB. Kontrasepsi oral dapat mengurangi gejala sindroma menstruasi seperti dismenorea dan menoragia. Pada wanita yang sedang mengkonsumsi pil KB namun mengalami gejala sindroma premenstruasi sebaiknya pil KB tersebut dihentikan sampai gejalanya berkurang Anonim, 2008; Glasier, 2005. 3 Obat anti-inflamasi non steroid NSAID Dismenorea primer diatasi dengan inhibitor prostaglandin yang bisa menghalangi sintesis dan metabolisme prostaglandin. Obat anti-inflamasi non steroid NSAID adalah obat yang efektif untuk menghambat sintesis prostaglandin. Contoh obat-obat ini adalah ibuprofen, naproxen, dan ketoprofen. Sedangkan dismenorea sekunder diatasi dengan memperbaiki penyebab organik Baradero, 2005.

C. Hubungan Kecemasan dengan Dismenorea

Pada tiap siklus haid, FSH dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang dalam ovarium. Umumnya satu folikel, kadang-kadang juga lebih dari satu berkembang menjadi follikel de graff serta menghasilkan estrogen. Estrogen menekan produksi FSH sehingga lobus anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua yakni LH Luteinizing Hormone. Produksi FSH dan LH di bawah pengaruh RH Releasing Hormone yang disalurkan dari hipothalamus ke hipofisis. Penyaluran RH Releasing Hormone ini sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipothalamus. Selain itu juga dipengaruhi oleh pengaruh dari luar seperti cahaya, bau-bauan dan hal-hal psikologis seperti stressor psikososial dan kecemasan. Penyaluran RH Releasing Hormone yang normal dan berjalan baik mengakibatkan produksi FSH dan LH akan baik pula sehingga folikel de graff makin matang dan makin banyak berisi likuor follikuli yang mengandung estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium yaitu menyebabkan endometrium tumbuh dan berploriferasi atau yang disebut masa ploriferasi. LH mempengaruhi folikel de graff menjadi lebih matang, mendekati permukaan ovarium dan kemudian terjadilah ovulasi ovum dilepas oleh ovarium. Selanjutnya terbentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan hormon estrogen dan progesteron turun, menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk-keluk di endometrium. Sesudah itu terjadi degenerasi, perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik disebut menstruasi. Selama menstruasi, sel-sel endometrium akan terkelupas. Sel-sel endometrium yang terkelupas tersebut sloughing endometrial cells melepaskan prostaglandin sehingga menyebabkan iskemia uterus melalui kontraksi miometrium dan vasokontriksi sehingga terjadilah dismenorea. Kadar prostaglandin meningkat terutama selama dua hari pertama menstruasi. Bila terpapar pengaruh dari luar seperti cahaya, bau-bauan dan hal-hal psikologis tersebut maka mengakibatkan penyaluran RH berjalan secara tidak normal sehingga mengakibatkan produksi FSH dan LH abnormal dan berdampak pada proses ovulasi sehingga terjadi perubahan pola menstruasi. Bila frekuensi menstruasi meningkat, produksi prostaglandin semakin tinggi dan akan meningkatkan kejadian dismenorea. Prostaglandin uterin yang tinggi, aktivitas uteri abnormal, dan faktor emosipsikologis seperti kecemasan dapat meningkatkan kejadian dismenorea Affandi, 2006; Anurogo, 2008; Baradero, 2005. Berdasarkan konsep tersebut, kecemasan diduga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya dismenorea. Gejala dismenorea dapat diatasi jika kecemasan dan kekhawatiran terhadap signifikansi gejala dijelaskan secara adekuat. Pada dismenorea, faktor pendidikan dan psikis sangat berpengaruh, nyeri dapat dibangkitkan atau diperberat oleh keadaan psikis penderita Heriani, 2009.

D. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA REMAJA KELAS 3 MU’ALLIMIN PONDOK PESANTREN AL MUKMIN SUKOHARJO

3 18 96

TEKNIK PEMBINAAN KEDISIPLINAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN PUTRI IMAM SYUHODO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Teknik Pembinaan Kedisiplinan Santriwati Di Pondok Pesantren Putri Imam Syuhodo Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 5 19

PENGEMBANGAN POLA REKRUTMEN GURU DI PONDOK PESANTREN MODERN IMAM SYUHODO Pengembangan Pola Rekrutmen Guru Di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo Muhammadiyah Cabang Blimbing Daerah Sukoharjo.

0 2 19

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF DENGAN KREATIVITAS VERBAL PADA SISWA PONDOK PESANTREN IMAM Hubungan Antara Interaksi Edukatif Dengan Kreativitas Verbal Pada Siswa Pondok Pesantren Imam Syuhodo Sukoharjo.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Interaksi Edukatif Dengan Kreativitas Verbal Pada Siswa Pondok Pesantren Imam Syuhodo Sukoharjo.

0 1 6

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF DENGAN KREATIVITAS VERBAL PADA SISWA PONDOK PESANTREN IMAM Hubungan Antara Interaksi Edukatif Dengan Kreativitas Verbal Pada Siswa Pondok Pesantren Imam Syuhodo Sukoharjo.

0 2 16

GAMBARAN ANEMIA DAN INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) PADA SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN IMAM SYUHODO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 5

(Studi kasus di Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo, Sukoharjo) UPAYA GURU PEMBINA DALAM MENUMBUHKAN MINAT SISWA PADA KEGIATAN MUHADHOROH (Studi kasus di Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo, Sukoharjo).

0 1 13

PERAN PONDOK PESANTREN MODERN “IMAM SYUHODO” DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DESA WONOREJO PERAN PONDOK PESANTREN MODERN “IMAM SYUHODO” DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DESA WONOREJO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010.

0 1 14

STRAT Strategi Pembelajaran matematika Pada Kelas VII MTs Muhammadiyah Blimbing (Suatu Penelitian dengan Pendekatan Fenomenologi di Pondok Pesantren Imam Syuhodo Polokarto Sukoharjo).

0 1 15