Jenis Perilaku Kesehatan Domain Perilaku

5 Memelihara ikan pemakan jentik di kolambak penampung air, misalnya ikan cupang, ikan nila,dll. 6 Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, zodia,lavender, rosemary, dll. Depkes RI, 2010.

3. Tujuan dan Manfaat PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah bertujuan untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah : a. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit. b. Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik. c. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua masyarakat. d. Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan. e. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi sekolah atau daerah lain. Depkes RI, 2010.

B. Perilaku Kesehatan 1. Definisi

Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan Notoatmodjo, 2003.

2. Jenis Perilaku Kesehatan

Jenis perilakudilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua Notoatmodjo, 2003 : a. Perilaku tertutup convert behavior Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup convert. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. b. Perilaku terbuka overt behavior Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain Notoatmodjo, 2003. Menurut teori Lawrence Green dan kawan-kawan 1980 menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua factor pokok, yaitu factor perilaku behavior causes dan factor diluar perilaku non behavior causes. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu: 1 Factor predisposisi predisposing factors, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan sebagainya. 2 Factor pemungkin enabling factor, yaitu mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana keselamatan kerja, misalnya ketersediannya APD, pelatihan dan sebagainya. 3 Factor penguat reinforcement factor, factor-faktor ini meliputi undang-unfang, pengawasan, dan sebagainya Notoatmodjo, 2003.

3. Domain Perilaku

Perilaku terbagi menjadi beberapa domain, yaitu : a. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorangmelakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan ini terjadimelalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dantelinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknyaperilaku seseorang. Cara mengukurpengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan seperangkat alat teskuesioner tentang obyek pengetahuan yang mau diukur.Selanjutnya dilakukan penilaian dimana setiap jawaban yang benar dari masing-masing pertanyaan diberi nilai 1 jika salah diberi nilai 0 Notoatmodjo, 2003. Selanjutnya pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu : 1 Baik : hasil presentasi 76-100 2 Cukup : hasil presentasi 56-75 3 Hasil presentasi : hasil presentasi 56 Notoatmodjo, 2005 Tingkat pengetahuaTingkat PengetahuanPengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untukterbentuknya tindakan seseorang, sebab dari pengalaman dan hasil penelitianternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada tidakdidasari oleh pengetahuan .Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai enamtingkatan yaitu : 1. Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumya. Termasuk kedalam tingkatan ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2. Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, yang dapat menginterpretasiakan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi Apllication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. 4. Analisis. Analysis Analisis atau kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitanya satu sama lain. 5. Sintesis Synthesis. Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam sutu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada. 6. Sintesis Synthesis. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan austisfikasi atau penilaian terhadap suatu materi objek. Penilaian-penilaian itu beradasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau mengunakan kriteria-kriteria yang telah ada Notoatmojo, 2003. b. Sikap Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuain reaksi terhadapi stimulus tertentu yang sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial Notoatmodjo, 2010. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidaklangsung dan tidak langsung.Secara langsung dapat ditanyakanbagaimana pendapat atau pertanyaan responden terhadap suatu obyek.Misalnya, bagaimana pendapat responden tentang kegiatan posyandu,atau juga dapat dilakukan dengan cara memberikan pendapat denganmenggunakan setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan-pernyataanobyek tertentu, dengan menggunakan Skala Likert Notoatmodjo, 2005. Skala Likert merupakan metode yang lebih sederhana bila dibandingkan dengan Skala Thurstone.Skala Thurstone yang terdiri dari 11 poindisederhanakan menjadi 2 kelompok yaitu favorabledan unfavorable sedangkan item yang netraltidak disertakan. Untuk mengatasi hilangnya netral tersebut, Likert menggunakan teknik konstruksi testyang lain. Masing- masing responden diminta melakukan agreementdandisagreement untuk masing-masing item dalam skalayang terdiri dari 5 poin sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju,sangat tidak setuju.Semua item yang favorable kemudian diubahnilainya dalam angka sangat setuju adalah 1 sedangkan untuk yang sangat tidak setuju nilainya Wawan dan Dewi, 2010. c. Tindakan Perilaku Tindakan atau perilaku adalah kecenderungan untuk bertindak.Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan Notoatmodjo, 2003. Tindakan terdiri dari empat tingkatan, yaitu: 1. Persepsi perception Praktek tingkat pertama adalah mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. 2. Respon Terpimpin guided response Praktek tingkat kedua adalah dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh. 3. Mekanisme mecanism Praktek tingkat ketiga adalah apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktek tingkat tiga. 4. Adaptasi adaptation Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut Notoatmodjo, 2003. Pengukuran atau cara mengamati perilakutindakan dapat dilakukan melalui dua cara, secara langsung, yakni dengan pengamatan observasi, yaitu mengamati tindakan dari subjek dalam rangka memelihara kesehatannya. Sedangkan secara tidak langsung menggunakan metode mengingat kembali recall. Metode ini dilakukan melalui pertanyaan- pertanyaan terhadap subjek tentang apa yang telah dilakukan berhubungan dengan objek tertentu Notoatmodjo, 2005.

C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi PHBS di Sekolah