Pentingnya Perencanaan Dibuat Oleh Guru Pengorganisasian Kepemimpinan pengajaran Mengevaluasi pengajaran

Di sini menggunakan kekuatan dalam arti dengan kekerasan atau paksaan. Metode ini biasanya dipakai bila masyarakat belum memiliki kesadaran terhadap usaha yang dijalankan dan sifatnya segera http:www.kompasiana.comagustinus.suhedi.

2.2. Guru Sebagai Manager

Peran guru di sekolah tidak hanya sebagai tenaga pendidik, tetapi juga sebagai motivator, informator, mediator, dan fasilitator. Guru lebih sering berkomunikasi dan bertatap muka langsung dengan siswa sehingga guru lebih mengetahui kemampuan siswanya. Dibandingkan orang tua, guru lebih tahu seberapa jauh kemampuan anak didiknya dalam mengikuti pelajaran, karenanya guru tidak hanya sebatas menjelaskan materi pelajaran yang diampunya tetapi juga harus memotivasi anak didiknya agar tetap semangat belajar dan tidak mudah putus asa. Komunikasi yang baik antara guru dan siswa pasti akan menjadikan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, sehingga semua siswa juga tidak akan merasa bosan mengikuti pelajaran. Perhatian guru kepada siswa juga menjadi semangat tersendiri bagi siswa untuk tetap rajin belajar. Guru adalah sebagai seorang manajer di dalam organisasi kelas. Sebagai seorang manajer, aktivitas guru mencakup kegiatan merencanaka, mengorganisasi, memimpin, dan mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang dikelolanya. Tujuan profesional guru adalah melakukan kegiatan mengajar, dan selanjutnya murid memberikan respon-respon yang disebut belajar. Interaksi kedua kegiatan ini mencakup mengajar dan belajar di dalam kelas disebut proses pengajaran. Peranan guru sebagai manajer dalam proses pengajaran : 1. Merencanakan ; menyusun tujuan pengajaran 2. Mengorganisasikan; menghubungkan seluruh sumber daya belajar-mengajar 1 3. Memimpin ; memberi motivasi para peserta didik 4. Mengawasi; apakah kegiatan itu mencapai tujuan. Peran guru sebagi manajer melakukan pembelajaran adalah proses mengarahkan anak didik untuk melakukan kegiatan dalam rangka perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik menuju kedewasaan.

2.2.1 Pentingnya Perencanaan Dibuat Oleh Guru

Perencanaan dapat mengurangi kecemasan ketidakpastian 1. Perencanaan memberikan pengalaman pembelajaran bagi guru 2. Perencanaan membolehkan para guru untuk mengakomodasi perbedaan individu pada murid. 3. Perencanaan memberikan struktur dan arah untuk pembelajaran Selain dari itu, guru melakukan perencanaan pembelajaran untuk : 1. Menganalisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan 2. mengidentifikasi kebutuhan pelatihan Belajar 3. Menulis tujuan belajar merumuskan tujuan 4. Memilih strategi pembelajaran 5. Perbaikan dan Penyesuaian 6. Pelaksanaan program 7. Monitoring program

2.2.2 Pengorganisasian

Pengorganisasian dalam pembelajaran adalah pekerjaan yang dilakukan guru dalam mengatur dan menggunakan dunia belajar dengan maksud mencapai tujuan belajar diantaranya : I. Cara yang efektif dan efisien, yakni: 1. Memilih alat taktik yang tepat metode 2. Memilih alat bantu belajar atau audiovisual yang tepat. 3. Memilih besarya kelas jumlah murid 4. Memilih strategi yang tepat. I. Pengelolaan kelas meliputi : 1. Pengolahan yang berkaitan dengan siswa 2. Pengolahan yang berkaitan dengan fisik ruangan, perabot.

2.2.3 Kepemimpinan pengajaran

Peran guru dalam pembelajaran: 1. memperkokoh motivasi siswa 2. memilih strategi mengajar yang tepat Motivasi adalah kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu dan meliputi : 1. Kebutuhan psikologi 2. kebutuhan rasa aman 3. kebutuhan sosial 4. kebutuhan harga diri 5. kebutuhan aktualisasi diri

2.2.4 Mengevaluasi pengajaran

Fungsi Evaluasi : 1. untuk diagnostik dan pengembangan 2. untuk seleksi ; jabatan dan jurusan 3. untuk kenaikan kelas 4. untuk penempatan Manfaat evaluasi pengajaran 1. mengukur kompetensi atau kapabilitas 2. menentukan tujuan mana yang belum direalisasikan 3. merumuskan rangking siswa dalam hal prestasi 4. memberikan informasi guru tentang cacah strategi. 5. merencanakan prosedur untuk memperbaiki rencana pembelajaran; pengayaan dan remedial. https:Yayan.wordpress.com20090217peranan-guru-sebagai- manajer Pembelajaran efektif hanya ada pada sekolah yang efektif. Karena itu, inti kegiatan sekolah adalah kegiatan belajar mengajar efektif, untuk melahirkan lulusan outcome yang memiliki kepribadian yang baik. Sekolah yang efektif memiliki unsur utama : 1. kepemimpinan 2. lingkungan sekolah, 3. kurikulum 4. pengajaran di kelas 5. penilaian Keberhasilan proses pengajaran yang dilaksanakan akan ditentukan pendayagunaan sumber daya pengajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan. Sumber daya pengajaran yang dipilih secara hati-hati yang disiapkan akan dapat mencapai tujuan adalah : 1. Memotivasi pelajar dan meningkatkan perhatian 2. melibatkan pelajar secara lebih kuat 3. pembentukan kepribadian individu dalam pengajaran 4. menjelaskan dan illustrasi 5. memberikan sumbangan ; penguatan penghargaan 6. memberikan peluang bagi analisis, kinerja dalam perubahan. Muara dari berfungsinya dengan baik pengelolaan pembelajaran adalah pembelajaran efektif. Artinya dari posisi guru tercipta mengajar efektif dan dari segi murid tercipta belajar efektif. Guru yang berhasil adalah mengajar murid bagaimana memiliki informasi dalam pembicaraan dan membuatnya menjadi milik mereka. Sedangkan pelajar efektif adalah membentuk informasi, gagasan dan kebijaksanaan dari guru mereka dan mengunakan sumber daya belajar secara efektif. Di sini peran utama dalam pengajaran adalah menciptakan pembelajaran yang kuat atau tangguh. Intinya, adalah proses pembelajaran dipahami sebagai penataan lingkungan yang di dalamnya para pelajar dapat berinteraksi dan belajar bagaimana cara belajar. Untuk mencapai pembelajaran aktif, maka satu aspek penting di dalamnya adalah masalah metode yang digunakan guru dalam menciptakan belajar aktif. Sesungguhnya tidak ada satupun metode pembelajaran yang paling baik bila dibandingkan dengan yang lainnya. Artinya masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahannya. Dalam konteks ini, setiap metode pembelajaran yang membantu siswa melakukan kegiatan dengan mengkonstruksi pengetahuannya yang mereka pelajari dengan baik, dapat dikatakan sebagai metode, yang dapat mendorong kegiatan belajar aktif. Namun demikian, tidaklah cukup hanya beberapa metode yang dapat mendorong siswa belajar aktif. Salah satu diantaranya adalah metode penemuan dengan penekanan pada kerangka metode ilmiah. Dalam penerapan metode ilmiah, penemuan, siswa dilatih untuk terbiasa melakukan pengamatan, membuat hipotesis, memunculkan prediksi, menyaji hipotesis, memecahkan masalah, mencari jawaban sendiri, menggunakan kejadian, meneliti, berdialog, melakukan refleksi, mengungkapkan pertanyaan dan mengekspresikan gagasan selama proses pembentukan kontruksi pengetahuan yang baru. Selain mengajar dan mendidik siswanya, guru juga merupakan orang tua kedua di sekolah. Guru diharapkan dapat membantu siswanya dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dialami siswanya. Cara yang konstruktif dalam membantu murid menyelesaikan masalahnya misalnya dengan melakukan hal-hal berikut : 1. Mendengar pasif Diam. Hal ini merupakan pesan nonverbal yang kuat yang membuat murid merasa diterima dengan tulus dan mendorongnya mengungkapkan masalah dengan lebih dalam. Tapi diam tidak membuktikan bahwa Anda benar-benar menaruh perhatian atau mengerti. 2. Respon Pengakuan. Isyarat non verbal mengangguk, mengerutkan dahi, tersenyum dan isyarat verbal ”Oh”, “Saya tahu” memberitahu murid bahwa anda benar mendengarkan dan menyatakan bahwa anda masih memperhatikan dan anda tertarik empati. Tapi tidak membuktikan bahwa guru memahami masalahnya. 3. Kunci Pembuka, Ajakan untuk Bicara. Hal ini memberikan dorongan tambahan agar murid berbicara lebih banyak, lebih dalam atau bahkan untuk mulai berbicara. Misal : “Apakah kau ingin membicarakan hal itu lebih lanjut ?”, “Itu sangat menarik, apa lagi ?”, “Sepertinya engkau mempunyai perasaan mendalam tentang hal itu”, “Saya terkesan dengan apa yang kau katakan”, “Apakah kau mau membicarakan hal itu ?”. Cara ini tidak efektif untuk menunjukkan suatu penerimaan, pengertian atau kehangatan. ‘Membuka pintu’ bukan menjaga ‘pintu tetap terbuka’. Bila terlalu sering digunakan akan menjadi klise. 4. Mendengar Aktif Umpan Balik. Membuktikan bahwa pendengar mengerti. Perlu diperhatikan bahwa apa yang dikatakan murid sering merupakan pesan yang telah disandikan. Sebagai contoh pertanyaan “Jam berapa sekarang” dapat berarti pesan bahwa “Saya lapar”. Dengan mendengar aktif murid dan anda akan tahu bahwa pesan yang disampaikan telah diterima dengan benar, dan tidak hanya merespon sandinya saja. Keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran bukan ditentukan oleh satu faktor saja, akan tetapi oleh berbagai faktor internal dan eksternal sekolah. Hubungan ini ada tiga perlakuan yang harus dilakukan adalah : 1. membuat perencanaan yang baik. 2. Komunikasi efektif pesan yang disampaikan dipahami 3. mengusahakan dengan kesungguhan dan pengharapan tinggi agar siswa memiliki prestasi tinggi. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran akan memikat hati siswa apabila mereka diperintahkan sesuai hal-hal berikut : 1. Sampaikan informasi dalam bahasa mereka jelas 2. Berikan contoh tentang hal-hal tersebut, 3. memperkenalkannya dalam berbagai arahan dan keadaan 4. melihat hubungan antara informasi dan fakta atau gagasan lainnya 5. membuat kegunaannya dalam berbagai cara. 6. Memperhatikan beberapa konsekuensi informasi tersebut. 7. Menyatakan perbedaan informasi itu dengan lainnya. Pembelajaran efektif ialah mengajar prinsip, prosedur dan desain sehingga tercapai tujuan perubahan tingkah laku anak, sedangkan belajar aktif yang dilakukan siswa adalah belajar yang melibatkan seluruh unsur fisik dan psychis untuk mengoptimalkan pengembangan potensi anak. Karena itu, pembelajaran aktif yang efektif adalah yang memenuhi multi tujuan, multi metode, multimediasumber dan pengembangan diri anak.

2.3 Guru Sebagai Motivator