Menara Pesawat Ultra Light dan Helicopter

ketiga sublayer tersebut . Pada kondisi adiabatik, gas-gas polutan,aerosol dan partikulat cenderung naik ke atmosfer dan terdispersi. Namun pada kasus inversi suhu, lapisan udara hangat dapat menahan polutan pada lapisan permukaan. Hal ini menyebabkan terjadinya kualitas udara buruk yang dapat berlangsung hingga beberapa jam sampai lapisan inversi terurai. Sehingga diperlukan model pencemaran udara untuk memperhitungkan resiko dan dispersi pencemaran polutan tersebut. Data profil temperatur sangat dibutuhkan sebagai input primer untuk membuat model plume and dispersion dimana pembentukan dan penguraian lapisan inversi pada area tertentu dapat diprediksi dengan pengawasan profil temperatur atmosfer secara real-time, sehingga dampak buruk pada lingkungan dan kesehatan dapat diantisipasi. akan tetapi kebanyakan model pencemaran yang telah dikembangkan hanya mencakup lingkungan non-perkotaan dan tidak menyertakan dispersi polutan pada lapisan Urban Boundary Layer Rotach, 2001. Beberapa kegunaan data profil Urban boundary layer antara lain : • Investigasi efek urban heat island • Pengawasan kestabilan atmosfer bandar udara • Prakiraan meteorologi skala besar dan regional • Sebagai input emergency management system dari PLTN dan industri petrokimia • Prakiraan kabut fog forecasting • Penelitian perambatan gelombang radio dan sinar laser • Penelitian kimia atmosfer

2.2 Usaha Pengamatan Profil Urban

Boundary Layer Dalam berbagai penelitian telah dilakukan usaha-usaha untuk memperoleh data profil urban boundary layer. Pengamatan yang paling umum dilakukan dengan menggunakan tower. Beberapa pengamatan lain memanfaatkan pesawat dan helikopter observasi serta instrumen air temperature profiler dengan teknologi microwave.

2.2.1 Menara

Usaha pengamatan profil Urban boundary layer pada umumnya dilakukan dengan menggunakan media tower. Salah satu contohnya adalah tower BUBBLE The Basel Urban Boundary Layer Experiment yang dibangun di kota Basel, swiss. Tower tersebut dibangun dengan ketinggian 32 meter dengan ilustrasi sebagai berikut : Gambar 2 Tower BUBBLE Rotach et al 2004 Tower ini dibangun untuk mengamati karakter termal dan fluks energi di lingkungan perkotaan yang berada di sekitar tower. Pada tower tersebut dipasang berbagai macam sensor, sensor-sensor termal berfungsi mengamati profil suhu lingkungan, sedangkan sensor-sensor fluks berfungsi mengamati fluks dari panas dan kelembaban lingkungan. Data hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan data spasial yang diperoleh dari satelit. Di kota Helsinki juga terdapat tower serupa, yaitu tower urban measurement station yang melakukan pengukuran flux CO 2 dan uap air serta suhu udara. Tower ini dibangun oleh Department of Forest Sciences finlandia untuk pengamatan flux CO 2 dan karakteristiknya di lingkungan land use yang berbeda yaitu pemukiman, jalan raya dan vegetasi. Pengukuran dengan menggunakan tower ini hanya dilakukan pada lingkungan sekitar menara saja, sehingga untuk kebutuhan data 12 yang lebih luas diperlukan pembangunan beberapa tower, sedangkan untuk membangun tower sejenis dibutuhkan biaya yang cukup besar. Gambar 3 Tower urban measurement station Järvi, 2009

2.2.2 Pesawat Ultra Light dan Helicopter

Observation Platform HOP Salah satu contoh platform untuk pengamatan profil boundary layer adalah dengan menggunakan pesawat light plane yang dilakukan oleh De Franceschi 2003 untuk pengamatan di kota Trento, Italia. Pesawat tersebut dilengkapi sensor pengukuran suhu, tekanan udara dan RH. Pengukuran dengan menggunakan light plane ini dilakukan hingga ketinggian 2500mdpl dalam suatu area, data yang diperoleh dari hasil pengukuran dikombinasikan dengan data spasial GPS dengan metode kriging sehingga menghasilkan output profil vertikal dan spasial boundary layer. Gambar 4 Ultra light plane platform Defranceschi, 2003 Selain penggunaan light plane, Holder 2009 menggunakan alat transportasi udara lainnya untuk pengamatan profil boundary layer dalam project Helicopter Observation Platform HOP dengan cara memasang alat pengukuran pada helikopter. Pengukuran menggunakan platform helikopter ini memiliki kelebihan dibanding penggunaan platform pesawat dimana data yang didapat mencakup interval ketinggian pengukuran yang lebih dekat dengan permukaan, sehingga data profil boundary layer menjadi lebih lengkap secara temporal maupun spasial. Namun platform helikopter ini memiliki kelemahan akibat pengaruh baling-baling helikopter data yang didapat menjadi kurang akurat karena data yang diukur oleh alat pengukuran terganggu oleh turbulensi udara di bawah baling-baling. Gambar 5 Helicopter Observation Platform Holder, 2009

2.2.3 Kipp and Zonnen MTP-5 Air