Keamanan Air Kebersihan Permukaan Yang Kontak Dengan Makanan

Prosedur Pelaksanaan Sanitasi SSOP

1. Keamanan Air

Tujuan dan ruang lingkup Tujuan prosedur keamanan air adalah untuk menjamin, bahwa air yang digunakan dalam proses produksi, yaitu air yang bersentuhan langsung dengan makanan atau dengan permukaan alat yang bersentuhan dengan makanan diperoleh dari sumber yang bersih dan aman, atau telah diolah sehingga menjadi bersih dan aman. Selain itu prosedur ini juga menjamin, bahwa sistem penyaluran air tidak memungkinkan terjadinya percampuran air bersih dengan air yang tidak bersih. Prosedur 1. Air yang digunakan diperoleh dari deep well dengan kedalaman kira-kira 120 meter. Air ini disaring dengan sand filter dan carbon filter kemudian dilunakkan melalui softener. Air bersih kemudian disimpan dalam Storage Treated Water Tank. Selanjutnya, sebelum air digunakan ditambahkan larutan stok chlorine sebanyak 160 ml konsentrasi 10 untuk proses klorinasi. 2. Setiap hari-produksi departemen QC memantau pengolahan air tersebut dengan cara memeriksa: a. Kadar chlorine dalam air bersih air olahan setiap hari b. Kadar mikroba dalam air bersih air olahan 1 minggu sekali c. Mutu kimiawi air bersih air olahan 6 bulan sekali Hasil pemantauan tersebut dicatat dan didokumentasikan . 3. Pipa penyaluran air dirancang agar air bersih dan air kotor tidak tercampur. Setiap kali ada perubahan design, departemen QC akan diikut-sertakan, untuk meyakinkan bahwa kontaminasi silang tetap dapat dicegah.

2. Kebersihan Permukaan Yang Kontak Dengan Makanan

Tujuan dan Ruang Lingkup Tujuan prosedur pemeriksaan kondisi dan kebersihan permukaan alat- alat yang bersentuhan dengan makanan adalah untuk memastikan, bahwa: 1. Semua permukaan mesin dan peralatan lainnya yang bersentuhan dengan makanan telah dirancang sedemikian rupa, baik bahan maupun pembuatannya, sehingga mudah dibersihkan dan dipelihara sanitasinya. Peralatan tersebut dirancang terbuat dari baja tahan karat stainless steel atau bahan lain yang tidak beracun serta tidak rusak oleh bahan makanan yang diolahnya maupun oleh proses pengolahannya dan tahan terhadap bahan pembersih cleaning and sanitizing compounds yang digunakan. 2. Sarung tangan yang bersentuhan dengan makanan atau dengan permukaan yang bersentuhan dengan makanan terbuat dari bahan yang tidak tembus-air dan selalu terpelihara kebersihan dan sanitasinya. Prosedur A. Mesin 1. Sejak awal pembangunan pabrik seluruh bagian mesin dan peralatan yang akan bersentuhan dengan makanan dirancang terbuat dari stainless steel. Mesin dan peralatan tersebut juga dirancang agar mudah dibersihkan dan disanitasi. Di mana memungkinkan proses pembersihan dan sanitasi dilakukan secara CIP cleaning in place atau manual cleaning. CIP atau manual cleaning dilakukan secara periodik khususnya setiap hari sebelum atau setelah selesai produksi, serta cleaning mingguan. 2. Jika di kemudian hari akan dilakukan perubahan besar, penggantian atau penambahan mesin dan peralatan produksi lainnya, maka bagian QC, produksi dan engineering akan mengevaluasi rencana perubahan tersebut dan mempelajari dampaknya terhadap proses-proses yang terkait dengan mesin dan proses produksi. 3. Dengan adanya perubahan tersebut spesifikasi mesin-mesin akan diuji kembali, apakah masih sesuai dengan penggunaannya dan apakah tetap mudah dibersihkan dan disanitasi. Evaluasi yang sama juga dilakukan terhadap bahan materi yang digunakan untuk perubahan mesin atau peralatan tersebut. 4. Perubahan kecil terhadap mesin atau alat proses akan dibicarakan lebih dahulu oleh supervisor yang memerintahkan melakukan perubahan dengan departemen QC. 5. Jika dianggap perlu pemasokkontraktor bahan pembersih akan dimintai pendapatnya terhadap dampak yang mungkin timbul oleh adanya perubahan tersebut. 6. Semua hasil evaluasi tersebut di atas dicatat dan didokumentasikan. 7. Setiap bulan supervisor QC akan mengevaluasi kondisi peralatan proses produksi. Hasil evaluasinya dicatat dan didokumentasikan.

B. Penanganan Produk Jadi oleh Karyawan

1. Karyawan yang menanganimenyentuh produk terbuka, kemasan yang langsung kontak dengan produk jadi, atau bagian mesin yang bersentuhan dengan produk terbuka diwajibkan menggunakan sarung tangan dan masker. Sarung tangan terbuat dari bahan yang tidak tembus air dan mudah disanitasi. 2. Segera setelah memegang atau menyentuh benda yang tidak bersih, karyawan di ruang proses produksi harus membersihkan dan mensanitasi tangansarung tangannya di tempat cuci tangan terdekat sebelum kembali bekerja

3. Pencegahan Kontaminasi Silang