BAB I. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Institut Pertanian Bogor IPB merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di
Indonesia. Salah satu alasannya karena IPB memiliki sebanyak 141 orang dosen bergelar
professor atau sama dengan 13 persen dari total jumlah dosen IPB saat ini Ruslan,
2010. IPB memiliki tenaga pendidik dosen sebanyak
1.169 orang
dan tenaga
kependidikan Pegawai TU sebanyak 1.496 orang, serta setiap tahunnya IPB menerima
rata-rata 3.500 orang mahasiswa baru. Seiring tingginya aktivitas di kampus baik pegawai
ataupun mahasiswa, maka banyak pula air yang dibutuhkan IPB.
Dramaga terletak di bagian barat dari Kota Bogor, rata-rata curah hujan tahunan
sebesar 3.552 mm dengan hari hujan 187. Suhu maksimum rata-rata 30°C, minimum
rata-rata 20°C, dan suhu udara rata-rata 26°C dengan rata-rata kelembaban nisbi 88.
Saat ini, Kampus IPB berada di IPB yang berada di Kecamatan Dramaga menggunakan
sungai Cihideung dan sungai Ciapus yang merupakan air permukaan sebagai sumber air
utama untuk kebutuhan kampus Peta lokasi gedung-gedung Kampus dan sungai-sungai
dapat dilihat dalam lampiran 1. Laboratorium penjernihan air terdapat di dua tempat, yaitu
di belakang garasi bus IPB 5 water treatment plant
dengan kapasitas masing-masing sebesar 10 literdetik dan di dekat pintu 3 IPB 2
water treatment plant dengan kapasitas
masing-masing 12 literdetik dengan rata-rata produksi perharinya sebesar 1.728.000 liter
per hari jika diasumsikan WTP beoperasi dalam waktu 8 jam setiap hari. Umur WTP
yang cukup lama menyebabkan pasokan air untuk kampus terkadang terasa kurang jika
terjadi kerusakan pada pompa serta hal-hal teknis lainnya.
Rata-rata curah hujan yang cukup tinggi di daerah Dramaga sangat disayangkan jika
tidak dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu cara pemanenan hujan yang dapat
dilakukan adalah mengumpulkan air hujan melalui atap gedung. Gedung-gedung di
kampus
IPB Dramaga
mempunyai keuntungan sendiri jika memanfaatkan air
hujan, dan menggunakannya sebagai sumber air utama untuk kebutuhan di kampus. Atap-
atap gedung yang menyatu satu sama lain untuk beberapa fakultas memberi kemudahan
ketika
menghubungkannya ke
bak penyimpanan.
Pemanenan hujan melalui atap-atap gedung
menjadi penting
untuk dipertimbangkan dengan kondisi yang ada
mengingat semakin sadarnya manusia akan pentingnya
menyelamatkan lingkungan
seiring berkembangnya
informasi berkurangnya air bersih akibat pemanasan
global yang memicu pasokan air permukaan menguap lebih cepat dan tuntutan akan
adanya gerakan penyelamatan lingkungan dengan konsep bangunan hijau Green
Building
.
1.2 Tujuan
1. Mempelajari besar kebutuhan air
bersih di kampus IPB Dramaga menurut kelompok pengguna
2. Menghitung potensi sumber daya air
hasil pemanenan hujan dari atap bangunan di kampus IPB Dramaga
3. Menyusun rancangan pemanenan air
hujan untuk gedung kampus IPB Dramaga
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA