“..kepemimpinan menyangkut bagaimana menstimulasi, memobilisasi mengarahkan dan mengkoordinasi motif-motif dan kesetiaan yang terlibat dalam usaha bersama.”
2.1.2 Unsur Dalam Kepemimpinan
Floyd Ruch dalam Gerungan 2002:129 menyebutkan tiga tugas utama pemimpin, yaitu: 1 structuring the situation, 2 controlling group-behavior, 3
spokesman of the group. Pada tugas yang pertama seorang pemimpin harus dapat mengkonstruksi struktur dari situasi yang dihadapi kelompoknya secara jelas agar para
anggotanya dapat memahami situasi yang dihadapi mereka dan pada gilirannya mampu memberi penyikapan dan melakukan tindakan yang tepat. Tugas
kedua yang harus dilaksanakan pemimpin adalah melakukan pengawasan dan pengontrolanpengendalian perilaku kelompok. Agar suatu kelompok organisasi
dapat mencapai tujuan-tujuannya, maka semua orang yang ada di dalamnya harus berjalan atau melakukan aktivitas yang mengarah pada tujuan-tujuan tersebut.
Sehingga apabila ada anggota kelompok yang ke luar jalur, maka tugas pemimpinlah yang ‘menyadarkan’ anggotanya tersebut untuk tetap ada di dalam ‘jalan yang benar.’
Tugas ketiga dari pemimpin adalah menjadi juru bicara dari kelompoknya mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan-keadaan di
kelompoknya. Tentunya apa yang dibicarakan oleh pemimpin pada pihak lain itu haruslah merupakan gambaran nyata tentang kelompoknya, bukannya karangan
pribadi pemimpin tersebut. Al Muchtar 2001: 252 menyebutkan sejumlah fungsi kepemimpinan, yakni: perencanaan, pemikir, organisator, dinamisator, koordinator,
pemegang amanah, pengawas, penengah, pemersatu, pendidik, pembimbing, dan pelapor. Selanjutnya Al Muchtar mengungkapkan bahwa untuk dapat menjalankan
fungsi-fungsi tersebut, pemimpin haruslah memiliki tiga keterampilan, yaitu: 1 technical skills penguasaan organisasi mulai dari prosedur kerja sampai evaluasi
hasil karya; 2 conceptual skills merumuskan gagasan atau menjelaskan keadaan rumit ke dalam bentuk yang mudah dipahami oleh anggota kelompoknya,
3human skills hubungan sosial dan bekerja sama, dan lain-lai ..
2.1.3 Faktor-Faktor Dalam Kepemimpinan
Berdasarkan formula Hersey dan Blanchard membagi dua factor besar yang mempengaruhi kepemimpinan yaitu factor internal dan factor eksternal.
a Faktor internal Sebagai seorang pribadi, pemimpin tentu memiliki karakter unik yang
membedakannya dengan orang lain. Keunikan ini tentu akan berpengaruh pada pandangan dan cara ia memimpin. Ada karakter bawaan yang menjadi ciri pemimpin
sebagai individu, ada kompetensi yang terbentuk melalui proses pematangan dan pendidikan.
b Faktor eksternal Faktor eksternal menurut formula Hersey dan Blanchard, adalah faktor bawahan
dan situasi. Faktor-faktor ini tentu akan menentukan bagaimana pemimpin mengatur dan mempengaruhinya. Jika bawahan ini adalah siswa , maka pemimpin akan
menjalankan pola kepemimpinan sesuai dengan karakter siswa. Faktor eksternal lain adalah faktor situasi, situasi ini berkaitan dengan dengan aspek waktu, tempat , tujuan,
karakteristik organisasi. http:www.kompasiana.comagustinus.suhedikepemimpinan-
guru-dalam-pendidikan_551fac11813311f3379df32f
2.1.4 Sifat Kepemimpinan
a. Cakap Cakap di sini dalam pengertian luas bukan saja ahli skill atau kemahiran teknik
technical mastery dalam satu bidang tertentu, melainkan meliputi hal-hal yang besifat abstrak, inisiatif, konsepsi, perencanaan dsb.Seorang pemimpin harus memiliki
ketajaman berpikir yang kritis dan rasional. b Kepercayaan
Menurut Le Bon, seorang pemimpin harus memiliki keyakinan yang kuat, percaya akan kebenaran tujuannya, percaya kemampuannya pada diri sendiri . Sebaliknya
harus mendapat kepercayaan dari pengikutnya. c Rasa tanggung jawab
Sifat ini penting sekali, sebab mana kala seorang pemimpin tidak memiliki rasa tanggung jawab , ia akan mudah bertindak sewenang-wenang terhadap kelompoknya.
d Berani Berani dalam arti karena benar dan dengan perhitungan. Lebih-lebih dalam saat-
saat yang kritis dan menentukan, pemimpin harus tegas, berani mengambil keputusan dengan konsekwen dan tidak boleh ragu-ragu.
e Tangkas dan ulet Pemikiran seorang pemimpin harus luas. Ia berpandangan jauh ke depan harus
dapat membedakan mana das sein, mana das sollen. Terutama dalam merumuskan strategi atau menggariskan suatu taktik http:www.kompasiana.comagustinus.suhedi
2.1.5 Gaya Kepemimpinan Guru