Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

5 Tabel 1. Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian Tahun : 2003 sd 2011 No Tahun Penggunaan Tanah Semula Penggunaan Tanah Saat ini Sawah 1 X Padi Tegalan Kebun Tanah Jumlah Permuki- Industri Prasara- Perdagangan Jumlah Campuran Kosong man naJasa m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2003 193.997 36.010 230.007 179.007 45.000 6.000 230.007 2 2004 169.294 4.585 2.830 1.720 178.429 158.879 4.550 15.000 178.429 3 2005 139.867 10.640 150.507 148.232 1.865 15.720 2.275 168.092 4 2006 208.141 12.981 480 2.155 223.757 197.036 2.486 20.215 4.020 223.757 5 2007 174.232 11.978 8.840 195.050 162.327 6.380 17.063 9.280 195.050 6 2008 107.643 21.515 37.044 166.202 154.314 8.012 1.690 166.978 7 2009 9.140 6.521 51.449 67.110 64.349 2.765 67.114 8 2010 36.515 19.526 1.755 22.176 79.972 60.857 5.237 13.878 79.972 9 2011 42.259 22.379 1.450 66.088 14.755 32.992 2.280 50.027 Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang Data dan kejadian diatas memperlihatkan bahwan praktek konversi lahan masih banyak terjadi di Kabupaten Magelang. Di sisi lain Dinas Pertanian Kabupaten Magelang memiliki visi mewujudkan pertanian tangguh, efisien, berwawasan lingkungan dan berorientasi agribisnis. Dalam salah satu misinya Dinas Pertanian berupaya memantapkan ketahanan pangan melalui peningkatan produktifitas, meningkatkan intensitas pertanaman, pengamanan produksi dan pengembangan diversifikasi pangan. Untuk dapat dicapai kondisi ketahanan pangan seperti dalam misi tersebut diperlukan adanya jaminan ketersediaan lahan pertanian, oleh karena itu perlu kiranya dilakukan penelitian tentang perlindungan lahan pertanian di Kabupaten Magelang

1.2. Perumusan Masalah

Laju alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian di Kabupaten Magelang semakin tinggi, yang tidak saja mengancam ketahanan pangan, tetapi juga mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan inilah yang sering kali tidak diperhitungkan, seperti miningkatnya lahan kritis, meningkatnya erosi tanah dan sedimentasi, serta 6 terjadinya banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Melalui Undang Undang Nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, diharapkan adanya dorongan dalam penyediaan lahan pertanian pangan berkelanjutan, untuk mencegah hilangnya manfaat perlindungan lingkungan. Berdasarkan uraian di atas memunculkan research problem sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi kebijakan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Magelang ? 2. Faktor –faktor apa sajakah yang mempengaruhi implementasi kebijakan perlindungan lahan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Magelang? 3. Bagaimana strategi yang perlu diambil untuk mencapai perlindungan lahan pertanian pangan yang berkelanjutan di Kabupaten Magelang?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengkaji implementasi kebijakan perlindungan lahan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Magelang. 2. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Magelang. 3. Menentukan strategi dalam mencapai perlindungan lahan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Magelang.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menempuh jenjang pendidikan S-2 Program Magister Ilmu Lingkungan 2. Manfaat Teoritis Sebagai bahan masukan bagi implementasi kebijakan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan. 7 3. Manfaat Aplikatif - Bagi masyarakat sebagai tambahan pengetahuan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, lahan pertaniannya harus dipertahankan. - Bagi pemerintah untuk menyusun program dan kebijakan terkait dengan perlindungan lahan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Magelang.

1.5. Penelitian Terdahulu