26
individu-individu sebagai anggota masyarakat dan pejabat-pejabat sebagai pejabat pelaksana.
Sedangkan implementasi menurut Westra dan kawan-kawan 1984:210, didefinisikan sebagai :
“ Usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan sebuah rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan melengkapi
segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, siapa yang akan melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya, kapan waktunya, mulai
berakhirnya, dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan.”
Dalam pelaksanaan suatu kebijakan terdapat berbagai faktor atau variabel yang mempengaruhi pelaksanaan suatu kebijakan. Berikut ini akan
dikemukakan model-model implementasi menurut beberapa ahli :
a. Model Van Meter dan Van Horn
Menurut Riant Nugroho, model Van Meter dan Van Horn merupakan model yang mengandaikan bahwa implementasi kebijakan
berjalan secara linier dari kebijakan publik, implementor, dan kinerja kebijakan publik 2003:167. Menurut Riant Nugroho Model dari Van
Meter dan Van Horn dapat digambarkan seperti dalam gambar 1.1. pada halaman berikutnya.
Gambar 1.1 Model Implementasi Kebijakan
Menurut Van Meter dan Van Horn Aktifitas
implementasi dan komunikasi
antar organisasi
27
Sumber : Riant Nugroho 2003:168 Penjelasan dari beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja implementasi
suatu kebijakan adalah sebagai berikut : 1 Standart dan tujuan
Standart dan tujuan kebijakan yang jelas akan mempermudah terjalinnya komunikasi antar organisasi dan pengukuran aktivitas,
sehingga hal ini akan mempermudah pelaksana dalam tahap pelaksanaannya. Dengan kejelasan standar dan tujuan ini pula kita
bisa mengukur keberhasilannya. 2 Sumber daya
Suatu tujuan tidak akan tercapai tanpa adanya dukungan sumber daya. Sumber daya ini bisa berupa biaya, tenaga atau perlengkapan lain yang
mendukung terlaksananya implementasi.
3 Aktivitas implementasi dan komunikasi antar organisasi Standar
dan tujuan
Sumber daya
Karakteristik dari agen
pelaksana Kondisi
ekonomi, sosial, dan politik
Kecenderungan disposition dari
pelaksana implementator
28
Adanya komunikasi yang baik diantara pihak-pihak yang terlibat akan mendukung tercapainya implementasi yang baik. Dengan komunikasi
ini, diharapkan pelaksana dapat memahami apa yang diidealkan oleh kebijakan, juga untuk menghindari terjadinya berbagai bentuk
penyelewengan. 4 Karakteristik dari agen pelaksana pelaksanaimplementor.
Suatu birokrasi pelaksana yang meliputi karakteristik, norma dan pola hubungan yang potensial maupun aktual sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan implementasi. Variabel yang perlu dicermati antara lain: kompetensi dan jumlah staf, rentang dan derajat pengendalian,
dukungan politik yang dimiliki, kekuatan organisasi, derajat keterbukaan, kebebasan komunikasi dan keterkaitan dengan pembuat
kebijakan. 5 Kondisi ekonomi, sosial, dan politik.
Kondisi ini antara lain berkaitan dengan: apakah sumber ekonomi yang dimiliki cukup untuk mengejar efektifitas yang tinggi ?.
Bagaimana opini masyarakat terhadap isu kebijakan, mendukung atau melawan baik itu dari elit penguasa mapun warga masyarakat.
6 Kecenderungan disposition dari pelaksanaimplementor Wujud respon individu pelaksana menjadi penyebab berhasil atau
gagalnya implementasi. Wujud respon itu antara lain: pengetahuan dan pemahaman tentang kebijakan tersebut, tanggapan terhadap
kebijakan tersebut cenderung positif atau negatif.
29
Analisa Van Meter dan Horn menekankan pada faktor-faktor kemanusiaan dan psikologis yang mempengaruhi tingkah laku dari orang-
orang yang terlibat dalam proses penerapan kebijakan, selain itu juga membedakan antara kebijaksanaan dan penyelenggaranya. Sedangkan
keenam variabel yang telah dikemukakan diatas saling membentuk kaitan antar kebijaksanaan dan hasilnya. Namun demikian model ini mempunyai
kelemahan dimana hanya bisa diterapkan terhadap program yang dimaksudkan untuk mendistribusikan barang dan jasa, tetapi tidak bisa
digunakan terhadap program yang dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku perseorangan. Selain itu model tersebut lebih sebagai kategori-
kategori yang sebenarnya tidak jelas bentuknya dan bukan sebagai beberapa variabel yang tidak bisa dioperasionalkan.
b. Model Grindle